36 Tahun

Terima kasih ya Allah, sudah memberikan semuanya di usia 36. Alhamdulillah.

Iya, hari ini gue 36. Yuk. Kesannya tua bener ya. Hahahahaha.... Ternyata nggak juga tuh. At least I don't feel that old. Hahahahahaha.....

Bersyukur banget sudah bisa mencapai ini semua. Bangun tidur, di sebelah ada anak ganteng.... Begitu nyalain BB... msg sdh berderet. Cium dari nyokap. OmD telp. Ratusan pesan di mailbox, facebook wall, sms.... Alhamdulillah banyak yg mendoakan. Semoga memang seterusnya akan baik2 saja. Amiiiiin....

Sampai kantor, di meja sdh ada kartu: Don't push yourself too hard, take a rest if you're really tired. Betul. Tidak boleh ngoyo, tidak boleh maksa. Perlu tahu kapan harus berhenti. Dan menikmati yg sudah diterima. Alhamdulillah.

Peek a Boo, I See You

Bulan ini gue sdh kena batuk 3 kali. Menyedihkan. Awalnya krn tuker2an virus aja sama Aria, persis lingkaran setan yg nggak jelas siapa yg mulai. Sembuh 3 hari, batuk lagi. Begitu terus... melelahkan.

Nyokap curiga jgn2 krn kecapekan. Sejak ada si rush mmg gue jd ke mana2 nyetir sendiri. Selain krn seneng, jg krn nggak percaya sm supir (lbh tepat nggak percaya dia bisa menjaga his body odor... hiks...). Sementara BSD-Jkt adalah 1.5 jam nyetir, minimal. Tiap hari 3 jam di jalan. Hmmm... weekend sdh kyk angkot mondar mandir.

Mungkin bener juga: gue kurang istirahat.

Akhirnya, bbrp hari ini rush parkir di rumah atau di stasiun rawabuntu. Batuk memang ga lgs usai, tp plg ga di jalan gue bisa tidur.... hehehehe....

Sebelnya, kemarin ini waktu naik kereta tnyt jadwalnya ganti jd lebih siang. Halah. Sampai kantor sdh panas sekali matahari sudah tinggiiiiii! hahahahaha.... Trus yg bikin kapok adalah krn di metromini lihat copet! Huhuhuhu....

Jd biasanya kalau naik kereta dan turun di stasiun Sudirman, gue akan (rame2 dgn peserta kereta lain) naik kopaja atau metromini yg ke tn Abang. Biasanya sih aman2 aja. Eh kemarin ini kok aneh, gue merasa si kenek kok tumben nggak nagih ongkos. Gue duduk depan dicuekin aja. Pdh biasanya baru naik jg udah dicolek. Tp ya gue kan orangnya polos (atau bloon?), nggak mikir macem2. Duduk dgn manis. Dari sudirman ke kantor hanya melewati 3 halte yg pendek2. Spt biasa, halte yg plg banyak org turun adalah bunderan HI. Nah, gue sempat heran kenapa kok di pintu jd tiba2 banyak sekali org dng pose yg nggak biasa. Masak mau turun aja hrs pake gaya heboh gitu sih pak? Eh, ternyata selama gue merhatiin si bapak nan heboh, ada org lain yg sedang berupaya membuka tas ibu2 di depan gue! huaaaaa....

Nggak berhasil sih... alhamdulilah... tp trus krn gue terpana, akhirnya gue melototi itu copet. Duh. Cilukbaaaaaa.... Hua... yg ada bukan dia takut gue liat... tp gue yg ketakutan krn dia balik melototin gue. Huhuhuhuhu.....

Malesbangetdotcom.

Begitu selesai turun penumpang, gue udah nggak merhatiin lagi copetnya ada berapa saking paniknya. Gue lgs ke pintu belakang krn di situlah ada si kenek. Harapannya sih kalau ada apa2 ada si kenek. Meskipun itu harapan tipis yaaaa.... Ternyata di belakang ada org yg sekantor sama gue. Cowok. Dan dia jg kayaknya sadar ada copet jd dia lgs ngomong keras2... "ayo turun sini sama2." Gitu. Sip lah.

FYI, copetnya (yg cilukba-an sama gue) rapi sekali. Berkacamata dan bersih penampilannya. Bapak2 yg wajahnya sering bgt ada di mana2 krn betul2 mirip org biasa. Duh jd trauma naik metromini. haduuuuuh... jd kalau ke stasiun kereta naik apa doooooongggg.....

Oh No No No

Pagi2 dipanggil buat dimarahi krn menerima undangan ke Thai rame2. Lah? Gimana ya? Selama ini seluruh negara berhubugnan sm dia tp nggak pernah berhasil masuk ke tempat gue. Skrg yg nyari jalan sendiri dilarang. Aneh. Ada yg bilang sih, alasannya nggak mau ngeluarin uang saku. Idih. Nggak banget.

Whatever, gue agak nggak seneng jg kalau gara2 pergi ke Thai trus cuti gue di cancel. Wek? Jgn sampai ya. Ngapain amat? Mendingan gue liburan sama anak gue daripada jalan2 yg business trip.

Ya udah, gue ngalah deh. Nggak pergi. Biar titip yg lain saja. Asal gue ttp bisa liburan sama anak gue. After all, he is the only reason I'm here now. If I can't be with him, I'd be better not being here either.

Tidak Ngomong Jorok

Gue tidak pernah memberitahu nama2 alias untuk anatomi tubuh orang ke Aria. Jd kalau menyebut alat vital laki2 ya penis. Sementara perempuan punya payudara dan vagina. Dengan menyebut begitu, jadi nggak menjijikkan dan biasa saja. Hanya memang gue sedang berusaha memperkenalkan bahwa ada bagian anatomi yang sifatnya intim, jd tidak bisa dikatakan dengan keras2 krn normanya mengajarkan begitu. Tp itu blm masuk betul ke kepala Aria. Buat dia, penis ya setara dengan tangan. Akibatnya, dia seringkali ngomong -tanpa maksud jorok- dengan terbuka dan gamblang.

A: Eh ibu, lihat deh adiknya nggak mau mimik payudara.
(katanya waktu lihat ada anak yg nangis2 kehausan tapi ngambek nggak mau menyusu. lha? sebel jg gue, itu ibu mau menyusui anak kok ya nggak pakai tudung sih? Atau ke ruang menyusui kek)

A: Ya ibu, celanaku basah, tadi waktu habis pipis, penisku disiram air sama bu guru.
(bu guru langsung melotot kaget, tp gue biasa aja. lha gimana? salahnya bu guru dong, kok Aria nggak disuruh lap dulu sblm pakai celana lagi.)

Tp kemarin terjadi lawakan yg paling dahsyat bulan ini:

Di kamar, waktu mau tidur, sudah pakai piyama, Aria gue suruh minggirin guling2 dia yg banyak sekali. Ada 2 guling yg dia suka: guling gambar monyet yang bentuknya bulat lonjong dan guling panjang yg ada kepala donald duck. Trus tiba2 dia diem, liatin guling monyet, dia tempel di kakinya.

A: Ibu, kalau penis sebesar ini, pasti susah ya kalau mau pipis?

Huahahahahahahahahahhahahaahahha.... Rasanya gue ngakak sejadi2nya lihat wajahnya yg nampak prihatin gitu. Sayang nggak bisa ketawa krn takut dia bingung dan jd missconception. Lucu banget krn nada ngomongnya sama seperti: kasian ya temanku ada yg telat dijemput mamanya. Gitu. Jadi memang sangat concern. Padahal ini ngomongin penis. Haduuuuuuuh.... tobaaaaaaaattttt....

The Very Good News

I believe magic does happen. So I hope it will come true! *dance*

Too Much Vacation HAHAHAHAHAHA

Setelah kemarin merengek2 mau liburan... trus planning liburan sendiri sama Aria... Tiba2 ada 3 undangan! Iya, TIGA.

20-21: Hotel Borobudur
22-27: Amazing Thailand... Bangkok, Phi Phi Island, Phuket
24-26: Singapore: Universal Studio

while I did make arrangements to be in Bali from 28-31 with my boy.

Akhirnya, bagi2 rejeki, gue Insya Allah berangkat ke Thai. Yg lain biar aja anak2 yg pergi. Ke Bali ya sdh fix, kasihan Aria kalau batal. Jd mendarat tgl. 27, pulang ganti koper trus besoknya berangkat lagi. Persis jaman dulu di masa keemasan pergaulan hedonis internasional yg sebulan bisa ke bali atau ke singapur tiap minggu. Hahahaha....

So... i'll be out of the office from March 22 to 31. Semoga kantor nggak kebakaran krn itu waktunya majalah terbit. Hahahahahahahahaha.... *ketawa gila*

Kisruh

Hari2 begini, saat seharusnya semua bersiap menghadapi deadline...kantor gue rusuh.

Tiba-tiba ada report bhw foto salah satu kontributor hilang. HILANG. Fotografernya resigned, dan koordinator dia terlalu cuek untuk bertanggungjawab atas anak buahnya. Mbok ya kalau anaknya mau resign, semua foto2 yg di kameranya di back up dulu kek. Atau dia pastikan semua kerjaan beres kek. Atau gimana deh. Manager bukannya harus gitu ya. Yg ada, dia hanya bilang gini: Hmmm... kalau mmg sdh hilang, ya hilang... diulang aja deh fotonya. Semprul. Oh... maaf ya, gue lgs berdoa semoga suatu saat dia menerima balasan atas ketidakprofesionalan ini. Huh.

Another report, pemotretan yg nyaris batal gara2 lawak: pertama nggak ada editornya, waktu sdh ada editor, nggak ada fotografer. Waktu fotografer sudah ketemu, nggak ada studio. Kepala rasanya mau pecah. Kenapa semua nggak bisa diajak kerja sama yg bener sih? Huh.

Ok, I know that boss is the one who supposed to do the dirty job...clean the mess...and make everything happen as planned. No matter what. So I did. Thank God. Alhamdulillah. Terserah deh hasilnya gimana. Nanti kalau majalah keluar dan jelek...maaf ya... banyak emergency.

One other thing.... one of the artistic team member is facing domestic problem. She is now filling a divorce. Being a person who had been through all the mess, I know I should be patient to her. Even though sometimes she did stupid thing, panic for nothing, or giving me a heart attack by saying something worse than it supposed to be.

I know I can get through all of these chaos. I was brave enough to be a single parent... everything else will only be peanut.

Let's Go on Vacation

I need to go somewhere.... with you in it.

Vacation

In between this hectic schedule of meetings, I managed to arrange rooms and airplane tickets to go for 3 days vacation with my son. Hopefully everything will go as planned, so I can have my time with the love of my life. Pls help me God. Amin.

Long and Winding Road

I don't mind to see you there.

Lovely Love

One said it is nice to be in love. Yes, indeed. I really hope the love is still there when we're together for 20 years, or 50 years, or 75 years....

Funny

I felt so different starting the day 'with' you. What a magic ping, I say.

This Morning

It is always nice talking to you... or 'talking' to you... at least I know you are there safe & sound. Oh ya, Aria & I were caught by flu (again).

Singing Birds

Our little 'forest' attracted many birds to stop by. Now they are gathering in front of our living room & singing together. They rehearse for your arrival :)

Nature Calls

We're at Taman Wisata Kapuk, admiring the beauty of mangroves. You must love this area.

Wondering

Today is public holiday in here. Initially I plan to go back to Kapuk, taking some picture of the lady who is in charge over there. But we were home so late last night, woke up late this morning...hmm...we missed the morning sun. So I guess we just stay home today, enjoying our home. I'll be thinking of you all the time.

Gita Gutawa

Aria & I plan to go to Gita's concert this evening. Tickets were sold out since last week, but no worries, since Papap is member of the team (as a stage designer), we got free pass to the event. I will pick Aria up in the trans shelter this afternoon, and go together to the venue at Balai Sarbini. Of course it will be merrier if you can come along.

Morning Glory

I woke up this morning, opened my over sized window to see what the gardener did to the backyard. Then I opened my door to see the front lawn. He did a great job, with big trees and grass and no bush. Love it so much and wish you were with me to share the beauty.

In Tears

Now they are planting a forest in the small lawn, putting a big tree in front of my kitchen window. The house is almost perfect. And I miss you so much.

Reminder

I need to remind myself that I'm doing this for a reason. A very good strong reason.

Empty

It is so hard not to miss you.

Pusing

Kalau bukan punyanya... ya mbok sudah biarkan saja. Nanti kalau memang rejeki kan bisa dapat juga akhirnya. Kalau nggak sabar nunggu ya sudah cari lagi yg lain. Pusing kalau terus2an mikirin ini thok.

For Love or Money

D: Di, d tempat lu enak ga?
G: Enak banget. Gue suka.
D: Gajinya gede?
G: Nggak.
D: Kok nggak?
G: Ya ini kan hobby, bukan pekerjaan. I'm being paid by doing things I love. Why should I ask for more?

Pilih Petualanganmu Sendiri

Seharusnya tidak boleh menyalahkan orang lain atas apa yg terjadi skrg ini pd dirimu. Tdk perlu jg menghitung siapa yg datang dan siapa yg pergi. You picked your own path. Deal with it.

Nice Getaway

Hanya punya libur sabtu & minggu tp pengen liburan. Alhamdulillah ya Allah... ada yg namanya temen baik... ngajak ke Pulau Umang. Dari duluuuuuuu... sdh sering denger namanya, sdh sering liat foto2nya... tp blm pernah ke sana. Satu: jauh. Dua: mahal.
Eh namanya rejeki. Ada yg ngajak. Langsung berangkat.

Kami bertujuh: Vebri, Jo, Marak, Ditta, Sandra, gue & Aria. Naik avanza umpel2an krn badan kita bisa dibilang ekstra (ceria).

Rombongan mulai dari menteng & setiabudi. Krn mengarah ke Ujungkulon, gue yg di BSD nyegat di Karawaci. Sip. Dari karawaci jam 9.

Ternyataaaaaaaa.... nggak sampai2. Sudah jauuuuuh sekali. Sudah lamaaaaa sekali. Tak sampai juga. Lewatin Serang Timur, Cigeulis... dll....selalu ge er kalau ada papan petunjuk menuju Umang. Seolah-olah Umangnya di balik papan itu. Ternyata tidak, saudara2....

Menjelang sampai Ujungkulon, jalannya jadi kecil dan jelek sekali. Avanza berguncang hebat, makan korban bbrp orang kejeduk berjamaah...

Waktu akhirnya papan petunjuk Umang bilang tinggal 23 km lagi, sudah jam 13.00. Ransum roti mulai menipis... dan tidak ada toko buat mengisinya. Hueeeeh.... Kita agak ngotot nggak mau makan siang di jalan krn selain nggak ada tempat makan (bahkan warung pun tak ada lho!), kita sdh disiapin makan siang di Umang (yg nggak bisa di-cancel).

Sepanjang jalan, Aria untungnya lucu2 aja. Jam dia tidur ya tinggal nemplok gue trus merem trus bablas. Begitu bangun, lapar... makan roti... ketawa2 lagi. Nyanyi2 krn lihat pemandangan yg bagus. Hutan dan sawah... langit biru.... seneng dia.... Akhirnya semua semobil ketularan ketawanya....

Jam 14.00 sampai di penyeberangan. Pulaunya sdh kelihatan dan Aria jadi nggak sabar (krn "Kita mau tidur di hotel? Asyiiiiik...). Anak gue memang tidak pernah takut dgn laut. Jd dia naik kapal pun senang. Hore... sampailah di Umang. Pantainya baguuuuussssssss....

Makan siang spt biasa dipandang sebelah mata sama Aria. Mana mau dia makan masakan sayur dan daging bumbu? Spt biasa dia pesen mie. Dan yg nerima pesanan agak bingung krn mungkin mmg ga biasa ada yg mesen makanan lagi (krn paket makan kan sdh dibayar di muka dan agak mahal). Walhasil, mie goreng itu baru jadi 30 menit kemudian. Yg diputuskan dimakan di kamar saja.

Oh ya, kami ambil 3 cottages 2 lantai. Tentu saja 2 honeymooners mengambil masing2 private cottage. Yg tertinggal adalah gue, Aria, dan Sandra. Sandra dgn manis menghormati kami, dr awal sdh memutuskan buat menggelar kasur saja di lantai 1. Hehehehehe.... Biasanya, kalau rame2 di Umang, orang2 cukup sewa 1 cottage... rame2 tumpuk2an. Kami? Oh sorry yaaaa... hahahaha... 3 cottages untuk semua. Dasar borju.

Begitu menandaskan mie goreng, Aria lgs pakai sepatu sandal, nggak sabar mau main pasir. Lucu deh tuh anak. Main pasir seneng tp kalau kena ombak takut. Lah? Pdh tadi jg di laut seneng... kok cuma ombak aja bikin dia jerit2. Vebri nemu keong, yg maunya ditunjukkin ke Aria supaya seneng....eeeeeeh.... anak gue malah kabuuuuuurrrrr.... Duh, piye iki anak lanang kok penakut?

Sempat keliling pulau yg katanya 5 hektar. Tp kok kecil ya? 30 menit kelar. Pemandangan memang bagus banget. Langit biru matching sama laut. Pasir putih. Awan berarak. Bahkan Aria yg main jepret aja pake kamera gue bisa dapat hasil oke.

Habis keliling, semua pengen berenang krn mulai kepanasan. Eh, pas menuju ke kolam renang lihat org naik banana boat kok pada kepengen. Ya udah. Nunggu. Aria jg mau lho. Pdh gue udah cemas takut dia nyemplung ke laut... hihihi. Ngancem tukang kapalnya "Pak, kalau diceburin, saya nggak mau bayar..." Hahahahahaha.... Sepanjang perjalanan sih Aria diem aja. Antara tegang dan bosen kali ya krn kan banana boat ya gitu2 aja.... Habis berenang, dinner time. Aria lagi2 menolak semua ikan bakar dan sayur asem... milih hot dog. Oalaaaaaaah.... pdh seafood-nya segaaaaarrrr. Uenaaaaakkk.... Ada sisa roti yg dibawa dari Jakarta, dimakan jg dengan sukses. Oh ya, sempat lihat pelangi yg baguusss sekali (di Jkt kayaknya mimpi deh liat pelangi). Aria seneng sekali, "Pasti beruang di film Care Bears lagi pada turun tuh, ibu... hahahaha).

Habis makan tentu saja nggak pada mau lgs tidur, duduk2 dulu di tempat billiard. Anakku seneng sekali bisa main billiard beneran. Gue sih duduk aja, dia diajarin Sandra. Wajahnya yg bulet itu berseri2 ketawa terus. Lucu banget. Capek main billiard... minta es krim. Hahahahaha....

Malam itu Aria tidur pulas sekali. Dia kelihatan happy banget bisa main2 sepuasnya (tanpa mikir pe er kumon... hahahaha). Gue jg seneng krn Aria nggak rusuh. Alhamdulillah.

Besok paginya, jam 7 Aria gue bangunin dan kita jalan2 ke pantai. Seneng sekali lho duduk di pinggir pantai berdua gitu. Tempatnya pun sepi banget kan. Main2 pasir sambil kadang2 'menangkap' ombak. Tanpa gue sadar, Sandra terbangun jg dan ngikut ke pantai, motret kami dari belakang. Duh... fotonya bagus banget (ceile memuji diri sendiri).

Habis sarapan (tanpa mandi...), ada yg ngajak snorkeling ke Pulau Oar. 5 menit naik boat dari Umang. Oke deh.... ikuuuuut tentunya. LO yg nemenin kami sdh janji mau ngajak Aria bikin istana pasir kalau gue mau snorkeling. Ya gue sih pasrah aja lah. Berangkat aja dulu ntar di sana kan bisa dipikir.

Betul, sampai di Oar, ternyata anak gue nggak mau ditinggal. hehehehe... memang agak mustahil sih. Jadi ya udah gue nggak snorkeling, main pasir saja. Tp gitu aja udah seneng banget kok. Duduk di pinggir pantai, kadang2 kena ombak trus Aria-nya teriak2 lucu... walaaaaaaaaah.... I feel to own the whole world for me only. Nggak sadar di pantai kelamaan, tahu2 wajah gue & Aria gosong. Hahahahaha.... Konon, snorkeling di Oar ini bagus sekali. Trus setelahnya disuguhi kelapa muda utuh. Uenak tenaaaaaannnn.... sayang banget roti2 bekal sdh habis hari sebelumnya (ternyata bawanya kurang banyak), jd kita2 kelaperan krn nggak ada yg jual makanan di sana.

Balik lagi ke Umang, krn sdh nggak dpt jatah lunch, jd makan pop mie aja deh! hihihihi.... tp si LO ngasih tau tempat makan murah meriah gembira di dekat dermaga. Sip lah.

Habis mandi, beres2. Pop mie ludes. Jam 13.00 check out. Aria jalannya sdh terseok-seok krn ngantuuuuuuk. Waktu di boat pun sdh mulai ngamplok simbok. Di mobil, baru nempel duduk udah lgs merem. Ya udah, begitu nyampe di kafe Rhino, terpaksa gue mangku Aria sambil makan (laper bener soalnya). Baru kerasa Aria udah gede sekali. Dulu tuh, kalau mangku dia sambil tidur (jd kepalanya nempel di dada gue), gue masih bisa ngapa2in... misalnya ngetik atau makan atau bahkan nulis. Tp kemarin itu akhirnya makanan gue ditaruh di bibir beranda krn kalau di meja... ketutupan Aria. Hihihihhi....

Vebri sempet nyisain satu roti, untuuuung banget (thank you yaaa...) soalnya lumayan buat Aria kalau nanti lapar. Habis inget perjalanan jauh dan sepanjang jalan jarang ada toko waktu berangkat (ternyata ada sih bbrp alfamart waktu di jalan besar).

Sampai BSD lagi jam 9 lebih. Diantar sampai rumah. Pas banget sblm Aria mulai cranky krn bosen di jalan (dan lapar krn nggak begitu suka rotinya). Kalau sdh di rumah sih, pangeran kecil itu ceria kembali krn ketemu lagi sama mainan2 dan makanan yg dia suka. Tp yg jelas... dia happy... dan gue seneng krn sempat berlibur dan melihat anak gue happy juga. Alhamdulillah....

Pengen balik lagi ke Umang (with you), and I will not forget to bring a lot of bread. Hehehehehe....

Need Vacation

US Report list. Deadline. Moving. Domestic issue. GOOD BYE NOW.

Finding Time

For me, it only takes 2 hour to write 5 pages of profile article, and 45 minutes for 1 page of article. But unfortunately it took me more than 15 days to find those 2 hour and 45 minutes (Sigh).

Home Sweet Home

The new house is almost ready. We'll be move in by Sunday.

Even though I only own 2 rooms and a kitchen, it is still my house that I bought & built with my tears & sweat (and through a lot of arguments hahahaha). I put all of my savings (and still have to take some major loan) in the building, now I can only afford one new bed frame & one chest of drawer :D

Still, I can't wait to decorate my house and call it a home, my home.

I will never ever forget the first time I decided to buy the house in the area. You showed me the way to get there and introduced me to another part of the town I never visited before... where the sky is still in blue-tone color. I owe you big time. You know who you are. Thank you.

Sekolah

Agak heran jg bahwa hari gini... bulan januari... udah ribut2 pada nyari sekolah buat anak. Bukannya sekolah masih nanti ya, bulan Juli? Tp ya sudah, berhubung semua sdh buka pendaftaran... jadinya gue pun ambil eh beli form di Cikal Harapan BSD. Iya... males ah mindah2in Aria. Sudah di situ saja. Kan memang dulu masukin ke CH jg spy nggak repot2 lagi nyari SD. Lagian di TK CH nggak ada pelajaran membaca & berhitung (apalagi bahasa inggris), umur Aria bln Juni nanti blm 6 thn... nggak ada harapan masuk ke SD negeri... hihihihi.... Gue cukup puas anak gue sekolah di CH. Mudah2an nanti SD-nya jg semenarik Tk-nya. Yg jelas... krn ini sekolah Islam, Aria sdh fasih menghafal doa-doa pendek, hal yg nggak mungkiiiiin banget sempat gue ajarkan ke dia. Sholat, biarpun masih males, jg sudah bisa. Alhamdulillah. Rasanya spt nitipin anak di tempat yg benar :D

Btw, jangan sedih... ada sekolah yg pendaftaran sdh ditutup krn form sdh habis. Nanti kalau ada yg nggak lulus ujian masuk, ada sisa bangku, baru dibuka lagi. Ya ampuuuuuuunnnn....

Barusan ada temen gue yg panik krn anaknya nggak diterima di SD Mentari. Trus bingung mau masuk mana lagi... krn yg lain, kalau nggak jauh... mahal. Alhamdulillah kok CH nggak (terlalu) mahal. Yaaaaa... rata2 deh. Uang bulanannya jg lumayan ramah di kantong. Hal yg membuat banyak org meragukan kualitasnya. Gimana sih? Dikasih murah kok nggak mau....

Ttg uang masuk ini... gue sdh ikut asuransi pendidikan sejak lama. Jd memang nanti akan ada dana yg tersedia untuk uang pangkal... tp tetep ga cukup. Hihihihi... Memang zaman sekarang hrs rajin menabung itu mah bener banget. Kalau nggak bisa tekor sblm waktunya. Hiks hiks hiks.

Makanya waktu kemarin ada yg ngajak lunch di the Cafe hotel Mulia... gue melotot. Hari gini mau lunch 200 rb? Tampar ya....

Could Too Much Love Kill You?

I was checking the venue.
Plus I was browsing for the outfit, the ring, the hairdo.
And I was casually selecting the band and the songs.
But then I realized we don't even have time for a decent chat, not too mention for discussing a subject as important as this one.

Then I was sick. Got a fever.

Hahahahaha... psychosomatic?

Cara Jitu

Gimana caranya membujuk anak lima tahun yang merengek minta meja belajar?

Sebenernya oke banget... Aria minta meja belajar. Nggak okenya, meja itu lumayan mahal. Hampir seharga chest of drawer. Udah gitu ada gambarnya (the Pooh atau Cars) yg kayaknya bentar lagi Aria akan bosen. Trus kalau bosen, minta ganti? Wueeeee... mahal bener. Pengennya sih diarahin ke meja belajar yg agak lebih 'besar' dalam arti ukuran dan seleranya. Tapi kok jd memaksakan kehendak ya?

Pusing. Mudah2an bentar lagi dia lupa meja belajar itu.

I (was, am, will be) Too Happy

Meskipun tidak boleh. Tapi apa boleh buat. Gue senang. Senang sekali malah. Saking senangnya, saking semangatnya.... long weekend kemarin malah sakit. Lho? Iya. Sakit dengan sukses. Kata Aria: Cium ibu seperti kalau kena kompor. Panas.

Padahal, minggu lalu itu supposed to be the happiest week of the year. Krn OmD ada di Jakarta. Heh. Nunggunya aja rasanya udah lama bener. Ndaksabal.com. Pake hiruk pikuk rusuh ini itu ontreng moncreng.... Aria sdh menyusun rencana mau ke kampung maen, nonton di teras kota, de el el de el el... yg sebetulnya dilakukan sama ibu jg bisa tp nampaknya lbh menarik buat dia krn ada OmD. Pdh OmD-nya sebenernya jg lagi rusuh dgn factory shutdown. Tapi tetep mau ke Jakarta dulu sebelum D-day.

Apa daya, ibu sakit. Panas badannya. Demam. Mau semaput. Hari Jumat malam sempat dinner di teras kota. Spt biasa Aria take away Sarpino Pizza karena OmD tentu memilih Saribanon (hahahaha). Dan ibu masih cukup ok. Malamnya ketawa nonton Handy Manny. Ibu mulai bersin2. Pulangnya sudah agak lemes tapi optimis hanya merasa ngantuk.

Paginya, lemes bener. Tp percaya diri kalau ke gym sebentar pasti bisa segar. Jadi jam 6 niat bener berangkat ke teras kota lagi. Waktu di atas treadmill sdh terasa bahwa ini bukan lemes biasa. Bener juga. Makin siang makin nggak enak badan. Jam 10 dgn resmi dikabarkan bahwa ibu badannya panas dan kepalanya berat.

Reaksi pertama adalah ping OmD.

Yg di ping keliatan biasa aja. Malah mungkin jd merasa punya waktu ke rodalink? Hahahaha... Agak siangan datang ke rumah bawa sogokan duku dan jeruk buat yg sakit (tp tentu digasak tuntas oleh green giant) yang jelas2 dibeli di sebelah rodalink *wink*. Trus nemenin Aria tidur sebentar, maksa makan siang (akhirnya dihabisin sendiri... hahaha... padahal asin banget lho!), nyuapin yoghurt, ngobrol ini itu dgn ibu yg setengah sadar setengah pingsan di sofa, sampai Aria bangun dan uwel2 ke ibu. Dan keluarlah ide itu: Gimana kalau jalan2 berdua saja?

Akhirnya Aria & OmD pergi berdua. Beli lolipop dan oleh2 roti untuk ibu. Rekor untuk Aria yg untuk pertama kali pergi tanpa ibu atau papap. Hmm.... yg hebat siapa ya? Aria atau pawangnya? Hahahaha....

What a nice weekend. Thank you for visiting us. Hope to see you again in a more decent condition *wink*.

Happily Fit

Thank you for trying hard to be fit in my family. They are all I have, so it's important for me to see that you are happy when they are around. Seems they were having a great time as well while you were here. Look forward to have you here among us next weekend.

Family Ties

Dulu...waktu awal2 kerja d media. Jam kerja gue yg Senin-Jumat rapinya minta ampun. Rapi dlm arti jarang ada undangan malem apalagi weekend kecuali untuk acara luar kota atau luar negeri. Gue inget bgt, dulu itu kalau ada undangan sabtu atau minggu, nyaris ga ada yg dateng. Jd akhirnya pemilik acara jg menyesuaikan: kalau bukan hajatan keluarga, acaranya pasti weekday.

Skrg, dgn banyaknya majalah dan koran2 baru,kapan pun ada acara, yg dateng bisa dipastikan bejibun.Bahkan acara hari minggu pagi pun bisa dibanjiri wartawan (entah yg beneran punya koran atau sekadar bodrek). Jadinya, skrg makin banyak undangan weekend. Buat gue, undangan akhir minggu adalah hal plg menyebalkan, apalagi untuk acara2 yg ga bisa bawa keluarga.

Kemarin ini, ada undangan dari produsen consumer goods terbesar d indonesia. Dia bikin acara 2 minggu, mulai kemarin sampai 2 minggu k depan. Macem2 acaranya, talkshow ini itu.

Gue sengaja dateng pas pembukaan, spy ketemu sm semua manager. Jadi gue kesempatan 'pamit' ga bakalan dateng lagi buat acara2 dia.

Terserah deh pada mau gonjang ganjing apa, yg jelas gue ga akan ngurusin undangan selama long weekend. Dan anak2 d kantor pun gue larang kerja selama akhir minggu ini. Long weekend kok kerja, kayak ga punya keluarga aja.

Love is in the Air

I'm not a big fan of Blackberry. Bb gue yg skrg gue beli dari temen yg butuh uang. Gue pakai seperlunya, bbm ke OmD yg plg penting.... Tanpa merasa perlu ini itu.

Nah, suatu ketika gue ditelpon sama seseorang dari kantor PR yg bilang kalau salah satu tulisan gue di majalah GH dpt hadiah BB dr salah satu pokja Bank Indonesia. He? Setelah gue gali2 lagi... ternyata tulisan yg dinilai adalah pengumuman Kontes Suara Konsumen. Cuma 1/3 halaman. Krn waktu itu sdh mepet mau terbit, gue cut tulisan yg sdh ada dan gue ganti dgn pengumuman itu. Krn tempatnya dikit, jd infonya singkat dan padat. Ternyata menurut mereka, semua key messages ada di situ. Jd gue diberi hadiah BB Bold.

Alhamdulillah.

Awarding Night kontes itu kemarin di Puri Agung Sahid Jaya. Biasa aja lah... namanya jg awarding night.... ada Project Pop... dan semua org2 bank itu jingkrak2... terlihat sekali kalau haus hiburan :)

Tp bukan acara hari itu yg membuat gue happy sekali pagi ini.

Ceritanya, gue cerita ke OmD kalau gue dpt BB bold untuk tulisan gue. Itu hari Senin. Hari Selasa, gue ikut staff party seharian penuh di Cilandak. Waktu itu OmD cerita ke gue kalau jadwalnya hari Rabu agak mau bikin gila, jd hari Selasa itu dia pun stay late di kantor beres2. Hari Rabu pagi gue msh bbm-an update status :) Trus ya udah gitu aja. Dia nampaknya sibuk bgt meeting ini itu sesuai jadwal. Gue bilang malam ini gue akan ke Sahid terima BB. "You must be beautiful," katanya.

Sorenya jam 5 gue sdh pergi dr kantor, ke Celebfit dulu, latihan sebentar sambil numpang mandi. Stlh cantik, meluncur ke Sahid. Trus lgs tenggelam di tengah2 para supporter seru yg edan2an itu. Agak feel lonely in the crowd krn nggak kenal siapa2. Tp mau pulang jg kasian sama EO-nya yg sudah wanti2: "Nanti akan dikasih tahu kapan naik ke panggung, ya mbak."

Ya udah, duduk aja gue menikmati acara. Sambil agak heran kok bbm ke OmD ga dibales. Sekitar jam 9, baru deh ada bbm dari OmD. Nanya, sdh naik panggung atau belum. Belum. Masih nunggu. Trus ya udah, agak seneng krn 'ada temen' bbm-an selama Project Pop jd bintang panggung.

Jam 10 kurang gue mulai resah, krn kok ga beres2 nih acara. Kapan gue dipanggil? Gue mulai mikirin supir kantor yg kalau hrs nganter gue ke Serpon jam 11, bisa2 dia sampai di kantor lagi hari Kamis. Kan runyam? Gue bbm-an sm Papap. Ternyata dia memang masih di gym dan mau ke BSD. Sip. Aman.

Jam 10 lbh, OmD bbm lagi.

"Sudah dipanggil?"
"Belum."
"Kok lama."
"Iya nih. Sudah ngantuk. OmD kok belum tidur? Di sana bukannya jam 11?"
"Aku mau nungguin kamu. Kasian, jadi pulang malem banget."
"Tapi bs bareng Papap kok."
"Hmm... kalau nggak sama Papap, gimana?"
"Mumpung dia blm pulang..."
"Sama aku gitu..."
":p"
"Are you sitting in front?"
":p"
"Can you please stand up so I can see you among the crowd?"

Gue mulai sadar kalau ini nggak bercanda. Gue langsung berdiri, nengok ke belakang dgn yakin... persis adegan film2 gitu lho. Gue liat2 ke dekat pintu, ada OmD. Smiling ear to ear liat wajah gue yg spt org ketemu hantu saking kagetnya.

"You are indeed beautiful," katanya sambil nyamperin gue yg masih kaku.

Kalau bukan gue yg ngalamin, gue ga percaya hal2 semacam ini ada di dunia nyata. Gue pasti akan ngotot ini hanya di sinetron, telenovela, opera sabun. But it happened. And it was so beautiful, and meaningful.

Dan seketika itu juga, BB Bold ga ada menariknya blas.

Papaku Arsitek

Beberapa saat sebelum perceraian gue diresmikan pengadilan... gue inget sempat ada gonjang ganjing yg cukup melelahkan, karena kekhawatiran 'Aria akan dididik untuk tidak mengenal ayahnya.' Sebuah gonjang ganjing yg cukup menyakitkan hati, tp gue maklumi. Namanya jg org nggak ngerti... jd bisa aja salah persepsi.

Akibatnya, sejak bercerai, gue setengah mati berupaya untuk 'mengenalkan anak gue ke ayahnya.' Semua daya upaya yg menurut gue cukup maksimal, gue kerjain. Nggak ada kata 'gue melarang ayah ketemu Aria'. Bohong. Kapan aja dia mau ketemu anaknya, silakan. Tapi, percaya nggak percaya, kesempatan ini tidak dimanfaatkan oleh yg diberi kesempatan. Malah cenderung dibiarkan berlalu begitu saja. Enam bulan pertama setelah Aria lahir, ayahnya datang 2 kali sebulan. Itu pun krn gue selalu update ini itu. Setelah itu, dia hanya datang saat Aria ulang tahun. Lama-lama gue jg capek lah ya... update terus. Tahun 2009 yang tinggal bbrp hari ini dilewatkan anak gue tanpa bertemu ayahnya sekali pun. Kenapa? Jgn tanya gue, krn gue nggak tau di mana ayahnya berada.

Tapi gue tetep berusaha tidak ngomong apa2 yg tdk menyenangkan ttg hal ini.

Makanya, gue agak shock waktu Aria marah karena di buku pendaftaran siswa baru, nama ayahnya tertulis di situ. Dia ngambek. Trus dia ngotot: aku mau jadi Aria Indrajanto. Hiks. Ngambek kedua waktu kemarin ikut GMC dan di ID card namanya Aria P. "Kenapa P?" tanya si ganteng itu. "Aku maunya Aria I." Hiks.

Sumpah. Sumpah. Gue nggak pernah mendidik dia untuk membenci ayahnya. Sumpah.

Kemarin, supir mobil antar jemput cerita ke eyang, ada temen Aria yg tanya, "Ayahmu kerja di mana?" trus Aria jawab, "Papapku arsitek. Dia yg bangun rumah kita."

Hiks.

Will February Be Too Late For You?

I've been here for 4 years. I think another 2 or 3 months won't hurt :D

The Blue Sky

Salah satu hal menyenangkan dari tinggal di BSD adalah punya langit biru setiap pagi (asal bukan pas musim hujan hehehehe). Rasanya dunia jd terang kalau berangkat ke kantor liat langit cemerlang. Mudah2an sih akan begini terus ya. Meskipun jalan tol yg mulai macet (artinya penduduk BSD tambah terus) sudah mulai bikin cemas.

For A Healthier Body & Soul

Kemarin sebetulnya sdh pengen sekali nge-gym. Badan sdh kacau balau... mulai pusing2 teler ga jelas. Kerasa bgt saatnya nge-gym. Tp krn tergoda mau pulang cepet. Batal lagi.

Di rumah:
G: "Ibu pengen fitness, deh."
A: "Yaaaa... ibuuuuu...."
G: "Iya nih, De. Supaya sehat gitu. Fitness kan buka sampai malam."
A: "Yaaaa... ibuuuuu...."
G: "Eh, atau main sepeda saja yuk!"
A: "Iyaaa... ayooooo...."

Krn kalau Aria sepeda-an agak serem blm bisa ngerem dgn betul (apalagi sdh malam, jam 8), jadi Aria gue bonceng. Lumayan juga, keliling kompleks 20 menit dgn beban 25 kg di boncengan. Udah gitu bonusnya bisa dengerin anak gue cerita2 yg kocak2 ala lawakan dia. Seneng deh.

Lumayan seger karena keringetan. Hanya agak ga jelas tuh yg keluar mungkin keringet dingin juga. Gara2 si tembem di boncengan suka teriak2 ngagetin.

"Ibu... ibu... jgn lewat yg gelap2 dong! Aku takut liat setan nih! Hih! Tuh kan Bu... ada kan?"

Glek!

Your Choice, Your Call

Sometimes I wonder why it is so hard to pick the right choice....

Kemarin ini gue sebetulnya janjian sama ibu2 arisan GH buat dinner sama2 di kalimati. Bukan dinner apa2 sih... ini cuma krn kita sdh jarang sekali bisa kumpul. Pdh gue sdh bikinin event sebulan sekali... tetep aja krn kesibukan dan kerusuhan masing2, susah mau ngumpul. Tiba2 ada ide mau makan seafood dan duren (ho oh, bibit kolesterol) hari Rabu kemarin. Sdh janjian sejak minggu lalu. Dan gue pun sdh look forward dgn berusaha nggak makan yg aneh2 sampai harinya tiba... paling nggak, gue tdk akan menimbun dosa gitu lho.... hahahaha....

Kemarin pagi, Jkt gelap. Dari subuh sdh gerimis di BSD. Sampai Jkt cuaca jg suram sekali. Pesan berantai mulai berdatangan, antara yg batal ke kalimati sampai yg tetap on. Gue spt biasa pasrah aja deh.

Sore ternyata hujan berhenti, jd semua (bertujuh) semangat lagi mau tetep ke kalimati. Ok deh. Siap ya....

Jam 5.30 konfirmasi: dinner full kolesterol was still on. Jam 5.45 anak gue si ganteng itu telepon, cerita ttg sekolahnya, les kumon... dkk, dll... tiba2 gue kangen banget sama Aria. Begitu Aria beres, gue angkat telepon lagi, "Mak, sorry ya, gue batal ikut ke kalimati, mau pulang aja."

Sejuta sumpah serapah nggak karuan gue terima... hahaha... maafkan. Apalagi ternyata sdh ada yg mengarah dari cibubur buat ke kalimati dan mrk sdh rencana mau ngomongin event2 berikut. Maafkan... maafkan... kan sdh cukup rame dong berenam... gue nggak ada ga pa pa dong? Nanti report aja deh hasilnya, gue cariin sponsor.... Hehehehe....

Jam 6.15 gue tutup komputer. Lgs turun ke lobby, naik 640 ke stasiun Sudirman. Pas sampai sana pas ada kereta serpong. Sip. Sejam kemudian gue sampai rumah dan main kuda2an plus 'menghancurkan kamar tidur' sama Aria yg seneng sekali liat gue pulang lbh cepet dari biasanya. Bahagianyaaaaaaaa....

Gue sama sekali tidak menyesal membatalkan janji penting untuk hal yang lebih penting dalam hidup gue.

Say It

I'm here to say that I was born to love you...

(Phil Perry)

Gloomy

Today is indeed a cloudy day.

Angan

Sore2 begini enaknya di rumah, main2 sama Aria. Seperti kemarin, bersihin lemari dia dan ketawa2 berdua waktu nemu baju dia saat masih sak upil.

Ya itu kan hanya angan. Kenyataannya sekarang? Dari tadi kusut sama editan. Dari mulai mencari terjemahan sampai nyari ejaan betul nulis fX Lifestyle X'nter. Huh. Nyari nama mal begini ini siapa ya konsultannya? Bikin rusuh aja.

Status

Ini bukan soal status di fesbuk apalagi Y!M. Ini tentang status dalam kehidupan sosial.

Sbg single parent, sering sekali gue ke undangan (urusan kantor atau pribadi) sendirian. Kalau undangannya konser atau pesta cantik2an, bisalah nenteng si Papap yg suka seneng jd social climber. Beberapa kali sempat menggotong OmD. Kemarin ini, ada sosok 'numpang lewat' yg bisa diminta nemenin. Selebihnya, tergantung siapa yg available di antara anak2 kantor.

Nah, karena seringnya undangan itu (sampai habis stok baju gue), gue bisa merasakan pandangan orang akan berbeda antara saat gue datang sendiri atau datang berdua. Waktu datang sama Papap, krn wajah kita mirip bener, nggak susah deh menyangka kita kakak adik. Apalagi Papap kenal bbrp temen gue juga. Sama OmD, org sempat nanya2, tp krn frekuensi ga sering, lebih banyak yg nggak inget. Si jirim yg terakhir lebih obvious krn biarpun undangan yg dia datangi cuma 2, krn sosoknya tinggi-besar-galak, orang lebih gampang inget. Apalagi undangan yg pas gue ajak dia adalah undangan yg lumayan penting artinya buat kantor.

Jujur, buat gue, tiga pria itu sama posisinya saat undangan: gue ajak untuk nemenin. Tp efek yg gue dapat ketika datang dan menerima pandangan, "Wah seru nih si Dian gacoannya baru" ternyata gue sukai. Dan itulah pandangan favorit gue. Bukan pandangan "Oh itu kakaknya, ganteng ya" atau "Siapa sih itu kayaknya kok Dian jatuh cinta banget sama dia." :D

Akhirnya memang bener, status itu penting. Setidaknya buat gue. Jangan salah, gue bangga sekali menjadi orangtua tunggal (apalagi anaknya cakep. hahaha). Tp ketika gue disambut sbg org dgn label baru yang punya pasangan (yg bener), dunia memang terasa berbeda. Besoknya diomongin di kantor... hahaha... orang2 yg nggak dateng trus sibuk tanya2 cari tahu siapa dia... hahahaha.... kok rasanya seneng ya? Mungkin perlu dibuat istilah baru: banci status.

Dan gue tahu gue tidak sendiri. Ada org yg mati2an bilang bhw status is nothing in HIS life. Tp dlm hitungan minggu setelah dia cerewet2 pun akhirnya terbuka topengnya, bhw selama ini dia bersembunyi di balik cerita2 manis soal keluarganya yg sakinah mawwadah warromah. Dia tdk mau org lain tahu bhw pernikahannya sdh seperti gubuk reot yang nyaris rubuh. Dia tetep nggak mau jadi orang aneh di tengah2 masyarakat (dan gue agak sakit hati dia menganggap bercerai -dgn alasan jelas- sebagai hal aneh). Oke deeeeeeh... selamat yaaaaa... Hahahaha....

Status ternyata masih segala-galanya, setidaknya di Indonesia. Nggak heran, waktu gue mau cerai dulu, yg menahan banyak. Skrg gue paham, mrk menahan bukan karena sayang sama gue, kasihan Aria, gue bisa lebih bahagia... atau krn alasan2 lain yg ada hubungannya sama perasaan gue. Itu semua bullshit. Mereka nggak menyetujui perceraian gue, semata-mata krn nggak mau status mereka tercoreng. Kasihan ya, mereka?

Memang, seharusnya gue bersyukur dan tidak perlu berbohong apalagi bersembunyi di balik status palsu. Krn sebetulnya, ini bukan masalah pandangan orang, ini adalah bentuk penghargaan gue pada diri sendiri.

Precious Time

Setelah pindah ke BSD... terasa sekali waktu gue habis di jalan. Apalagi dgn kondisi rumah kontrakan yg terbatas bgt... rasanya kalau di rumah hanya beres2 aja kerjanya. Pagi2 beresin Aria nggak lagi sederhana, krn gue jg hrs siap2 ke kantor. kalau gue hrs anter dia lalu balik lagi ke rumah... buang waktu banget. Jd memang rutenya hrs ke sekolah dia, trus gue berangkat ke kantor jg. Itu makan waktu sepagian.
Habis itu ke kantor, yg dr rumah jam 7.30... sampai jam 9 lebih. Lama ya. Pdh itu dgn kondisi macet yg masih tolerable. Kalau macetnya sdh ampun2an... bisa jam 10 baru sampai. Malamnya, jam 6 br selesai jam kantor... yg sgt sulit gue 'patuhi'. Seringnya gue baru beres jam 7. Sampai rumah lagi kira2 jam 8.30 kalau beruntung. kalau nggak untung ya jam 9. Ketemu Aria sdh ngantuk2. Kasihan.

Kemarin, kebetulan si Papap yg baru mendarat sgt kangen sama anaknya. Akhirnya dr airport dia ke BSD dulu. trus otw ke kantor sore2, dia bawa Aria. Ketemuan (serah terima) sama gue di PP. Akhirnya, di PP gue & Aria bisa cerita2 sambil makan malam, sambil main2, sambil baca buku.... seru banget. Waktu pulang jam 9 malem, di taksi pun masih bisa ngobrol2. Dan tentu saja waktu OmD telepon dia yg awalnya manis jd galak... apalagi waktu telponnya lbh dari 5 menit... hahahahaha.....

Biarpun sampai rumah udah ngantuuuuuk berat... tp gue seneng sekali bisa punya precious time di tengah2 kerusuhan kerjaan. Rasanya seneng sekali bisa ngobrol sama anak gue ttg macem2... dia cerita ttg sekolahnya dgn gaya kocak a la badut... hmmm... tadi pagi pun dia bangun lebih ceria dari biasa. Lgs terusin cerita.

Rasanya kapan2 harus diulangi lagi nih, nge-date di tengah kota sm si ganteng.

Takut

Rasanya senang sekali bisa share sesuatu dgn orang yg disayang. Ada perasaan yg ga bisa dijelasin waktu menemukan seseorang yg ternyata punya value sama dlm hidup. Bahagia mungkin masih kurang tepat...Kata apa lagi yg lbh grand dari bahagia?

Tapi dulu gue jg pernah merasakan hal ini. Merasa lebih dari bahagia. Karena merasa 'bahagia kecil' yg satu bergabung dgn bahagia lain...jd satu bahagia yg luar biasa.

Lalu? Ternyata tdk semua bahagia boleh gue miliki. Ada bbrp bahagia yg hrs gue lepaskan...bikin gue patah hati. Rasanya spt kehilangan semua bahagia itu sekaligus...meskipun kenyataannya nggak. Gue masih punya sebagian kecil bahagia kok.

Skrg, sisa bahagia yg gue punya itu bergabung dgn bahagia baru. Lagi2 gue merasa lebih dari bahagia.

Tp pengalaman membuat gue takut. Sampai kapan gue bisa merasa lebih dari bahagia?

Bandung

I drove to Bandung last weekend, hope to ease some of madness I had in my head :D

Kami berangkat jam 8 pagi dan gue nyetir pelaaaaaan banget spt keong hamil jd sampai Bdg baru jam 11.30. Hahahaha. Pake acara kelewatan exit gate gara2 pas itu Aria lagi seneng cium2 pipi gue. Halaaaaah it was so dangerous, adik....

Trus lgs ke Hegarmanah. Leyeh2 sebentar... Lgs makan siang (a very late lunch) di Boemi Joglo. Nasi liwetnya uenak. Tempe mendoannya juara. Tp mrk perlu waktu lebih dari 30 menit buat siapin sausage & fries untuk Aria. hahahahaha... ya iyalah, kali si kentang udah beku bener ya di kulkas, ga ada yg mesen, jd waktu Aria pesen perlu waktu lama buat thawing.

Habis itu, nggak ada ide, nurut aja diajak ke PVJ, nonton This is It Michael Jackson. Tahu nggak... sepanjang film, gue spt nonton 3D krn di sebelah gue ada penarinya yg loncat dr layar. Betulll... penari itu namanya Aria :D Hahahahaha... susah banget suruh dia duduk, maunya goyang2 ngikutin yg di layar. Hadooooooh... bisa2 dimarahin org yg di belakang. Pas di tengah2 film, mau pipis, tp waktu diajak keluar, di dekat pintu keluar berhenti lagi krn mau nari2 dulu. Minta ampuuuuuun....

Trus pulangnya udah malem. Jd kelewatan makan malam. Indomie aja gimana? Hahahaha... Malemnya kami nginep di apartment Setiabudi.

Pagi2 bangun Aria ketawa2 krn kedinginan, pdh nggak pake AC lho. Seru. Trus dia seneng sekali krn kamar yg dia tempatin jendelanya ngadep ke Tangkuban Perahu. Tadinya mau berenang tp kok dingin bgt ya. Jd batal. Ya udah, hbs ngerjain PR Kumon, otw ke Hegarmanah lagi... belok di Rumah Mode. Yg gembira Aria & eyang... krn nemu mainan dan sepatu. Ibu? Kok ga tertarik ya... hahahaha.... akhirnya cuma sarapan aja tuh di sana. Enak ke Rumah Mode pagi2, ga macet dan ga crowded.

Hbs itu mampir ke Cihampelas krn eyang mau beli cat unt uk tekstil. Hadooooh... pdh kan macet ye. Tp ya udah lah namanya lagi liburan tidak boleh stres. Parkir di Ciwalk. Mulai sadar kalau banyak org Bdg suka agak aneh pola pikirnya. Muter2 nggak bisa simpe. Terutama soal parkiran. Biyuuuuuuung... Aria aja yg masih kecil bisa ngakak2 krn memang keliatan aneh bgt aturannya. Yuuuuuuks....

Akhirnya krn macet2 itu jd sampe Hegarmanah jam 12. Pdh tadinya maunya jam 12 sdh otw to BSD. Mana mungkiiiiin. Diajak makan siang di Sapulidi. Waaaah pengen. Akhirnya diundur deh jadwal pulang sampai waktu yg ditentukan kemudian. Huahahahaha... Untung jd ke Sapulidi krn tempatnya bagus bgt lho. Di tengah sawah dan di atas. Sejuk udaranya. Udah gitu makanannya lumayan. Seruuuuuu.... Aria ketawa2 aja kerjanya. Seneng.

Selesai makan, Aria pengen naik sampan keliling danau buatan. Haduuuuh... ga berani aku. Untung kok ada org yg kyknya br menemukan trik mendayung asyik... jd dia ketagihan dayung2 gitu... hahaha... trus dia nawarin anak gue ikut... yg ditemenin sama bude (ibu bener2 deh mati kutu nggak beraniiiiii)... ya sudah.

Krn sdh di atas... kayaknya kalau pulang ke jkt mending lewat Cimahi deh. Soalnya kalau ke Bdg dulu... hadooooh... setiabudi macetnya udah kusut, sukajadi puuuuun. Apalagi gue sdh pernah ngelewatin Sersan Bajuri & Kol. Masturi... kayaknya ga susah ya. Penasaran banget... tp org2 khawatir gue nyasar. Huh. Untung ada OmD yg menjadi kompas. Hehehehe... trus Om gue akhirnya pun setuju lewat Cimahi aja, dia gambarin peta kecil2an... komplit dgn di mana ada ruas jalan yg lg dibenerin dan perkiraan kilometernya (persis OmD ih). Dan memang bener. Dari Sapulidi naik terus menyusuri jalan. Pemandangannya bagus dan udaranya enak. Ga macet sama sekali. Bbrp kali tanya2 ke orang, sampai jg di Padalarang. Sedaaaap.... Jalanan memang padat tp nggak sampai berhenti. Cihuy.

Akhirnya sampai BSD lagi jam 8 malem gitu deh. Rasanya capek tp seneng. Makin seneng waktu malem mau tidur Aria bilang: Ibu, kapan2 ke Bandung lagi ya. Seru.

Oooooh I miss you so much (and you know who you are).

I Promise

To keep my feeling strong to find the song you sing.

Sorry

I am so sorry. I didn't mean to hurt you. Not ever. Honestly.

If

You can't be my friend. You know too much.

The Present

Tas sekolah dari papacay.
VW remote control dari papap.
Scooter dari ibu.
Juaranya adalah sepeda baru dari OmD.

A Very Big Surprise

I still can't believe you are actually here for Aria's birthday.

You....

You change the balance of my life.

Craving

Bloody hell... I really need a vacation.

Scary Movie

I was so uneasy when you got in an accident.
You were sleepless when I did something you disagree.

And we are miles apart.

Somehow we were connected.

The Stage

We are somewhere on the step that other people may not understand. I am so happy knowing it.

Happy Call for Happy Mom

Salah satu yg plg bersemangat melihat selusin mawar pink adalah nyokap. Matanya lgs berbinar. Aduh.

"Dari D?"
"Iya."
"Hehe... bagus banget ya. Ada apa? Kan bukan ulang tahun... anything special?"
"Nggak. Iseng aja kali."
"Haha... lama2 kamu bisa kayak mamah & happy call lho."
"He?"
"Iya, dari dulu itu liat iklan happy call di tv nggak pernah pengen... lama2... stlh sekian bulan... kok ya jd pengen. Hehehe... kemarin mamah beli."
"Trus?"
"Ya itu, kalau sering2 dikirim bunga apa trus kamu nggak jadi pengen? Hehehe."

Oh Mom... if only you know the real truth. Maaf ya Mah.

Friday the 10th Day

It's been 10 days now and I think we've been great. Of course I still miss you (and I think I'll always do). But life goes on, and so should we. It's been 10 days now and I'm sure we know what to do. We know that each of us will be there if any of us need something. If the future offers something better, you know where to find me so we can share it together. Thank you for the IWALUTDTMA.

Dilemma

Should I bring the flowers home? Should I left them here? It's hard too decide since the flowers are so important to me. Maybe I'll bring them home then bring them back to office tomorrow? Hmmm....

Day 9

Thank you for the pink roses. They smell good and look very pretty. The bouquet successfully left me stunned (I wish you were in the city and delivered it by yourself). Thanks again.

Share the Joy

Remember when you told me how they praise you? I know how you felt. It is indeed a nice feeling that really make my day.

Day 8

Whenever it pings, I always hope other name would pop.

Only Reminds Me of You

On my way home I passed by giant billboard of downhill championship. It will be held in Mt.Pinang. I know you are part of the team who started the track and initiated the 1st competition. I'm so proud of you. Will you be there too?

Day 7

I was being unfair. Of course he is not you. Not even close...

Day 6

Aria nampaknya cukup gembira tdk punya 'saingan'.

Day 5

Hati2 kalau bersepeda. Jgn terlalu capek ya.

Day 4

Still...

Day 3

Thank you for the msg I received this morning.

I Hope to See You Again

This is my last dance with you
This is my only chance to do all I can do
To let you know that what I feel for you is real

This is the last chance for us

This is the moment that I just cannot let end
Before I know that there's a chance we're more than friends

So don't let go, don't let go
Make it last all night
This is my last chance to make you mine

I kept my feelings so deep
I kept my dreams of you and me somewhere inside
Although I prayed that you would see it in my eyes

But this is my last chance to say
What's in my heart before you stay out of my life
And then you'll understand the way I feel inside

So hold me close cause it feels so right
This is my last chance to make it mine
Make this dream reality
So close and yet so far
Gotta find a way into your heart
Gotta speak my mind
Gotta open up to you this time
I can't let you slip away tonight

This is my last dance with you
This is my only chance to do all I can do
To let you know that what I feel for you is so real
So don't let go
Just make it last all night long
This is my last chance to make you mine

To make you mine

(Last Chance, Mariah Carey)

2004-2009-forever...

It has been 4 years now.
Yes, you were here since the beginning. And I hope you will always be here until the end. I love you so much.

Tarawih (bersama Pangeran)

Sejak Aria lahir... gue blm pernah tarawih di mesjid. Banyak sekali pertimbangannya -entah bener atau nggak... Pokoknya intinya ga tega ninggalin Aria di rumah, trus jg blm sampai hati buat bawa dia ke mesjid.

Dua tahun terakhir, sejak masuk sekolah, Aria mulai belajar sholat. Trus waktu sholat Ied, Aria diajak. Dan dia jg setahun terakhir suka ikut Papap sholat Jumat. Kesimpulannya, Aria sdh ngerti kalau diajak ke mesjid.

Hari Minggu kemarin, gue seperti kangeeeeen sekali mau tarawih di mesjid. Dr hari Jumat gue sdh bilang ke Aria kalau hari Minggu mau tarawih. Dan dia jg semangat. Gue happy.

Setelah nonton Meraih Mimpi (dan foto bersama Gita Gutawa) hari Minggu siang, minggu malam habis buka gue & Aria (plus mbak-nya) siap2 tarawih. Aria sibuk bgt siapin sajadah mini. Nggak mau pakai sarung jd pakai celana panjang. Lucu lah pokoknya. Gue bawa tas yg selain diisi mukena jg gue isi buku cerita dan mobil2an. Siapa tahu Aria bosen?

Sampai di masjid ternyata msh agak sepi. Dan blm Isya jd ya nunggu. Aria mulai mencari kegiatan. Dia bongkar2 tas mukena. Nemu buku.

"Kok, ibu bawa buku tick tock buat apa?"
"Buat dibaca adik kalau bosen."
"Ooh."

Dia bongkar lagi, nemu mobil.

"Wah, ada pemadam kebakaran!"

Trus dia mulai sibuk main mobil2an. Sholat Isya pun dia nggak mau ikut krn main terus. Ya udah, yg penting dia nggak rewel.

Waktu gue raka'at terakhir, ada yg narik2 sarung gue, "Ibu... aku bosen." Tentu saja gue diam. Trus setelah salam, Aria bilang lagi, "Ibu, aku bosen." "Ya sudah, baca buku saja." Gue keluarin semua buku(ada 4) dan semua mobil (ada 3). "Atau Aria mau main?" "Aku main saja."

Pas tarawih raka'at kedua.
"Ibu... pipis nih... pipis nih."
Jadi sholat gue batal krn hrs nganterin dia ke toilet. Daripada dia pipis di karpet? Note to self: sebelum sholat hrs kasih tahu Aria tempat pipis supaya dia bisa pergi sendiri.

Pas raka'at keenam.
"Ibu, aku main di luar ya. Banyak teman tuh." Trus dia lari aja ngilang. Gue cemas tp tetep lanjutin sholat. Nggak lama, ada yg narik2 sarung gue lagi. "Ibu, sandalku hilang."

Pdh sandal itu dibungkus sama mbaknya, spy nggak ketuker dan keinjek2 org. Eh... anakku nyari2... kasian deh. Habis salam, mbak-nya Aria bantu nyariin sandal. Trus sejak itu Aria entah deh main apa. Kadang suaranya gue denger di teras mesjid, kadang ga kedengeran, kadang kedengeran lewat di depan gue. Ho oh. Sholat gue ga khusu sama sekali krn sibuk mencari suara anak gue.... hehehehe... maaf ya. Ampun Tuhan.

Ternyata bukan cuma gue yg ga khusu, mbak-nya Aria pun nggak tenang. Sebelum witir, dia pindah sholat di teras. "Soalnya kalau di dalam nggak kedengeran si ade." Hahahaha....

Pas pulangnya Aria cerewet sekali cerita ini itu, ada temannya main ini itu... seolah2 nggak ada apa2 yg salah.

Padahal malam itu nggak jelas deh sholat kami berdua ini sah atau nggak. Maaf ya Allah....

Dua Ibu

Pertama kali gue baca buku Dua Ibu Arswendo, thn 1984. Masih di SD kelas 4 atau 5 gitu. Dulu beli buku itu karena baca di koran buku itu menang salah satu penghargaan sastra. Waktu itu bacanya ya sekadar baca saja. Nggak pake mikirin macem2. Baca terus, meskipun kadang nggak ngerti isinya. Apalagi kalau sdh ngomongin soal seksualitas, mana ngerti?

Trus setelah pindah ke Jkt, buku itu dipinjem tante gue. Dan tidak kembali. Nyebelin sih. Tp ya mau ngomong apa... sdh hilang aja tuh bukunya. Habis gitu, Indonesia gonjang ganjing. Arswendo kisruh. Jd banyak buku2 dia yg hilang dari pasaran, termasuk Dua Ibu ini. Pdh, seiring dgn makin gedenya gue, makin ngertilah gue dgn segala pernak pernik seksualitas... gue pengen baca lagi buku itu. Nggak ada alasan khusus sih, selain ingin membaca dgn lebih gembira.

Lamaaaa sekali gue nyari nggak pernah nemu, sampai kemarin liat di inibuku.com kalau Dua Ibu ada lagi! Tentu lgs order dong.

Buku itu datang nggak berapa lama dr hari gue pesen. Trus lgs gue baca tuntas semalam saja. Heran, gue masih ingat sekali plot buku itu, bahkan lengkap dgn dialognya adegan per adegan. Dan skrg tentunya gue baca dgn lebih senang krn sudah tahu maksudnya kalau pas sampai di bagian2 yang ngomongin hubungan suami istri :D

Dua Ibu betul2 jadi buku favorit gue. Menurut gue, ini adalah karya Arswendo yg paling bagus.


**next 'project' adalah mencari buku Tono dan Tini. Hmmm...

Belum Siap

Menjelang rumah baru nyaris jadi... sering banget malam2 gitu gue ngobrol sama Aria soal aturan tidur dan main di rumah baru. Biasanya, ujung2nya sampai ke masalah: "Aria berani tidur sendiri?"

Jadi di rumah baru itu, kamar Aria di lt.2, kamar gue di lt.1. Membaca efek bagus tidur sendiri, gue sdh lama pengen bgt Aria tidur di kamarnya sendiri. Waktu di Kalimalang, gue dan Aria pisah tempat tidur walaupun masih sekamar. Di kontrakan yg skrg, krn kecil bgt, aturannya bubar, Aria tidur sama gue. Nah, di rumah BSD nanti, dia punya kamar sendiri.

"Aku nanti tidur di kamarku sendiri ya Bu?"
"Iya dong, kan sudah besar."
"Trus kalau main2, di mana?"
"Di kamar sendiri juga dong."
"Tidak iwi2?"
"Tidak iwi2."
"Kalau mau bobok di ibu?"
"Ya kalau tidur sendiri nggak bisa bobok di ibu."
"Ooooh."

Trus kemarin malam, setelah obrolan yg berulang ini, tiba2 dia bangun dan ambil bantalnya.

"Aku mau bobok sama eyang saja ya. Kan aku harus latihan nggak bobok di ibu."

Trus dia pindah ke kamar depan.

Gue bengong. Trus tiba2 kasur gue jadi berasa luaaaaaaaass banget. Jam 9. Jam 10. Lama2 gue kok rasanya sepi.

Jam 11, gue ke kamar depan. Aria yg sdh nyenyak gue angkat (25kg lho!), gue pindahin lagi ke kamar gue.

Hati gue lgs tenang. Rasanya enak banget tidur sambil nyium2 bau asem rambut anak gue. Hmmm....

Sepeda

Aria lagi getol main sepeda roda dua. Setelah akhirnya bisa naik sepeda 2 hari lalu, skrg ini bangun tidur lgs pegang sepeda dan keliling kompleks. Seru deh.

"Telnyata main sepeda selu ya bu. Kenapa aku nggak dali dulu ya."

Hahahahaha... karena dulu sampai dipaksa belajar nggak mau juga. Pake iming2 segala macem, nggak mempan. Skrg stlh bisa jadi ketagihan.

Btw, selamat puasa ya teman2. Semoga lancar dan mendapat berkah. Amin.

Wish Us Luck

I hope it's not too late to start a new beginning. Thank you for the dinner, the lunch, the muffin... and the time you spent with me. It was so meaningful. I love you so much.

Kompleks Berhantu

Di rumah Bsd... satu komplek isinya kebanyakan anak muda2. Baru punya anak satu atau dua. Kebanyakan balita. Kalau pagi... entah kenapa anak2 itu seperti janjian bikin rusuh. Bukan berantem sih... tp rusuh dlm arti rame dan ribut di rumah masing2. Kayaknya semua berlomba bikin kesel bapak ibunya... hahahahaha....

Lucu deh, kalau jalan dari ujung... gantian aja yg nangis di masing2 rumah.

"Tadi Marcio nangis, trus habis itu Richardo, habis itu Raka, habis itu Panji... Trus sepi. Tapi trus ada lagi yang nangis, ternyata Sasya. Kalau aku nggak nangis dong," kata Aria sombong.

Kenapa temen2 pada nangis? "Hantu tangis baru saja lewat."

Dialog

"Wah, liat tempe jd inget J. Kasihan."
"Kok kasihan?"
"Iya, kemarin itu di sini rebutan tempe sama M. Mesakake."
"Ah ya nggak gitu2 amat."
"Kasihan soalnya mereka itu kan anak kost jd mungkin repot kalau mau makan tempe."
"Si A jg kost tp biasa aja, nggak gitu2 amat."
"A kan memang ga doyan tempe dari kecil."

Penting nggak sih, dialog begini ini?

Sekolah Lagi

Bukan. Bukan gue yg sekolah lagi. Gue masih kapok. Hahahaha... mungkin kalau memang nanti sekolah lagi, mau sekolah piano saja. Biarpun kapok, gue tetep percaya sekolah itu penting. Gue sendiri berusaha minimal setahun sekali ikut sekolah, biarpun cuma training penulisan 3 hari. Yg penting, gue masuk kelas, dengerin dosennya ngomong, bikin tugas. 3 hari dalam setahun yg menyenangkan deh jadinya.

Soal sekolah lagi ini jg gue tularkan ke pengasuhnya Aria. Gue bersyukur dpt pengasuh yg baik dan sabar, trus gampang belajar. Sudah setahun ikut, selama ini nyaris nggak ada komplen. Malah dia sering bgt jd back up bibi tukang cuci yg sering bolos. Waktu luangnya banyak dipakai main2. Krn kalau gue di rumah, Aria nggak mau lepas dari gue... biasanya setiap Sabtu&MInggu si mbak ini bebas tugas. Seringnya sih dia main2 ga keruan sama temen2nya. Ya biar aja sih, kalau tiap hari ngurus anak gue doang kan ya bisa gila.... hahahaha...

Sejak pindah ke Bsd, krn sekolahnya Aria nggak boleh ditunggu lagi, dia jd nganggur kalau pagi. Sdh dikasih tugas ini itu (dgn tambahan gaji tentunya), tetep aja nganggur sampai anak gue pulang. Krn kebanyakan nganggur ini, energi dia jd berlebih... kasian deh.

Akhirnya, gue tawarin ke dia buat sekolah lagi aja. Dia kan lulusan SMP... siapa tau mau ikut ujian persamaan buat dpt ijazah SMA. Gue seneng bgt waktu gue tawarin sekolah dia menyambut dgn senang. Krn kan ada org yg mau disekolahin malah sedih krn malas.... Nah, dia ini lgs semangat. Dia cari tuh tempat2 yg ngasih pelajaran paket C. Sayangnya, sdh agak telat... bln Oktober nanti sdh ada ujian. Wah, minder deh... Kasihan dia kecewa sekali. Untung berhasil gue bujuk, dia tetep boleh ikut stlh lebaran. Trus sementara ini ngapain? Dia gue masukin kursus bikin roti di Bogasari seminggu sekali.

Waaaah... senengnya minta ampun. Ini memang kursus serius. Paket 4 kali 8 jam, pesertanya cuma 8 org. Bayarnya memang mahal, tp sdh termasuk materi kursus, bahan2 roti untuk praktek, makan siang di hari kursus. Sabtu kemarin dia mulai, dan pulangnya bawa roti tawar plus roti isi coklat banyaaaaaak bgt. Sampe seminggu nggak beli roti. Hahahahaha.... Dan hasilnya enak. Menurut gue sih worth paying. Apalagi ilmunya kan berguna sampai lama.

Gue seneng lihat pengasuhnya Aria semangat ikut kursus. Krn dia jg tahu harga kursusnya lumayan nendang, jd dia pun spt membuktikan kalau dia nggak main2. Baguslah. Jd suatu saat nanti, kalau dia udah nggak ikut kita, dia bisa buka toko roti atau terima pesenan. Dan yg plg penting, sehari-hari dia makin semangat bekerja krn merasa gue jg menghargai pekerjaannya dgn memberi insentif kursus.

Rumah ini memang jadi percobaan buat gue, spt ngajarin gue mengelola perusahaan. Kalau memang pengen pegawainya betah dan bekerja bagus, ya memang hrs di support.

Iseng-iseng (Semoga Berhadiah)

Bikin blog baru buat memuat cerpen-cerpen biar nggak 'berserakan' di mana2. Lumayan buat dokumentasi supaya kelak Aria bisa baca juga.

Please stop by: www.tapaktangandidi.blogspot.com

Model

"Ibu, aku kok sudah lama ya nggak ada di majalah?"

Minta ampun. Bukannya? Bukannya bulan lalu baru masuk Mother&Baby?

Clueless

Ini sebetulnya untuk apa? Kenapa masih harus coba2 sesuatu yang jadinya malah menyakitkan diri sendiri.Ini namanya iseng-iseng (kurang kerjaan dan tidak berhadiah) yang menyebalkan. Sudahlah, terima saja kalau semua sudah terlanjur kronis.

Il Divo

A: Ibu, kata bu guru, hari ini harus kumpulin formulir les.
G: Ok. Aria mau ikut apa?
A: Menyanyi saja.
G: Nggak mau sekalian drumband? Kan Aria sudah punya pianika?
A: Nggak. Kalau ada musik, aku mau. Tapi kalau drumband, aku nggak mau.
G: Kenapa?
A: Drumband itu nggak enak, panas-panasan.

Akut & Kronis

When I automatically write txt for you after receiving a good news, I know I really need you. I love you so much.

I Miss You

I really really do miss you.

Curhat dan Bersyukur

Sometimes I wonder if I have to be a supermom, or superwoman, or super-something.... Nggak ada yg mau jadi perempuan super. Yg selalu diharapkan bisa macem2. Nggak fun jg kali ya jd supermom. Can a supermom have a simple wish?

Bbrp minggu lalu, ada hari yg gue sangat sangat sangat ingin pulang ke rumah dan beristirahat. Setelah berhari-hari goncang sama kantor yg rusuh. Capek fisik krn (memaksa diri) nge-gym, trus jg capek pikiran krn banyak yg hrs dikerjain... pengennya sampai rumah tenang2. Oh, yeah, you wish.

Setelah sukses naik kereta yg berarti lbh cepat sampai di rumah... di jalan Aria telp bilang susunya habis. Gue sempat mikir, kayaknya gue beli cukup banyak deh buat stock. But anyway, the simplest way to do was to stop by at the nearest alfamart and bought some boxes. Sampai rumah, baru aja turun dari taksi, sdh ada yg teriak: "Kok dibeliin lagi?" Ternyata benar, susu2 itu masih ada (banyak), tp diumpetin krn katanya suka ditenggak langsung sama Aria. Ok. And none called me (after Aria called) to let me know about that, so when I got home brought some milk, I made a mistake.

What next? Ada yg komplain soal siaran tv jelek, sepeda rusak, Aria bandel, tanya jadwal trans BSD... di tengah2 teriakan anak gue mencari perhatian ibunya (gayanya persis iklan di tv: ma keju ma keju ma keju ma keju ma keju ma...). Kepala rasanya mau pecah. Boleh nggak sih satu2 ngomongnya? Dan ini sdh jam 8.30. Kalau memang perlu betulin antena yg manjat genteng, apa masih ada tukang? Gue masih pake gaun panjang berjurai-jurai... apa hrs betulin sepeda sekarang? Iya Aria bandel, bukannya dari lahir begitu? Jadwal trans BSD buat kapan sih? Arisan bulan depan kan?

Karena memang ternyata tv itu antenanya yg jelek, pasang antena dalem. Selesai.
Sepeda? Rantainya copot. Dibenerin sebentar. Beres.
Aria cuma minta ditemenin main kereta2an kok. Kalau dia berantem sama anak tetangga sebelah ya biarin aja. Namanya jg anak2. Pasti ntar baikan lagi. Done.
Jadwal trans BSD kan kemarin sdh di print.... oh ya kertasnya nyelip di tengah2 kotak surat. Yuk.

Hhhhmm....

No. I dont want to sound like being ungrateful. No. I just want to let everything out before I go crazy.

Now let's count all the blessings so I can be happy again:
1. Gue nggak perlu susah -batal naik kereta- gara2 harga tiketnya ternyata 8 ribu.
2. Majalah sudah mau jadi.
3. Aria senang di sekolah baru.
4. Aria naik tingkat di Kumon.
5. Gue sehat. Aria sehat. Semua sehat.
6. Hari ini sudah gajian.

Alhamdulillah....

Ibu Bulu Bulu

Sdh bbrp tahun ini gue rajin waxing... supaya kalau nemenin Aria berenang jd lebih percaya diri :)

Nah, tadinya gue waxing di Centre de Beaute. Bagus tapi ya mahal deh. Trus suatu ketika ada yg ngenalin gue dgn Salon Narsih di Pulo Raya. Ini salon rumahan bener tp dikerjakan serius. Nggak pake papan nama jd jgn harap bisa ditemukan dgn mudah. Hehehehe.... Tp salon ini luar biasa top. Kalau pas gue ke situ, pasti ramai, dan pasti ada artis atau model yg lagi ikutan antri. Di sini memang khusus waxing dan bleaching. Harga murah meriah damai. Gue ga tau mrk bleaching pake apa (krn gue ga pernah), tp waxing-nya pake gula, trus threading. Dan kalau bikin alis tuh baguuuuusss banget. Servis bagus dan bersih pokoknya memuaskan deh.

Yg mau gue bahas di sini sih bukan servisnya... tp suksesnya ibu Narsih mengelola salon ini. Gue gak tahu sejak kapan dia buka servis bulu2 ini. Kepandaian waxing & threading dia dpt dari ikut orang di salon India Pasar Baru. Setelah buka sendiri, di Pulo Raya sekian lama, dia akhirnya berhasil membeli rumah di Pulo Raya itu. Bayangin, dari buka salon waxing, dia beli rumah di Pulo Raya. Meskipun kalau banjir kerendem... tetep aja kan... Pulo Raya lhooooo.... kebayoran gitu lho. Trus dia punya 2 mobil baru. CRV dan Honda Jazz. Cakep bener ya. Sumpah, semuanya hanya dari servis bersihin bulu ketek.

Mereka buka dari jam 9 sampai jam 7 malam. Sehari bisa melayani ratusan klien. Kalau gue nongol jam 9, selalu sudah sampai antrian ke 15. Nggak pernah kurang dari itu. Di musim2 libur atau hari habis gajian... antrian bisa menggila. Kayaknya wajah mbak2 yg ngerjain tamu, semua udah berbulu deh tuh saking banyaknya bulu yg mrk cabutin. Edun lah pokoknya. Setiap org yg ngantri, kebanyakan nggak cuma minta 1 treatment. Paling nggak bersihin underams & rapihin alis. Harga dua treatment itu 38rb. Coba aja dikali 100. Itulah keuntungan kotor per hari salon Narsih. Dan bisa banget lebih dari itu.

Waktu gue treatment yg baru lalu, di dinding ruang tunggu ditempel tulisan kalau mrk buka cabang di Bintaro. Trus sambil treatment alis, bu Narsih cerita kalau anaknya yg baru lulus kuliah yg ngurus salon bintaro. Trus barusan aja si anak dibeliin rumah di Bsd City. "Buat tabungan mbak, namanya orang tua penghasilan nggak tetap kan harus punya tabungan." Hebat banget!

Saking ramenya salon Narsih, suami si ibu sampe bela2in keluar dari bank tempat dia kerja untuk di rumah saja buka warung indomie telor. Dari warung itu, per hari dia dapat untung bersih sekitar 200rb. Keren...

Akhirnya memang rejeki nggak bakal lari ke mana... Siapa yg tekun dan semangat kerja pasti bisa berhasil.

Teror

Nggak seneng deh sama yg hobby nge-bom. Awas lho, kejahatan selalu ada balasannya.

Time Flies

I miss talking to you over dinner. Normally you would tell me about everything: work, kids, house... And I usually just ramble everything out. Last time we met, it was so short we didn't have time for decent chat. Yes we had breakfast together, it was so quick since we only have little time to do our things. I miss having you around.

Lanjutkan!

Belum jg keluar dari ruang SD tempat nyontreng di Kalimalang (yes, I drove several miles to vote), Aria tanya: Kenapa Eyang, Papap, Ibu semua nyoret2 yg angka dua?

Yeeee... si adik... tau gitu nggak usah gue nyontreng di bilik.

A Memorable Weekend

Gue baru dari Bali. Iya, kok spt zaman dulu lagi ya? Jkt-Bali war wer...

Minggu kemarin ke Bali buat undangan Ford Everest yg launching varian terbaru. Maksudnya mau nyobain mobilnya... tentu... tp kenapa judul acaranya Masculine Dad Adventure? Dan gue yg tidak maskulin sama sekali ini ada di manakah?

Kerusuhan mulai hr Rabu sore, krn malam itu ada event GH-Bodyshop... sementara gue hrs packing dan besoknya terbang ke bali. Setelah event, kok ya merasa msh banyak yg hrs diberesin di kantor. Jd, sampai rumah jam 11, packing a la kadarnya, trus tidur sebentar, jam 5 bangun krn hrs ke kantor naik transBSD yg jam 7 spy sempet baca2 editan & approval. Aria udah cranky berat minta ini itu... hehehe... mungkin dia sebel kenapa ibunya sdh di kantor baru msh pake 'jadwal lama': pulang malem & pergi ke luar kota.

Sampai kantor jam 8, untung jg ke kantor dulu nggak lgs ke bandara, krn ternyata ada booklet yg masuk lagi. Horeeeee... meskipun mepet, tp ya hrs di approved dong, tambahan bonus thn depan niiiiih... :D Alhamdulillah... ayo teman2... kalian pasti bisaaaaaaa!!!! Pdh gue udah dipelototin org artistik yg takut telat nurunin materi cetak. Duit nih, mbak....

Siang jam 11, selesai tdk selesai kumpulkan... gue berangkat ke airport naik mobil GH. Anak2 yg rusuh minta oleh2 segera bungkam liat gue ga bawa koper. Iya, gue expected event ini akan full laki2... yg sgt tdk suka nunggu, jd nggak perlu lah pake check in luggage.

Sampai di bandara, rusuh kayak pasar... gue cari2 rombongan gue. Ada segerombolan org yg sgt memelas bawa2 surf board. tentu saja bukan itu... gue tlp org kantor PR. "Kami ada di dpn rest Cempaka," katanya. Yg mana? Lho? Kok rombongan yg memelas itu? Ternyata betul... rombongan gue adalah yg hrs bawa2 river board.... mirip2 surfing board tp ukurannya 1/2. "There will be explanations for this," Vishnu dr kantor PR menenangkan gue. "You bet." Perjalanan ini diikuti 24 jurnalis, dan yah begitulah... gue satu2nya perempuan yg hadir. Untuk dari pihak Ford ada mbak Yuli... hmm... lumayan ada temen curhat. hihihihi...

Gak perlu lah diceritakan pengalaman terbang bersama Lie-on air... pokoknya Alhamdulillah sampai di Denpasar sore hari. Lgs ke Kuta buat dinner. Stlh dinner... terungkaplah apa yg akan terjadi...termasuk guna si papan yg lgs dpt cap sbg sandal godzilla. mbak Yuli mulai kasih kode2 khusus. "mbak, kalau nggak bawa sepatu lain, beli sandal deh, buat nanti kalau pulang." gue spt biasa nggak banyak cingcong lgs setuju. Dibungkuslah sandal hitam yg menurut gue paling cocok dgn kostum penghabisan gue. *taela*

Malam itu jg dibagi grup2... gue di Grup 4 sm Pak Bas, Kodjang, Rachmat... kabarnya mrk2 ini dedengkot juara test-drive. oke deh... Gue tau sih Pak Bas mantan perelly... hihihihi... sdh kebayang tante bisa duduk manis santai2.... Tahu dirilah, mana sudi bapak2 itu disupiri tante? ya bukan? ya sudah, tante pegang BB saja... setujuuuuuu....

Paginya, start dari Gran Inna, berangkatlah per grup. Jd ceritanya bungkus dr kegiatan ini adalah nyobain Ford Everest dgn gaya Amazing Race. Semua peserta dibekali 1 mobil dan 1 blackberry. Ke mana menuju, semua bia cek fesbuk lewat BB. Pagi itu kita menuju sebuah pantai di sebuah daerah yg gue lupa namanya.... sampai di sana, 3 org hrs berlayar, seorang lg naik sepeda, ngambil bendera. gerak cepat, Kodjang lgs parkir, turun dan pake pelampung. "Pak Bas... naik sepeda ya?" wajah gue memelas. "Yah, elo...," katanya sambil pake helm. Hihihihi.... Gue terpaksa copot sepatu waktu hrs ke tepi pantai, kan nggak lucu, masak belum2 sepatu gue sdh basah?

Nggak sampai 20 menit, assignment kelar. Oh ya, hasilnya hrs difoto dulu sblm dpt clue berikut d BB. Pose. Click. Send.

Petunjuk berikutnya mengarah ke Denpasar. Ke showroom Ford, buat foto sama petinggi di sana. Sip. Lancar. Foto senyum lebar? Jadiiiii.... setelahnya makan siang. Ada uang 240 rb yg hrs disisakan sedikit. And all dads leave it to mom, for sure. Pesen ini itu, dgn catatan: "Mbak, tolong hitung dulu, kalau lebih dari 240 rb, jgn dibuat." Dua kali bolak balik cukup menghasilkan, makan siang hari itu total Rp.239.090. Foto makanan, click, send.

Habis makan, diarahkanlah ke Baturiti. Ternyata petunjuk di BB suka ngaco. Jadilah hrs di-edit ulang. Hehehehe. Pak Bas sigap nyatet sementara gue baca. Sampai tiba2, "Udah deh, gue tanya orang aja." Turunlah dia dan wawancara singkat. Beres.

Sampai di Baturiti Farm, grup 4 duluan ternyata. Hore....
"kok cepet amat sampenya?"
"lha iya dong, GPS kita juara...."
"kita jg pake..."
"Punya kalian kan Garmin, import tuh, ga cocok. Kita punya full local content... sarmin...."
"He?"
"Iya, pak sarmin... jd kalau ada apa2, turun, tanya pak sarmin. Akurat bener tuh GPS."

Selanjutnya harus memanah, flying fox, belajar salsa. Siapa takut? Di memanah, hasilnya lumayan. Waktu trial, gue bisa jg jd srikandi. Sayang waktu penilaian malah buyar jadi srikonde. Ah sudahlah. Flying fox sempet bikin hati jadi horor. Tp kan hrs jalan terus dong... aku bisa... aku pasti bisa... (inget Aria pas belajar sepeda). Manjatlah gue ke tiang 17m itu. Yuuuk mariiiii.... Ternyata ga seseram yg gue bayangkan. But yes, even if those gym regimes didnt do much on my shape, they meant a lot for my fitness level. Sampai di atas gue cukup gembira, nggak terlalu ngos2an. Langsung loncat... lucu juga. Di bawahnya sawah2... jd nggak terlalu ngeri. I cant help but feel like Dumbo....

Habis latihan salsa, ke hotel. Seranam Eco yg sgt 'hijau', hemat listrik dan hemat air. Di sana ada grup dinner, dan penghitungan nilai buat pemenang challenge of the day. Grup 4 unggul di 2 challenges: makan siang dan hemat bbm. Makan siang cuma menyisakan 1000 perak, dan bbm cuma perlu 8 liter sementara yg lain ada yg sampai 14 l. Kami memang juara 2, hadiahnya voucher Oakley 2 jt.

Malam itu gue tidur nyenyak bgt. Sampe kelewatan siaran tunda debat capres. Gue baru inget, di Gran Inna gue susah tidur krn kasurnya sempit.. hehehe... untung di Seranam ukuran kasurnya lbh budianawi....

Paginya siap2 nyobain Ford Everest lagi, kali ini ke jalan2 di gunung, ngelewatin bbrp desa adat. bekalnya peta. bapak2 spt biasa sulit menerima kalau ibu2 pun bisa baca peta. dibilang belok, pd ragu2... nyaris kelewat deh tuh jalan tanah... soalnya memang salah sih, krn adanya jalan rumput... bukan jalan tanah :p Tp Ford Everest memang seru buat off road gitu... mantap lah (pesan sponsor mode is on).

Makan siang di Baturiti. Lho, ternyata hrs ngumpulin foto adventure buat competition. Kodjang segera beraksi. Dr pagi memang dia sdh bilang konsep fotonya, cuma blm dpt lokasi yg pas. AKhirnya malah ketemu lokasi di dpn restoran. Hahahaha.... Sukses jg submit foto....

Hbs sholat jumat, langsung meluncur ke Sungai Ayung di Ubud. Ya betuuuullll... waktunya mencoba sandal godzilla. Dr awal tahu akan ada river boarding, OmD sdh wanti2 macem2... termasuk spy gue tetep pake jeans & sneaker. Tp gue tetep pake baju renang... just in case kena arus jeans melorot... tetap aman kan? Hehehe... Salah satu panitia cewek sempat 'maksa' gue pake sendal dan celana pendek aja. Gue ngotot full outfit.

Stlh pake helm & pelampung, naik mobil mendekati site trus jalan kaki turun gunung. Oh menyebalkan... jalannya sempit dan hrs nggotong sandal godzilla.... ya kalau kepleset ngglundung ke jurang kali ya. tp jurang ilalang mungkin ga terlalu serem... :p 20 menit jalan kaki, ngos2an dan keringetan... sampai di tepi sungai. jeramnya keliatan. ih serem. tp ya gimana... masak mau nggak jadi stlh turun gunung begitu? Sorry ya, for me, the show must go on.

Diajarin sebentar di tempat yg arusnya aman. Susah bener ya river boarding, apalagi buat gue yg seumur hidup ga berteman sama olah raga keseimbangan. Jd inget waktu main ski di Buffalo, ended up sepatu ski gue copot dan gue merosot on my bottom. Lha kalau ini? Gimana nawarnya ya?

Mau nggak mau, nyebur jg ke sungai. Kodjang yg sangat outdoor ngasih pesen manis: kalau kepleset, buang aja boardnya, trus balikin badan, pake pelampung, dijamin aman. Thanks bro. Di arus dangkal, aman. selamet. apalagi segera saja gue terdampar, karam di batu kali yg besar2 itu... hahahaha.... Gue sempet lihat ada bbrp org yg tenggelam2 dramatis. Trus lgs nemplok ke perahu. Serem amat ya. Belokan berikutnya, kata pemandunya sih aman juga, dangkal juga. Nyebur deh gue... lho lho lho... kok susah jaga keseimbangan.... tenggelam... dari jauh gue denger suara temen2 yg lain "Lepasin board... buang board... santai ajaaaa.... balik badan...." Gue berhasil lepasin board dr tangan gue. Tp balikin badan gimana caranya ya? Hahahahaha.... dudulz... waktu akhirnya gue bisa santai, akhirnya gue terlentang sendiri, terbawa arus, nunggu diselamatkan... hahahahaha....

Sempet tergoda mau naik perahu aja, tp kata tukang perahunya, belokan berikut arusnya damai bgt krn sgt dalam jd permukaannya tenang. Trus gue lihat jg yg di perahu kok nampak kurang asyik... kalau kata Aria: ndak selu... Akhirnya gue bertahan mau nyobain board lagi. Board gue udah entah di mana... hahahha.... akhirnya pake board nganggur yg entah punya siapa.... Untung banget gue tetep di board, krn memang belokan terakhir itu arusnya di bawah, jd atasnya tenang banget... gue bisa menikmati mengendalikan board dgn penuh gayaaaa.... hahahaha... akhirnya.... tp nggak lama udah kelihatan 'dermaga' tempat mendarat. Yaaaaa.... kok udahan. Tp gue puas bgt. Apalagi banyak cowok2 itu yg akhirnya memilih perahu... hahahaha... hayoooo... silakan pake rok pulang ke Jakarta.... Oh btw, kalau kemarin rasanya spt Dumbo, at the river I felt like gigantic blue whale...

Sampai di darat, gue baru merasa kaki gue ngilu2. Punggung gue jg. Tp krn pake jeans, jd nggak sefatal yg lain2 yg ada bores2 atau bocel2 bekas batu. Hi ngeri! Untung jg gue pake sneakers. Kalau pake sendal ya wassalam aja deh sendalnya pasti jalan duluan.... Waktu mandi baru keliatan kalau sekujur paha kanan dan kiri biru2... huhuhuhu....

Malam itu sebetulnya ada tawaran massage sblm pulang ke Jkt, tp mengingat kaki dan punggung gue biru, kayaknya kurang menarik deh pijetan. Jadinya gue milih shopping aja di erlangga. Oh ya, sblm pulang ada pengumuman photo contest... tentunya grup 4 dong pemenangnyaaaaaaa... horee.....

Di erlangga, selain beli mobil2an buat Aria, gue sempeting nge-pack sepatu & jeans basah gue. Jd akhirnya gue punya 2 check in luggage... hehehe. Habis mbayangin pegel2 trus hrs ngangkut barang2 berat di bandara... aaaaaaah... mendingan gue bayarin ojek gendong!

Gue sampe rumah jam 1.30 hari Sabtu. Lgs mandi dan tidur dgn manis... tp jam 5.30 Aria sdh bangun dan lgs lonjak2 ngeliat ada gue di kamar. Tanpa dia tahu kalau kaki ibunya lebam semua... dia duduk aja gitu di kaki gue... adddaaaaaoooowwwwww.... terbangunlah gue dgn tragis.

Biarpun badan rasanya runyam semua, weekend itu gue tetep dgn schedule as programmed: beli sepatu sandal buat Aria di SMS & belajar sepeda roda dua. Aku bisa... aku pasti bisaaaaaa....

Btw, Ford Everest-nya top. Spt jg mobil2 Ford yg lain, enak dinaiki & diduduki & dikendarai. Kapan OmD mau tuker Fortuner jadi Ford? :D

Alasan Berbelanja

"Mbak, kayaknya bakal gol nih, kontrak setahun mini talkshow dgn produk B."

Amin.

Selain krn nilai nominal yg lumayan (mudah2an bisa jd bonus lagi), jg krn artinya gue bakal boleh (harus) beli baju baru sebulan sekali with a touch of blue -sesuai warna produknya. Hihihihihihi....

...

I really miss you so much.

Supaya Kulus

Kemarin malem gue pulang dan lihat Aria bibirnya bengkak.

"Lho, adik kenapa?"
"Aku tadi jatuh. Waktu aku balet di depan tv."

Gue udah mau ngakak tp ga jadi soalnya wajahnya Aria serius sekali.

"Tadi aku juga jatuh di lual."
"Lho? Kok pakai jatuh di luar segala. Memangnya adik lari2?"
"Iya. Aku keliling kompleks. Supaya kulus. Besok aku mau lali lagi tapi pakai sepatu saja bial nggak jatuh. Sekalang aku mau makan dulu soalnya habis lali aku lapel."

We Left the House (& All the Memories)

Akhirnya pindah juga ke BsD. Biarpun rumah baru blm selesai (dan masih jauuuuuuh), jd hrs ngontrak dulu... Yg jelas pergi jg dari rumah kalimalang stlh 15 tahun alamat KTP-nya di sana. Sedih juga krn gimana pun rumah itu full of memories. Happiness or sadness, all mix into a story of life...

Barang2 di rumah banyak yg dijual, terutama yg besar2 spt lemari dan meja. Yg dibawa yg kecil2 saja... itu pun masih tetep nggak cukup di rumah kontrakan jd ditumpuk aja di car port....

Skrg hrs mulai biasain berangkat kerja lbh tertib... krn jauuuuh... kalau mau sak wenak udel nelpon taksi ya boleh saja dgn catatan gigit jari kehabisan duit di minggu ketiga... hahahahaha.... Jd skrg lagi nyoba2 naik kereta (kemarin coba sama Aria yg seneng sekali naik kereta ekspress), trus tadi pagi naik trans BSD... kayaknya kereta memang asyik... yaaaah... mungkin masih ada lagi moda lain?

Maaf... ampun Tuhan....

Bbrp hari terakhir ini di kantor lagi berkutat bikin bonus yg kerja sama dgn sponsor. Gue buat salah satu editorialnya. Dari awal, gue agak tidak sreg dgn proses pembuatan ini krn berdasarkan pengalaman, AE yg ngurus ini kurang tegas dan seperti menyediakan diri 'dijajah' oleh sponsor. Sesuatu yg gue nggak suka, apalagi kalau proses penjajahan itu hasilnya adalah editorial yg salah bahasa (masak ada yg mau nulis 'nutrilicious' dgn double 'l' dan lolos cetak!!!) atau kesalahan kalimat.

Minggu lalu, gue sdh submit segepok editorial. Lay out jg sdh masuk. Trus katanya si AE, klien nggak suka krn terlalu banyak kata2. Maunya banyak gambarnya aja. And why we did not know this from the beginning? AE-nya kampret bener ya nggak tanya2 maunya sponsor.

Akhirnya, gue edit ulang semua yg sdh gue tulis. Semalam saja. Salah satunya adalah ganti cerpen dari 6 paragraf jadi 1 paragraf 10 kalimat dan ganti content product knowledge dari 4 paragraf jadi 5 kalimat saja. Untung bisa. Alhamdulillah.

Tadi pagi, AE duduls itu minta semua teks yg sdh direvisi.

Sore ini, dia masuk ruangan gue.

"Mbak, kata klien masih too wordy."
"Apanya yg too wordy?"
"Bookletnya."
"Menurut kamu, memang bener too wordy?"
"Hmm... hmm.... nggak juga sih."
"Trus, kamu kok diem aja, nggak bela diri?"
"Aku tanya sih, yg mana yg too wordy."
"Trus?"
"Dia diem aja."
"Trus, kamu maunya gimana?"
"Bisa nggak, Mbak, dipotong lagi?"
"Boleh aja. Yg mana?"
"Bentar ya Mbak, teks-nya mau dimasukin ke lay out dulu."
"Hm? Baru masuk ke lay out? Katanya klien sdh lihat..."
"Yg dia lihat yg tadi mbak kirim ke aku."
"Sebentar... yg aku kirim ke kamu kan formatnya word document?"
"Iya mbak."
"Coba pikir deh, kamu kasih teks dlm format word document, trus dibilang too wordy, trus kamu nggak bisa bela diri? Menurut kamu, word document isinya apa kalau bukan words melulu?"
"..."

Sampai skrg gue masih bingung dgn standar penerimaan AE di kantor ini.

Cerita Akhir Minggu

Hmm... berlalu juga weekend ya... rasanya blm puas....

Hari sabtu pagi dimulai dgn beres2. Iya, packing ini packing itu siap2 buat pindahan tgl. 13. You got it right. Tgl. 13 Juni rumah kalimalang akan diserahterimakan ke penghuni baru. Sementara playhouse BSD blm siap... jadi... pindahlah kami ke rumah kontrakan. Yuk mariiiii....

Selain packing, untuk mengurangi load pindahan, bbrp barang yg gajah2 dijual sama eyang. Lemari pakaian, lemari makan, sofa, meja makan... satu per satu barang2 itu diambil sama pemilik barunya. Pemandangan sdh kayak rumah dilikuidasi: org keluar rumah gue bawa barang2 gede pake pick up atau gerobak... duuuuh... Sedih jg krn bbrp barang punya memori masa kecil... bayangin yaaa... lemari pakaian yg di kamar nyokap tuh sdh ada sejak gue TK kecil! Vintage bener.

Bbrp barang yg betulan vintage -ada yg peninggalan belanda beneran!- akan gue reparasi, jd besok akan ada truk dr tukang kayu yg ambil barang2 itu.

Lumayan memang... jualan dan restorasi ini akan mengurangi load di rumah kontrakan yg hanya 2 kamar itu. Tp untuk isi rumah baru... wahahahaha... berarti harus nabung ekstra keras selama 6 bln ke depan! Huhuhuhu....

Beberapa dus besar menunjukkan prestasi gue dalam berbelanja: mainan Aria, tas & sepatu, buku cerita. Hehehehe... ketauan bgt duit gue memang habis untuk hal2 itu. Kemarin ini sekalian kesempatan buat milih2 barang2 yg sdh nggak pernah dipakai. Hasilnya sedus sepatu, sedus baju, sedus mainan, bbrp keranjang peralatan pecah belah... yg lgs jadi rebutan tetangga2.

"Katanya mama Daus kamu kasih kenang2an?"
"Hm? Oh iya ya... Kalau nggak salah aku kasih laci pakaian Aria."
"Lho?"
"Lha iya, kan sdh mulai rusak2 tuh pinggirnya, nggak bagus. Lagian nanti kan Aria pakai lemari bajuku."
"Laci itu kemarin mama tawarin ke tante Lina, mama kasih harga 50 rb!"

Hahahahaha.... Lucu deh pokoknya. Bbrp barang memang dijual ke org2 yg kita pikir paling butuh, spt eks pengasuh Aria waktu bayi atau tetangga plg dekat. Toh dijualnya jg nggak mahal sama sekali. Yg penting bukan gratis spy ada rasa memiliki dan nggak bikin iri yg lain. Tp ada juga yg ngotot mau ngangkut sepeda dan tv. Lho... itu nggak dijual, tante....


Buat gue, pindah rumah ini adalah lembaran baru betulan. Krn gue (nantinya) akan menempati rumah yg benar2 milik gue. Yg gue beli pake tabungan nyicil 15 thn... hehehehe.... Gue kasian lihat ibu gue yg hrs berpisah dgn bbrp kesayangannya... misalnya tanaman2 yg dia rawat dgn kasih sayang sampai jd rimbun... jg krn beliau hrs berpisah dr tetangga2 yg selama ini betulan berteman dekat sekali sama beliau... hmm.... Mudah2an sih nanti eyang bisa betah di rumah baru ya. Amin.

Cuma :: Bukan Cuma-cuma

"Mbak, maaf, boleh baca ini dulu ya mbak, cuma sedikit kok. Ditunggu klien."
Dan gue harus baca soft copy materi advertorial sblm kasih approval.
"Mbak, maaf, boleh edit dikit nggak, ada yg kebanyakan tulisannya. Trus artikel anu harus ditambah. Dikit kok Mbak, cuma 2 baris."
Dan gue jalan ke komputer artistik, ketik2 sambil mikir on the spot.
"Mbak, nanti sore boleh ke tempat mbak? Cuma mau tanya2 soal materi booklet buat presentasi besok. Cuma sebentar kok Mbak, cuma 25 menit."
Dan gue siapin meeting dgn org2 iklan ngomongin ini.
"Tambah lagi ya halamannya, cuma 8 halaman, 1/2 katern. Ok?"
Gue ngangguk aja di depan bos. Mikir lagi isi buat 8 halaman.
"Mbak jangan lupa ya hari Minggu. Cuma datang doang trus ngasih komentar kok. Cukup."
Hari libur gue pun tersita buat pekerjaan.

Cuma sedikit, cuma dua baris, cuma 25 menit, cuma 8 halaman, cuma datang, cuma ini, cuma itu....

Kenapa jadinya pekerjaan gue banyak sekali ya. Padahal kan cuma....

Jawaban

1. Toleransi
2. Berbesar hati
3. Saling percaya
4. Dicium tiap pagi
5. Punya jadwal cuti teratur

Barang Langka

Kemarin ini, 3 hari di Bandung... banyak sekali yg didapat. Jasmani rohani. Salah satunya adalah kenyataan kalau OmD agak sebel gue gonjang ganjing dgn pekerjaan jd hanya punya sedikit sekali waktu bersama dia. OmD sempet ngambek sampai gue nangis. Sdh gue capek, dia ngambek pula.... ya udahlah nangis aja yuk... hahahaha....

Sebenernya ini bukan berita baru. Kayaknya memang gue ini kalau sudah bekerja bisa lupa kanan kiri depan belakang. Pdh workaholic jg nggak... malah gue sering merasa gue ini malas sekali dan tidak punya ambisi. Tp yaaaa... gitu deh. Kayaknya jg dulu itu gue dan ayahnya Aria bubar pemicunya adalah gue sering tidak available waktu dia perlu telinga. Hmm... gue jg tahu ada yg ditinggal his spouse coz he worked too hard and left her alone for so many days *wink*. Ada seseorang yg merasa ditinggalkan, jd mencari tambatan hati yg lain. Pdh kalau dipikir dgn tenang, ditinggal itu kan karena pergi bekerja. Yg hasilnya jg dinikmati (harusnya) sama2? Kenapa nggak bisa mengerti sih? Duuuuuuh....

Kesimpulan? Susah ya, bersikap seimbang di kantor dan di rumah. Pasti rusuuuuuh sekali. Skrg ini gue merasa yg gue punya sudah sangat menyenangkan. Gue hanya perlu ngurusin Aria, yg bisa dgn gampang dipantau lewat telepon atau dibujuk dgn mainan (iyaaa... nggak boleh sering2, tp gimana dong... gue jg kan seneng liat wajahnya bersinar-sinar girang). Tentunya gue jg nggak terus meninggalkan Aria gitu aja. Gue jg berusaha hadir kalau dia pentas menyanyi. Terima rapor jg gue jadikan alasan cuti. Gue jg bbrp kali sengaja cuti buat bawa dia jalan2 ke tempat2 baru. Gue ngerti kok kebutuhan dia buat sama2 dgn gue, dan gue berusaha memenuhi itu dgn kadar yg gue mampu. And he's as happy as I am (or so I guess). Kalau pun gue harus pergi jauh2, Aria bisa gue titip ke eyang sama pengasuhnya. Beres. Lha kalau gue punya suami? Suami dititip ke orang kalau malah diembat sm yg dititipin, gimana? Belum lagi kalau suaminya model yg nggak mau tahu nggak mau ngalah.... kan runyam banget tuh? Pdh gue jg nggak keberatan melibatkan my spouse dlm kegiatan2 gue... tapi apa mau? Kalau mau, sampai sejauh mana? Kan nggak ada tuh... institusi dharma pria.

Barusan ada teman yg cerita sambil nangis krn dipaksa berhenti kerja sama suaminya. "I give you twice as much as the company pays you." Padahal ini bukan cuma perkara uang. Ada urusan aktualisasi diri dan perasaan aman di sini. Temen gue yg pernah merasa 7 thn pake daster di rumah doang, trus skrg tiap hari harus dandan cantik dan mimpin rapat ini itu krn sdh jadi bos... trauma bener kalau harus balik di rumah lagi. Meskipun dia di rumah jg pasti akan sibuk ngurusin ini itu... it's different.

And don't... do not ever... don't ever think... to ask me to choose between my family and my work. It doesn't work that way.

Oke, dalam rumah tangga mungkin betul2 harus ada yg namanya saling pengertian saling memahami dan saling mencintai. Pertanyaannya? Seberapa besar kadarnya? I failed the last one, tentunya tidak akan gue ulangi lagi kesalahan itu.

Memang jadi barang langka ya, suami2 seperti Pak Tony, Pak Oloan atau Pak Pho.... Mrk tetap bangga (dan tenang2 saja) dikenal sebagai suaminya Sri Mulyani, suaminya Miranda Gultom, suaminya Hartati Murdaya... tanpa pernah berpikir bhw mereka lebih rendah dari istrinya meskipun (mungkin) penghasilannya lebih kecil. Dgn senang hati mrk jd tempat curhat istrinya yg lagi bete, nemenin istrinya yg pengen dugem krn suntuk, bahkan nungguin istrinya meeting spy bisa makan malam sama2. Nggak pake mikir embel2 tetek bengek semacam gengsi. Dgn kesibukan istri yg segudang, rasanya ga mungkin mengharap dimasakin, dibuatin kopi, ditungguin baca koran, dipilihin baju... dll... Mrk santai saja melakukannya. It is not a big deal. Bukankah seharusnya begitu? Bahwa berdua sbg suami istri harus selalu sejajar, tidak ada yg lebih rendah atau lebih tinggi?

OmD: kalau kamu uangnya banyak sih, gue mau aja tuh nggak kerja, jd di rumah saja main sama Aria atau sepeda-an sampai puas. Aha... you talk to the hand. Nggak mungkin bener. You're not that kind of man, I know.

Mungkin banyak laki2 yg nggak keberatan belanja bulanan, yg nggak keberatan mandiin anak, nggak keberatan juga masak di rumah. Tp kalau punya penghasilan lebih kecil dari istri... hmm... pasti terganggu.

"I love you so much and I'm doing all these things for us." Cukup nggak sih yg begitu itu?

Ya sudahlah. Jadi pusing deh kepalaku. Rasanya kok yg diomongin kemarin jd pengen diralat. Hihihihihi....

Huhuhu I Miss You

Nggak ada yg bilang kalau sesudahnya akan lebih sedih dan lebih merana. Hiks...