Thursday, June 11, 2009

Maaf... ampun Tuhan....

Bbrp hari terakhir ini di kantor lagi berkutat bikin bonus yg kerja sama dgn sponsor. Gue buat salah satu editorialnya. Dari awal, gue agak tidak sreg dgn proses pembuatan ini krn berdasarkan pengalaman, AE yg ngurus ini kurang tegas dan seperti menyediakan diri 'dijajah' oleh sponsor. Sesuatu yg gue nggak suka, apalagi kalau proses penjajahan itu hasilnya adalah editorial yg salah bahasa (masak ada yg mau nulis 'nutrilicious' dgn double 'l' dan lolos cetak!!!) atau kesalahan kalimat.

Minggu lalu, gue sdh submit segepok editorial. Lay out jg sdh masuk. Trus katanya si AE, klien nggak suka krn terlalu banyak kata2. Maunya banyak gambarnya aja. And why we did not know this from the beginning? AE-nya kampret bener ya nggak tanya2 maunya sponsor.

Akhirnya, gue edit ulang semua yg sdh gue tulis. Semalam saja. Salah satunya adalah ganti cerpen dari 6 paragraf jadi 1 paragraf 10 kalimat dan ganti content product knowledge dari 4 paragraf jadi 5 kalimat saja. Untung bisa. Alhamdulillah.

Tadi pagi, AE duduls itu minta semua teks yg sdh direvisi.

Sore ini, dia masuk ruangan gue.

"Mbak, kata klien masih too wordy."
"Apanya yg too wordy?"
"Bookletnya."
"Menurut kamu, memang bener too wordy?"
"Hmm... hmm.... nggak juga sih."
"Trus, kamu kok diem aja, nggak bela diri?"
"Aku tanya sih, yg mana yg too wordy."
"Trus?"
"Dia diem aja."
"Trus, kamu maunya gimana?"
"Bisa nggak, Mbak, dipotong lagi?"
"Boleh aja. Yg mana?"
"Bentar ya Mbak, teks-nya mau dimasukin ke lay out dulu."
"Hm? Baru masuk ke lay out? Katanya klien sdh lihat..."
"Yg dia lihat yg tadi mbak kirim ke aku."
"Sebentar... yg aku kirim ke kamu kan formatnya word document?"
"Iya mbak."
"Coba pikir deh, kamu kasih teks dlm format word document, trus dibilang too wordy, trus kamu nggak bisa bela diri? Menurut kamu, word document isinya apa kalau bukan words melulu?"
"..."

Sampai skrg gue masih bingung dgn standar penerimaan AE di kantor ini.

1 comment:

antyo rentjoko said...

huahahaha. soal klasik. kalo saya dulu (sepanjang sempat) ya bikinin lorem ipsum, biar ketahuan jumlah karakternya. kalo copywriter bingung, sebaiknya resign saja. :D