Tuesday, March 31, 2015

(Berencana) Membuang Ratjoen

Duluuuu... berarti 10 tahun yg lalu... sebelum hamil Aria, gue pernah iseng nyoba detox badan. Caranya dengan hanya minum jus saja selama 3 hari. Hasilnya? Waktu itu perut kayak argo taksi yg restart, balik ke nol. Jadi setelah detox trus nggak bisa makan banyak krn cepet banget kenyangnya. Efeknya waktu itu sih turun berat badan bbrp kilo (yg kemudian segera naik lagi dong krn hamil).

Nah, mengingat rasa enteng yg menyenangkan itu... tergoda lagi nih buat detox. Jadilah awal bulan Maret siap2 mau cleaning my body. Krn sudah zaman modern, ada cold pressed juice. Nah, lebih sip nih. Dan skrg ada juga catering yg siap menyediakan menu2 detox. Ciamik.

Akhirnya telpon salah satu jasa jus yg ada di sekitar Bintaro. Pesen buat detox 3 hari. Dikasih menu macam2 jus per hari: sayur, buah, sayur + buah, plus satu botol kaldu ayam sbg sumber protein.

Hari pertama nggak merasa lapar, nggak merasa lemes, nggak merasa apa2. Biasa saja. Hari kedua baru berasa mati gaya, dan mulai lambat berpikir. Hari ketiga rasanya semakin bodoh dan pelupa.... hahahaha.... Tp krn sudah hari ketiga kan penasaran ya, jd diterusin sampai malam. Oh ya, untuk yg skrg, gue tetep boleh mengunyah, jd in between masih makan buah juga. Aman.

Menunya campuran macam2. Yg gue ingat adalah wortel+jeruk+nanas, kale+nanas+jeruk, bit+nanas+sawi, jeruk+sawi+nanas, pepaya+nanas. 

Tapi ternyata umur mmg nggak bisa dikelabui... sehari setelah detox baru berasa badan beneran seperti kehabisan baterai. Lemes tiada tara. Rasanya ngantuuuuuukkkk bgt di kantor. Nggak bisa apa2. Nggak bisa mikir. Pengennya tidur. Yg aneh kalau lagi mau ngapain, trus sampai meja... lupa... aduh! Apakah ini pengaruh umur? Rasanya sih iya ya. Ternyata 10 thn ada bedanya yaaa... hahaha....

Malam itu gue tidur lebih cepat dan sepertinya lebih lelap. Rasanya badan habis dipakai buat ngapain gitu yg sampai energinya terkuras. Padahal yaaaa... secara fisik sih masih gede bingiiiitttsss....

Nah, sedihnya kok efek aftermath-nya nggak spt 10 tahun lalu yg perut macam argo restart. Ora blas. Ini malah minggu lalu dihajar makan ini itu nggak ada berhenti. Oalaaah.... racun di badan blm habis... sdh refill ini sih.

Monday, March 30, 2015

Loading Week

Apaan yg loading? Akyuuu... hahaha....

Sumpah minggu kemarin isinya makan2 melulu. Dan kesemuanya brutal... :D

Senin-Selasa-Rabu ya udahlah ya.

Kamis, birthday lunch di kantor. Menunya: nasi gemes, ayam panggang, urap, gudeg krecek. Enak tenan. 

Jumat, farewell dinner di Rasane. Menunya seafood. Mantep.

Sabtu, birthday bash di Playhouse sm Londsdalers. Pecel madiun, ayam & tempe bacem plus kerupuk karak. Kenyang banget. 

Minggu, family dinner di ThreeBuns. Burger and so on. Wiiiiih... seru banget ini badan di-abused dgn makanan2.

Akhirnya tadi pagi memaksa diri jalan 3km dan planking 30 detik. Menebus dosa!

Friday, March 27, 2015

The Aftermath

If you keep running away, things will never be solved.  And left me wonder how someone once said loving me that much can hurt me that bad.

Thursday, March 26, 2015

I Wish You Were Here

A pretty bouquet landed in my messy desk this morning. It is very beautiful, just as I always wanted. I still cannot believe someone was very kind sending it to me. At the moment, I reread the card for maybe hundreds of time. Longing to kiss the sender. And tears are streaming down from my eyes. 

Since I cannot call him, I better say it here in my blog: Thank you very much. You know I love you so much too.

Friday, March 20, 2015

Matahari

Di luar
Bersinar
Terang benderang
Panasnya menghangatkan
Mengaburkan embun
Menghilangkan lembab

Dia, di luar
Kamu di mana?

Wednesday, March 18, 2015

I Knew

"What? He didn't fight for you? After all this time?"
"Oh yeah, thanks for reminding me again that it sucks."

(Percakapan siang hari sambil makan kepiting saus padang (dia) dan sebotol kale-nanas-lemon cold pressed juice (gue))

Monday, March 16, 2015

Sudah

By Ferdinand. Lagunya Ahmad Dhani.

Pas bener.


Wednesday, March 11, 2015

Bergaul & Bergembira

Entah kenapa sejak akhir Februari gue membiarkan diri bergaul dan bergembira. Artinya? Gue rajin datang ke undangan.

Sejak itu, gue sudah datang ke beberapa acara. Dan selalu berakhir dengan gembira. Bahkan meskipun menuju ke tempat acara (dan pulang ke rumah) adalah PR yg lumayan "ya ampun", tetap gue gembira.

Acara apa saja? Macem2. Ada fashion show, launching program, arisan, ulang tahun. Kadang berasa niat bener karena venue yg jauuuuuh dan ke sana pasti maceeeeettt.... herannya kok tetep senang. 

Ada acara yang bikin gue gembira karena ketemu ibu2 sosialita lama. Mereka yg dulu gue foto waktu di majalah dewi. Dan kemarin mereka serombongan ketawa2, ingat masa lalu itu. Saat mrk masih semangat difoto dan gue masih semangat memfoto. Saat ini kok ya kami sama2 santai... hahaha... nggak ada yg minta difoto atau memfoto. Jadi hanya saling ngakak2.

Trus ada juga acara yg mempertemukan dgn teman lama banget, teman yg lama nggak ketemu, teman dari Salatiga, teman nulis buku, teman dari kantor lama, juga teman2 baru... Ternyata memang senang ya ngobrol2 ngalur ngidul nggak jelas. Ngomongin yg sekadar lewat omong kosong nggak mutu.

Memang, di antara yg ketemu2 itu ada juga cerita sedih. Si anu yang pacarnya baru meninggal atau si itu yg harus operasi tumor otak. Dan semua membuat gue bersyukur. Alhamdulillah diberi kesehatan kelengkapan kebahagiaan.

Jadi memang ketemuan2 itu ada gunanya. Dan yang penting gue senang.

Thursday, March 05, 2015

Do You Have Eraser?

You are everywhere. The result of being with you for quite a long time :)

Monday, March 02, 2015

I Hate This Feeling

Menjelang akhir 2014, ada tante yg dirawat di RS. Tante ini istrinya adik bokap yg bungsu. Kami tidak pernah terlalu dekat, tp juga nggak jauh2 amat. Sewajarnya saja sbg keluarga yg tinggal di kota besar. Kadang tanpa sadar hanya ketemu setahun sekali atau dua kali. Nyokap yg sering telpon2an... namanya ibu2 trus bisa ngobrol omong kosong gitu sampai lama.

Nah, sekitar bulan November ada kabar tante dirawat di RS. Pdh yg namanya tante, masuk angin aja kayaknya jarang deh. Tp kok sampai dirawat? Katanya HB drop bgt.

Sesuatu tiba2 gue rasakan. Nggak nyaman dan nggak asyik waktu dengar berita itu. Dan perasaan nggak enak ini bikin gue segera meluncur ke Bekasi, di hari kerja, jenguk si tante. Waktu itu sih kondisinya masih terlihat ok. Bisa ketawa2. Entah kenapa gue kok nggak enak?

Seminggu kemudian, tante dipindah ke RSCM. Gosip beredar beliau sakit kanker darah. Gosip? Iya, krn om nggak pernah mau cerita yg sebetulnya. Om ini persis bokap gue. Rada antik in a sweet way. Selalu berusaha nggak merepotkan orang lain. Nggak mau orang lain ikut2 mikirin masalahnya. Jadi macam sakitnya tante, disembunyikan sampai lama banget dari keluarga. Lha... agak disesali adalah krn selama disembunyikan, tindakan untuk pasien jd nggak maksimal. Oh well... things happened.

Selama tante di RSCM, gue pun sering merasa nggak enak. Dan jadinya lumayan sering ngajak nyokap buat jenguk. Dan ternyata perasaan nggak enak ini berujung pada hal yang menyedihkan. Tanggal 2 Januari, tante kritis, koma. Gue masih sempat jenguk waktu koma. Berkomunikasi secukupnya. Sambil menyesali om yg nggak membolehkan ada hiburan di kamar rawat. Jd bunyi alat infus dan segala printilan yg tit.. tit... tit... itu bikin depresi! Entah kenapa... Pdh orang koma kan bisa mendengar? Masak disuruh denger bunyi alat? Hmm...

Tanggal 5 pagi, ternyata tante meninggal. Innalillahi wa inailaihi rajiuun.

Apakah itu yg menyebabkan gue merasa nggak enak? Nggak tahu.

Yg jelas, tadi pagi gue dikasih tau ada salah satu teman yg masuk RS. Bukan teman dekat bukan juga jauh. Ya... wajar2 saja. Tapi lagi2 gue punya perasaan nggak enak.

Ya Allah... hamba percaya Kau selalu merencakan yang terbaik. Amin.