Thursday, December 29, 2005

Alasannya

The Way You Look at Me

No one ever saw me like you do
All the things that I could add up to
I never knew just what a smile was worth
But your eyes say everything without a single word

Coz there's something in the way you look at me
It's as if my heart knows you're the missing piece
You make me believe that there's nothing in this world I can't be
I'd never know what you see
But there's something in the way you look at me

If I could freeze the moment in my mind
Be the second that you touch your lips to mine
I'd like to stop the clock make time stand still
Coz baby this is just the way I always wanna feel

Coz there's something in the way you look at me
It's as if my heart knows you're the missing piece
You make me believe that there's nothing in this world I can't be
I'd never know what you see
But there's something in the way you look at me

I don't know how or why
I feel different in your eyes
All I know is that it happens everytime

Coz there's something in the way you look at me
It's as if my heart knows you're the missing piece
You make me believe that there's nothing in this world I can't be
I'd never know what you see
But there's something in the way you look at me

The way you look at me


(Christian Bautista)

Pesta Kejutan

Wapemred gue -BG- pensiun tahun ini. Dan besok adalah hari terakhir dia bekerja, setelah bergabung dgn grup ini sejak 1974 (minta ampun.... 31 thn...). She is a nice lady, menyebut dirinya Tante Oma kalau ngobrol sama Aria atau anak2 redaktur yg lain. Tadinya kita2 mau bikin surprise party besok (jumat) di rumah beliau, tapi kemarin (rabu), sekretaris redaksi bilang kalau hari itu sdh di-reserved sama BOD buat perpisahan beliau. Jadi kita majuin lah jadi hari ini. Meaning... we only had 1 day to prepare everything! Dan krn ga ada waktu buat kongkalikong sama org rumah, jadilah dipindahin tempat pesta di kantor saja. Artinya... kita hrs menyulap meeting room yg secuplik itu jadi ruang yg 'lebih layak'. Tukang tumpeng ditelpon disuruh majuin sehari. Juga tukang es kelapa dan cemilan lainnya. Trus usaha bgt minjem kain maroon untuk nutupin drawer dan dinding. Foto BG jaman dulu dicari2 trus dibikin a la cover majalah dgn coverline yg lucu2 sama crew artistik (BG-wave for your hair). Ada yg lgs terbang ke asemka beli balon dan confetti.... Ide paling brilliant adalah menelpon amarylist florist... yg memberi kita dua karangan bunga cantiiiiiik banget. GRATIS. Trus gue ngaduk2 gudang 'persembahan' nyari2 hadiah yg bagus buat BG. Dapet 1 set perlengkapan mandi l'occitane, make-up dior terbaru komplit, parfum escada, sama produk perawatan dari kose yg kalau disatuin jadi sekeranjang besar (wih, kayak ngurusin seserahan aja). Trus gue juga sempet ke kinokuniya beli voucher (BG adalah pecinta buku). Sip. Cihuy.

Jadi kemarin keguncangan itu dimulai. Sampai malem usaha menyulap meeting room jadi ballroom maroon yg ok banget, dgn balon2 warna emas. Kereeeeen.... Nggak perduli deh, dinding dan plafon pada bolong kena paku payung... hahaha... yg penting gaya. Trus ada tukang lukis kaos dadakan... yg melukis 23 kaos2 putih dgn tulisan I LOVE BG. Sebelum pulang, sempet kompakan sama supir kantor yg mau jemput BG buat pura2 mogok di jalan besok paginya, soalnya kalau nggak si BG bisa dateng duluan....

Tadi pagi pun semua janjian dateng pagi. Gue dipesenin bawa standard kanvas lukis nyokap, buat nyenderin foto BG. Trus Dz yg bawa karpet2 maroko nyokapnya. Ada Rs yg nggotong2 TV dan vcd player (krn ngotot mau ada karaoke-an). Ai yg bawa puding coklat enaaaak bgt. Dan macem2 lah.

Kita semua (tumben) dateng pagi, last minute beres2, trus nunggu BG deh. Pak supir sms waktu BG sdh sampe di setiabudi one. Jadilah sandiwara dimulai. Kaos ILB dipake dan didobel sama baju biasa. Trus kita semua pura2 nggak ada apa2, duduk manis di meja masing2. Begitu BG masuk, my pemred lgs panggil dia masuk ke ruangannya. Nah! Kita lgs mlipir deh ke meeting room. Setelah semua siap, salah satu dr kita sms mbak pemred supaya ngajak BG ke meeting room.... Hari ini memang sdh dijadwalin akan ada special meeting ngomongin edisi wedding, dan acara tahun depan, juga mau dipake BG buat pamitan. Begitu BG buka pintu... kita semua lgs teriak: SURPRISE!!! Dan sukses: Tante Oma bengong sebentar di pintu.... Melihat kita2 pake kaos putih seragam.... Hahahaha.... Tp BG sdh janji nggak nangis (hahaha). Senengnyaaaaaaa.... sukses juga bikin surprise party.

Habis gitu ya edan2an deh. Skrg ini di ruangan masih ada yg karaoke sambil makan nasi tumpeng dan minum es kelapa muda (after party kali yaaaaaa...). Bentar lagi pasti pada rusuh beres2nya... hahaha....

Tuesday, December 27, 2005

Tentang Menunggu

Samudera Mengering

Aku... harus bisa mengalahkan
Malam-malam kesepian
Yang menjadi
Musuh besarku

Aku... harus bisa menaklukkan
Hari-hari sendirian
Yang menjadi
Lawan tangguhku

Tak ada yang akan bisa
Meruntuhkan niatku
'Tuk bertemu
Memeluk
Dan menyanding

Meski surya membenamkan
Tubuhku di lautan
Kutunggu
Sampai samudera mengering

Kutunggu sampai samudera mengering

(Jikustik)

Thursday, December 22, 2005

Is It Rudolf?

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Kidang talun
mangan kacang talun
mil kethemil, mil kethemil
si kidang mangan lembayung...


(Papap selalu protes kalau ada yg nyanyi lagu ini: wong rusa skandinavia kok dinyanyiin kidang talun...)

Tuesday, December 20, 2005

Siapa?

Penting tidak penting, bagus tidak bagus... siapa yang menentukan sih? Apa patokannya? Kalau buat loe penting tapi buat gue nggak... trus kenapa?

Thursday, December 15, 2005

TMII

Image hosted by Photobucket.com

Aku pernah ketiduran di depan Keong Emas....

Friday, December 09, 2005

So Sorry

I can't help myself but ask: "Kapan ke Jakarta lagi?"

Huhuhu....

Thursday, December 08, 2005

Thank You, Again (part 2)

Everybody was screaming seeing a pretty bouquet on my desk. Thank you.

Wednesday, December 07, 2005

Who Knows?

IT MIGHT BE YOU

Time, I've been passing time watching trains go by
All of my life
Lying on the sand
Watching seabirds fly
Wishing there would be
Someone waiting home for me

Something's telling me it might be you
It's telling me it might be you
All of my life

Looking back as lovers go walking past
All of my life
Wondering how they met
And what makes it last
If I found the place
Would I recognize the face

Something's telling me it might be you
It's telling me it might be you

So many quiet walks to take
So many dreams to wake
And there's so much love to make
I think we’re gonna need some time
Maybe all we need is time

And it's telling me it might be you
All of my life

I've been saving love songs and lullabies
And there's so much more
No one's ever heard before

Something's telling me it might be you
Yeah, it's telling me it must be you and
And I'm feeling it'll just be you
All of my life

It's you, it's you
I've been waiting for all of my life
Maybe it's you
Maybe it's you
I've been waiting for all of my life.

(Stephen Bishop)

Tuesday, December 06, 2005

Candu

Kamu tahu kan...
Semua kejutan
Yang kamu buat
Akan selalu
Membuat
Kecanduan?

Friday, December 02, 2005

Time Off

How can I tell people that I need to be left alone for a while?

Thursday, December 01, 2005

Reminder

I was in a toy store accompany my friend who wants to buy a metal body for his gun. Suddenly I remembered you. No, it wasn't the gun that reminded me of you. It's the hobby. A unique one. Like yours. I miss you.

Wednesday, November 30, 2005

Terima kasih

We did it, together, finally. Thank you.

Thursday, November 24, 2005

One of The Clue

Gue makin sadar kalau gue betulan jatuh cinta ketika gue tiba2 pengen punya rumah di ujung dunia, biar punya waktu lebih lama berdua dalam perjalanan pulang.

Tuesday, November 22, 2005

At The Beach With My 20lbs Diamond

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com
Aria memang cukup sering gue bawa ke Ancol supaya dia main air sambil mandi matahari. Biasanya kita berangkat pagi banget, supaya waktu pantainya rame sekitar jam 8-an gitu kita udah pulang. Libur lebaran kemarin, 'crew Ancol' makin rame dengan adanya Papap & Papacay. Sayangnya, Aria kayak 'lupa' senengnya main di air, alias jadi takut gitu. Apa karena Ancol rame banget ya?

Sunday, November 20, 2005

Kala Kini

Biarkan berjalan
Setapak perlahan
Entah ke mana
Mengikuti rahasia
Pasang surut takdir
Garis tanganku dan tanganmu

Biarkan melangkah
Tanpa tahu arah
Asalkan diriku
Dibebaskan menikmati candu
Yang disisipkanNya
Ketika menciptamu

Biarkan candu itu
Merasuk jiwaku
Hingga tergila padamu
Buatku melayang
Satu tujuan
Kamu

Tanpa tahu waktu.

Thursday, November 17, 2005

This is What I Feel

Here in My Heart

I keep on thinking,
I should be free,
this time just sleepin' alone,

With 17 reasons,
Not to believe,
nothing goes, everybody knows,
like you always wanted to be,

::
But here in my heart,
There's a dream that's unbroken,
and it gets in my way,
but it won't be denied,

Oh here in my heart,
The door is still open,
Waiting for you,

To walk into my life,

What I've been feeling,
I can't explain,
Lost in the blues of your eyes,

And I'm falling so hard,
Just like the rain,
Comes a time when you cross the line,
And you know you got to believe.

::
'Cause here in my heart,
There's a dream that's unbroken,
And it gets in my way,
But it won't be denied,

Oh here in my heart,
The door is still open,
Waiting for you

To walk into my life.

I know... I may never sleep again
'Till I see you

Oh baby I know,
I know,
Life is too short,
And I can't pretend.

It's not about you,
Not about you,
Can't do without you...

(Chicago)

Monday, November 14, 2005

Salah Sangka

Setelah dua minggu lebih mengurusi Aria tanpa the nanny... gue pikir kalau tiba saatnya gue ke kantor, Aria akan lebih susah ditinggal. Ternyata... gue yang makin susah meninggalkan dia.

Maaf lahir dan batin, you all...

Monday, October 31, 2005

Wednesday, October 26, 2005

Last Night

Dengan caranya masing2, seluruh kejadian malam kemarin sangat mengesankan dan nggak akan pernah gue lupakan.

Sunday, October 23, 2005

Terima Kasih

Image hosted by Photobucket.com
Aria sayang, terima kasih sudah menjadi penerang hati yang memperkaya jiwa Ibu selama 365 hari terakhir. Selamat ulang tahun. Semoga selalu sehat dan bahagia. Amin.

Friday, October 21, 2005

The Thing She Can be Addicted To

(An Sms)
Him: Hey you, what are you doing now?
Her: Busy. I am writing up a new article.
Him: You sound unhappy.
Her: I am just tired. This is the 2nd article I have to write today.
Him: Anything I can do to cheer you up?
Her: Can you call me? I want to hear you voice....
Him: I'll do that in the next 20 minutes, after I am done with my meeting. Ok?
Her: Ok. Thanks.

(20 minutes later, a phone call)
Him: Hi there....
Her: Hey...
Him: Still working on your article?
Her: Yes, and I kind of have a writer's block.
Him: What should I do to make you happy?
Her: Drive here and hug me.
Him: Is that what you want?
Her: Forget it. You cannot drive for 2 hours just to do that.
Him: Do you really want me to come to your place?
Her: Hmm....
Him: Ok. If that is what you want, go downstairs. I'll meet you there.
(He cut the call)

(She called him back)
Her: You are joking.
Him: No. I'm in the city, and now I'm in front of your office. Just go downstairs.
Her: Why don't you go up to the 3rd floor and see me? I don't trust you.
Him: I cannot find any spot to park my car. And I can't just leave my car here, can I?
Her: You are kidding me....
Him: No. Just go downstairs.
(He cut the call again)

(She called him again)
Her: You are not here, aren't you?
Him: Just go downstairs and see me.
Her: No, you can't be in the city. Not today.
Him: Who says that?
(He cut the call again)

She finally went downstairs.... And there he was, in his car, in front of her office... holding a bouquet of roses.... And she got more than one hug. What a nice surprise.

Thursday, October 20, 2005

Aria di Bulan Puasa

Puasa udah hampir 2 minggu kok ya baru bikin postingan soal puasa... hahaha.... Tahun lalu gue nggak puasa karena kan hamil dan melahirkan. Nggak terasa ya Aria sudah mau setahun umurnya. Kayaknya baru kemarin gue mikir2 wajahnya dia bakal kayak apa... skrg dia sudah bisa ngoceh2 dengan bahasa planet yang hanya dimengerti oleh dirinya sendiri. Dia juga sudah bisa buka sendiri lemari-lacinya yang paling bawah. Sebetulnya, awalnya adalah waktu gue mengganti isi lemari-laci itu. Memang gue rutin mengganti isi lacinya, baju2 yg kecil dikeluarin, diganti yg baru. Nah, gue baru sadar kalau skrg Aria sudah bisa ikut2 membongkar laci. Begitu laci itu gue buka... dia langsung berdiri di depannya, dan mengeluarkan seluruh isinya tanpa kecuali! Duh biyuuuung.... Sambil teriak2 seneng banget, dia keluarin seluruh isi lacinya, trus dia guling2an di atas baju2 yang amburadul di lantai itu. Hhmmm... anak gue badung begini, nyontoh siapa ya? Hahahaha....

Sejak itu, dia 'belajar' membuka sendiri laci yg paling bawah. Ya udah, skrg isi lacinya diganti, yg tadinya baju2 jadi botol2 bangsa minyak telon, baby cologne, sabun dkk yg masih baru... Soalnya kalau dia acak2 baju terus... bisa2 dekil sebelum dipake dong bajunya....

Bulan puasa ini... Aria ikutan bangun sahur. Dia begitu bangun langsung berdiri di pinggiran baby box, ngintip2 keluar lewat pintu yang terbuka sedikit, sambil teriak2 dengan bahasa planet. Kalau udah gitu, ya harus diangkat. Dan harus didudukin di kursi makannya, pura2 ikut sahur deh. Padahal dia sih cuma ngetok2 meja pake sendok. Ada2 aja tuh anak. Kata nyokap, Aria ikutan sahur cuma kalau gue juga sahur. Waktu gue ke Bali, dia sama sekali nggak ikut bangun. Waktu gue nggak puasa, dia juga nggak ikutan sahur lagi. Kok bisa sih?

Trus dia juga lagi seneng minum pake gelas. Padahal ya tumpah2, bajunya pasti jadi basah semua. Beberapa hari yang lalu dia juga senang makan krupuk. Padahal makan aja masih bubur blender... tp sdh minta krupuk. Aneh. Tp skrg krupuk dihentikan supply-nya karena dua hari lalu Aria kena radang tenggorokan.

Ngomong2 soal radang tenggorokan... gue sempet trauma waktu suatu malam Aria badannya tiba2 hangat tp nggak rewel, plus nggak mau makan dan minum, mulutnya dikunci rapet banget.... Gue langsung ingat lagi waktu dia demam berdarah. Oh no. Rasanya pagi itu gue mau ke kantor susah banget. Trus malemnya, waktu panasnya nggak turun juga, langsung gue bawa ke dokter. Dokternya juga sama traumanya kayak gue. Begitu dilihat tenggorokan Aria merah (waktu itu DBD dia komplikasi radang tenggorokan), dia langsung mencet2 badan anak gue, cek bintik.... Alhamdulillah ga ada. Tapi tetep dikasih form untuk cek laboratorium kalau paginya masih tetep panas. Malam itu dikasih antibiotik satu karung. Alhamdulillah lagi... obatnya tokcer. Sebelum tidur Aria udah mau minum susu lagi. Dan sepanjang malam minum susu setiap sejam sekali 30ml. Ok... simboknya ini yg pagi2 bangun ngantuuuuuk banget krn tiap jam hrs bikin susu. Tp seneng lah waktu paginya Aria sdh mulai ngoceh2 lagi. Gue sempet main2 di rumah sampe jam 11-an sebelum berangkat ke kantor.

Hari ini Aria sudah ceria kembali. Tadi pagi mandi sudah dengan gembira, nggak mau diangkat dari ember. Main air terus sama main bebek baru hadiah ulang tahun yang datangnya in advance (Thank you!). Rasanya memang nggak ada lagi yg lebih berharga daripada anak sehat....

Trus, tadinya rencana lebaran mau di Singapore... Tapiiii... kehabisan tiket. Ya sutra... batal deh Om, mau ketemuan di ulangtahunan... Juga rencana menengok Tante ini. Huhuhuhu.... Ya sudah, semoga nanti2 tidak batal lagi.

Wednesday, October 19, 2005

This is The Final

It is official now. It's just the two of us: Aria & Ibu.

Sunday, October 16, 2005

Bodoh

Gue ternyata sangatlah tolol dalam hal ini.
Gitu aja kok nggak ngerti... nggak bisa memutuskan. Dasar.
Selama ini ngapain aja? Bukannya belajar.
Udah lah... maklum... bodoh.

Friday, October 07, 2005

Di Bali

Gue skrg di Bali. Di tempat yang sangat bagus... dan bisa dipastikan sangat mahal. I have my own buttler who will assist me 24 hours. But I miss my Aria. And I miss you too. Better check with my buttler that I can go home on Sunday night, instead of on Monday as scheduled in my itinerary.

Wednesday, October 05, 2005

Contemplation

... loving you is the most beautiful thing for me in perhaps the last decade... I don't want to face the fact if it's not you destined for me....

Friday, September 30, 2005

Thank You, Again

For taking me to dinner, driving me home, picking me up to work, buying me lunch, and showing me everything.

Tuesday, September 27, 2005

Monday, September 26, 2005

Terima Kasih

I know you did a big thing today. And I am glad that you did that... for me. Thank you.

Friday, September 16, 2005

Heaven

I was very very very busy lately. With my working in and out of the office, with my edgy situation, with my feeling... with my life... up to the point I realize I didn't spend enough time with my Aria. I skipped a lot of his morning bath time because I had to leave the house so early, and most of the time I came home very late long after he fell asleep.

Yesterday, I was so tired I didn't even remember driving home. I left around 6, and got home by 12... By the time I entered my room, of course my Aria was already in his bed. Since I didn't see him the whole day, I was quite happy to know it was around 12.30, time for his midnight milk. I picked him up and kissed his cheek to wake him up. He didn't open up his eyes, but he drank his milk anyway.

Usually, after he finished his milk I would put him back to his baby box, but I didn't do that last night. I let him sleep in my bed. He slept on his tummy, as usual, his cute face was facing toward me. I wanted to put my arm around his back, but then I saw his little fingers were looking for something, so I gave my hand and he held it like didn't want to let it go. I let my face glued to my baby's forehead, I could smell his scent. I could not remember the last time we slept in the same bed... but I will never forget that my baby was the only one keeping me from falling apart.

With my hand in his hand, it was very uncomfortable position for me. After almost the whole week of exhaustion, even though I was so tired and I knew I would wake up with back pain if I stayed in that position -it really was not a healthy pose, still I felt something better than happy in my heart being so close to my Aria. With Harry Connick Jr. sang More in the background... it almost felt like heaven.



This is one of many moments I want to share with you. Just as I wanted to share the green scenery I enjoyed in the golf course, or the blue ocean I saw when playing with my son by the beach under the morning sun, or the nice book I found in the bookstore, or the silly stories I heard from those executives on that stupid tel-conference, or the Ruth's concert last night .... I really want to share a lot of things, with you. You know who you are.

Wednesday, September 14, 2005

Funeral Style

Bencong Fashion Editor (BFE): Di, it's been a week....
Gue (G): Of what?
BFE: You are wearing black outfits.
G : So?
BFE: Are you attending a funeral everyday?
G : What?
BFE: I used to see you in pink or red....
G : And?
BFE: Lately you are like someone who will come to a party with dresscode: Six Feet Under. Is anything wrong?
G : Hopefully not.

Monday, September 12, 2005

Closing

All we need is a beautiful closure. And we did it, didn't we?

Thursday, September 08, 2005

Our Way

Even if we walk toward different directions now, I still hope that someday we both will find circles so we can turn around and meet again at one point.

Wednesday, September 07, 2005

Apa Maksudnya?

Why did you say something like that?
Did you think that will make me happy?

STOP IT.

Semoga Bukan Insomnia

Gue nggak bisa tidur tadi malem. Ini memang bukan yang pertama kalinya. Dan gue juga tahu sebabnya. Itu yang bikin sebel. Karena I can't do anything about it. Jengkel. Telat mikir banget. Nggak bisa tidur tentu bikin ngantuk kan? Padahal hari ini ada jadwal wawancara dan pemotretan. Moga2 narasumbernya lagi in a good mood biar gue nggak dijutekin krn pasti gue nanti agak2 error. Huh. Oh ya, rapat redaksi ya jam 10? Haduh. Rasanya pengen minggat aja deh. Males banget. Ini semua gara2 nggak bisa tidur. Sungguh bukan awal hari yang menarik.

Tuesday, September 06, 2005

The One Who Makes My World Make Sense

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com


Ritual pagi Aria: bangun tidur, main di rumput... sayangnya tadi pagi mata kirinya digigit serangga jadi agak bengkak. Kasihan, Sayangnya Ibu....

Monday, September 05, 2005

Dari Akhir Pekan

Jalan bareng cowok yang nggak pinter... ternyata kurang menyenangkan ya... hehehehe.... maaf... maaf.... Tapi beneran, nggak pengen lagi.

Sunday, September 04, 2005

Wish Me Luck

If I am longing for those nice short messages

And I am waiting for those blinking screens

I will always remember what you said

So

Until we meet again.

Friday, September 02, 2005

I Have To Do It

Never thought that it will be this hard.

Thursday, September 01, 2005

Addicted to Illusions

"Dee, lagi ngapain?"

"Dee, otw to office?"

"Dee, udah bangun?"

"Dee, can I call you now?"

"Dee, udah mandiin Aria?"


If that was the dark side you wanted me to know... guess that thing didn't change my feeling.

Monday, August 29, 2005

The After Lunch Call

August 29, 2005

14.25

Wish you the best of luck. I am going to miss you.

To My Agony

Evacuee

Each time on my leaving home
I run back to my mother's arms
One last hold and then it's over

Watching me, you know I cry
You wave a kiss to say goodbye
Feel the sky fall down upon me

All I am
A child with promises
All I have
Are miles full of promises of home

If only I could stay with you
My train moves on, you're gone from view
Now I must wait until it's over

Days will pass, your words to me,
It seems so long... eternity
But I must wait until it's over

Enya

Sunday, August 28, 2005

Jebakan dalam Hati

Apa betul ini yang gue rasakan? Sekarang gini deh, seberapa cepat perasaan itu hilang? Atau seberapa cepat dia datang? Ada ukuran baku atau nggak?

Gue antara seneng, takut, sedih, bangga... semua campur aduk kayak adonan roti. Tinggal dimasukin loyang trus dimasukin oven...jadi deh...hahaha....

Ini seperti bermain dengan jebakan. Kadang2 ada sisi hati gue yang menyuruh gue untuk ikut bermain, yakin tidak akan terjebak karena gue merasa sudah akrab sekali dengan lorong2 tersembunyi dalam permainan ini. Tapi ternyata oh ternyata, ada titik di mana gue terpaksa terdiam terpaku, menemui bahwa ternyata masih ada juga hal-hal yang belum pernah gue temui sebelumnya.

Tapi gini deh... rasanya nggak mungkin gue nggak pernah bertemu hal itu sebelumnya. Hmm... jadi kepusingan gue bisa jadi karena gue takut akan mengalami lagi terjebak di tempat yang sama. Kok bisa? Susah untuk tidak terjebak karena gue tidak tahu di mana tepatnya jebakan itu berada. Artinya? Gue tidak mengenal hati gue sendiri. Jadi? Gue gila kali ya.

You are not real, anyway....

Friday, August 26, 2005

Game Over

No winner.

No loser.

And I am happy.

Thursday, August 25, 2005

The Game

Can we refrain from doing the things we love to do in the next 48 hours?

Wednesday, August 24, 2005

5 Tahun Lagi

Seseorang bertanya apa yang gue inginkan akan terjadi 5 tahun ke depan?

Pertanyaan itu membuat gue berpikir... agak lama.

Kalau pertanyaan ini diajukan ... hmm... dua tahun lalu, mungkin gue bisa lebih cepat menjawab. Pengen ini itu. Seingat gue, waktu itu gue masih punya sederet 'ambisi pribumi' yang macem2 banget. Seperti menggali kembali kecinaan gue di negeri Cina dan mengulik keprancisan di negaranya sana. Tapi ambisi itu nempel sama keinginan lain yang ternyata bubar di tengah jalan. Ada satu set mimpi yang harus dihapus karena keadaan nggak memungkinkan lagi.

Trus ada Aria. Sebetulnya kehadiran Aria lebih besar unsur kejutannya, karena terus terang gue tidak punya bayangan dia akan datang saat itu. Ini kejutan yang membahagiakan, tentu. Apalagi sekarang dia bener2 jadi penerang hati yang sempurna. Aria datang saat gue harus membangun lagi mimpi2 gue, setelah beberapa mimpi sebelumnya terpaksa kandas, bahkan sebelum dibangun. Dan dengan adanya Aria, mimpi yang gue bangun jadi lebih berwarna, meskipun tentu saja jadi makin kompleks.

Mungkin Aria memang jadi jawaban yang tepat kalau gue harus menjelaskan apa saja keinginan gue 5 tahun lagi. Karena sekarang ini Aria jadi alasan untuk semua yang gue lakukan.

Jadi, apa yang gue inginkan terjadi dalam 5 tahun ke depan? Gue dan Aria bahagia.

Tuesday, August 23, 2005

Catatan Hari Ini

Kemane aje Paaak??? Hari gini....

Monday, August 22, 2005

Are We Thinking about the Same Thing?

I have to take off slowly because I don't want a crash landing.

So, take your time. I will always remember, that everything starts from a dream, ambition, and effort....

Sunday, August 21, 2005

Duh....

Kadang2 gue benci tapi rindu sama kerjaan2 di luar kantor. Benci karena mengorbankan waktu luang gue untuk tetap bekerja... tapi gue juga rindu bayarannya. Kayak sekarang ini, gue harus kerja di hari Minggu nan cerah oh bagus sekali sih cuaca di luar, sementara my Aria lagi seru2nya teriak2 di luar sambil main2 kucing dan ngaduk2 ikan di gentong. Suaranya lucu banget... da da da... trus ketawa2 sampai tergelak2... aaaaah.... Dari tadi gue mau mulai kerja susah bener, gara2 lebih sering keluar rumah liat2 anak gue itu. Huh. Ya sudah, gitu aja curhat hari ini.

On a brighter note: Bener ya? Janji ya kapan2 jalan2 bareng.

Friday, August 19, 2005

Sebuah Surat

Kemarin gue menerima sepucuk surat. Sebuah surat yang sifatnya antara ditunggu dan diharapkan tapi waktu akhirnya diterima malah bikin sedih dan jengkel. Because that is something I have to do, not the thing I want to do. Mudah2an gue tidak menyesal di kemudian hari. Sebetulnya, gue memang bukan tipe orang yg menengok ke belakang dan menyesali apa2 yg pernah gue lakukan atau yang tidak pernah gue lakukan. Tapi untuk sekarang ini gue nggak tahu apa yang gue rasa... karena semua bercampur jadi satu menjadi perasaan yang tidak gue kenali sama sekali.

That's why I tried to call you. Your call from the top of the hill really boost my energy up. Thank you. I mean it.

Thursday, August 18, 2005

My Son, The Model

Kemarin pagi, bukannya ngurusin anak2 RT yg mau karnaval... gue malah pagi2 udah keluarin mobil keliling2 komplek nyari tukang majalah. Eeee... tukang majalahnya nggak ada yg buka. Ya iya sih, setelah dipikir dgn tenang kan ya mrk itu pasti lagi siap2 ikutan panjang pinang TV7 yg di Kalimalang ya... oalah....

Nggak tenang, soalnya gue nggak sabar banget mau lihat majalah Ayahbunda no. 17. Karena... ada Aria di halaman mode! Oooooh... senangnya... senangnya... anakku bisa tampil secara nasional, di media cetak yang diperjualbelikan. Hahahahaha....

Pemotretannya sendiri udah hampir sebulan yang lalu. Waktu itu Aria lagi mau tumbuh gigi jadi ngeces nggak keruan. Yang tampil di majalah itu udah di touch up habis2an kali sama bagian artistik-nya karena kalau nggak... keliatan banjir gitu lho. Proses fotonya sendiri nggak lama, karena Arianya juga nggak rewel waktu itu. Seru2 aja dia mainan sendiri. Tapi agak susah karena dia juga nggak bisa diem kalau liat gue, maunya nyamperin. Makanya heran juga gue, pas hasilnya nongol kok ada juga yg dia nggak di posisi melata.... Hebat lah fotografernya.

Jadi... jangan lupa beli majalah Ayahbunda terbaru ya! :D


Yes, Biker, I slept smiling last night. And it was not just because Aria's pic is on the magazine....

Tuesday, August 16, 2005

Ini dan Itu

Majalah dewi September udah keluar. Dan ada tulisan (plus wajah cantik) tante ini. Hebat... hebat.... Jangan lupa makan2 kalau nanti ambil honor. Hayoooo... yg masih hutang janji mau menulis... tante ini dan kawannya. Gimana? Jadi nggak.... Yg lain kalau berminat juga boleh lho.

Skrg kantor lagi kayak kapal tabrakan dengan kapal sebelahnya... huancuuuur... krn memang ada kegoncangan tabrakan antara edisi bulanan dan edisi khusus. Doakan saya selamat dan tidak karam ya....

Tadi pagi cek gigi Aria udah tumbuh lagi. Skrg kalau ketawa keliatan gigi2 kecil lucu banget. Dan dia seneng banget ketawa jd sering keliatan gigi. Tapi kalau dipaksa buka mulut pasti nggak mau. Hahaha.... Skrg dia lagi 'belajar' naik kuda nil. Masih takut-takut karena memang dia belum bisa berdiri betul. Tapi seperti biasa sok tahu aja. Trus kalau udah capek di punggung kuda nil dia main2 rodanya. Sambil bilang '..daaa...daaa...' Jadi giginya keliatan deh. Hahahaha....

Monday, August 15, 2005

Happy Happy Joy Joy

Duh senengnya... senengnya....

Pagi2, nyampe kantor, di atas meja ada oleh2... cardigan banana republic EMPAT BUAH (!!!!). Senangnya... senangnya.... Jadi mau ketawa terus nih. Senangnya....

Cerita wiken... main sama Aria sepuasnya. Trus karena eyang pengen punya celana training baru, jadi kita anterin ke Lotus. Sebelum pergi, suster bilang susu tinggal sekaleng. Oke deh... jadi sekalian belanja deh.

Eee... ternyata bener lho, kita berdua nganterin eyang. Krn waktu di Lotus, Aria minta minum, jadi ibu ya duduk aja nungguin Aria minum. Trus di bawah Lotus kan ada toko mainan... nah, pulangnya masuk ke situ deh. Aria langsung tertarik sama 'permainan vandalism' yang bentuknya palu2 buat mukul2. Waktu diintip, harganya 800rb!! Tolong. Tapi Aria serius banget main itu. Yaaa... biar gitu 800rb, yang bener aja.... Akhirnya akal2an sama eyang, mengalihkan perhatian Aria dengan bola kuning. Eeee... mau juga.... Ya udah, buruan deh didorong keluar strollernya... bayar bola... sepuluh ribu saja. Hihihihi....

Habis dari situ, mikir2 mau belanja ke mana. Akhirnya diputuskan ke Carrefour Cemp. Putih. Di sana udah sempet mau belanja ini itu. Tau2 waktu masuk, Aria wajahnya strawberry. Hehe... ini ciri2 kalau dia pupup. Ya udah, terpaksa ditungguin. Dan kok ya kasian bgt kayaknya pupup di stroller nggak enak. Jadi sementara ngebom gitu, Aria digendong pundak. Ya ampun. Gila deh baunya mematikaaaaaaaaaaaaaaaan.... Hahahaha....

Habis beli susu ini itu, ya udah, pulang deh. Sampe rumah Aria seger bener di mobil tidur terus. Beneran begitu nempel car seat langsung merem. Ya udah, berhubung dia seger akhirnya ya main2 terus sampe rasanya pinggang gue mau copoooot....

Tapi seneng lah, spending time with my Aria bener2 seru kok.

Btw, ini postingan paling nggak penting sedunia ya... hehehe... habis bengong nih, kantor kayak bedol desa, nggak ada orangnya. Ya sorry kalau jadi posting ngada2 gini. Hihihi....

Wednesday, August 10, 2005

Just For Para Istri

Do you ever imagine how a brazilian wax can change you life?

Friday, August 05, 2005

My Love

Pelipur lara paling mujarab setelah menghadapi kegoncangan duniawi yang menyebalkan adalah melihat the next Balawan beraksi.

Image hosted by Photobucket.com

Thursday, August 04, 2005

Now I Know

When a simple chat lead me into (heavy) tears, I realized I still can't get over it.

I Love You Too

Image hosted by Photobucket.com

Wednesday, August 03, 2005

Few Updates

Wah gila juga ya... sibuk bgt sampe nggak sempat posting. Entah ya, ngapain aja sampe rasanya kekurangan waktu buat main2 blog.

Aria sekarang:
Image hosted by Photobucket.com

:: sudah belajar berdiri
:: lebih suka tetah (bikin bongkok ibu)
:: giginya sudah tumbuh 3 (dua di atas, satu di bawah)
:: tetap melata nggak pengen merangkak
:: akhirnya mau makan nasi tim diblender
:: kalau ditinggal ke kantor pasti nangis

Wednesday, July 13, 2005

High Hopes

The Long and Winding Road

The long and winding road
That leads to your door
Will never disappear
I've seen that road before
It always leads me here
Lead me to you door

The wild and windy night
That the rain washed away
Has left a pool of tears
Crying for the day
Why leave me standing here
Let me know the way

Many times I've been alone
And many times I'vecried
Any way you'll never know
The many ways I've tried

But still they lead me back
To the long winding road

You left me standing here
A long long time ago

Don't leave me waiting here
Lead me to your door

But still they lead me back
To the long winding road

You left me standing here
A long long time ago

Don't leave me waiting here
Lead me to your door

Yeah, yeah, yeah, yeah


The Beatles

Wednesday, June 29, 2005

Terganggu

Hal-hal yang mengganggu gue 2 hari ini:
1. Pembangunan gedung sebelah yg bikin mobil gue berdebu.
2. Temen yang sungguh oh sungguh tidak aware sama makhluk yang namanya tenggat.
3. Lay out baru Kompas.

Sunday, June 26, 2005

Tidak Sesuai

Sekali saja perbuatanmu tidak sejalan dengan perkataanmu, jangan harap orang akan percaya padamu lagi. And don't get mad if they make fun of you.

Thursday, June 23, 2005

Hidup

Gue (G): Hidup ini apa?
Dia (D): Maksudnya?
G : Buat loe, hidup ini pilihan atau takdir?
D : Hidup ini kumpulan berbagai pilihan. Nah, loe pilih apa, itu takdir.

Wednesday, June 22, 2005

Macet

Nyokap (N) : Wong sudah pake baju bagus kok ya masih klesotan di lantai dolanan kucing.
Gue (G): Enakan main sama adik daripada ngantor.
Aria (A): Hu hu hu... hehehehe....
N : Sana berangkat, nanti telat.
G : Ya sudah pasti telat, sekarang aja sdh jam 8.30. Hahahaha....
A : Ta ta ta ta....
N : Trus nanti kalau ditanya bilang apa?
G : Macet. Hihi....
N : Di mana?
G : Di ruang tamu.
A : Ta ta ta ta....

Monday, June 20, 2005

Tertawa Ha Ha Ha

Aria lagi senang2nya ketawa. Biasanya memang kalau becanda di baby box, dia di dalem gue gangguin dari kasur gue, dia trus ngakak2 gitu. Hahahaha.... Ketawanya nular banget deh pokoknya. Kemarin gue duduk di teras depan, baca koran sambil ngelesot di lantai karena Aria mau main2 sama tanaman2 nyokap. Tiba2 ada 2 kucing masuk ke halaman, trus main2 sama tanaman. Aria memang lagi suka liat kucing. Begitu ada 2 kucing di depannya, dia langsung duduk (tadinya posisi melata...), trus serius banget ngeliat kucing2 itu. Kucing2 itu main2 sama tanaman merambat, kejar2an trus lompat2nya, Aria keliatan seneng banget liat kesibukan mereka. Trus tau2 salah satu kucing kesangkut akar tanaman waktu mau lompat. Eh... Aria ketawa lho ngeliatnya. Memang dia udah ngerti ya adegan kocak begitu? Gue sampe heran. Trus sejak itu Aria ketawa nggak brenti2 liat kucing2 itu. Sementara gue ketawa liat anak gue ketawa. Karena mata sipitnya hilang kalau dia ketawa.... Ha ha ha....

Malemnya, di TV7 ada Shrek. Gue sih nggak pengen liat sebenernya. Mana di dub Indonesia lagi. Males. Tapi waktu mau ganti gue liat Aria duduk di depan tv sambil ketawa2 ngeliatin donkey lagi kejar2an. Lagi2 dia ketawa ha ha ha... dan lagi2 gue ketawa liatin ekspresi ketawanya Aria. Gemeeeeessss banget!

Wah, punya bayi bisa bikin awet muda ternyata ya.

Thursday, June 16, 2005

Lelah Tiada Tara part III

Episode The Polkadot-Baby

Setelah seru2 demam berdarah, akekah, dan upacara turun tanah... ternyata masih ada lagi lho!

Gue kan trauma banget kalau Aria bangun tidur trus diem aja nggak ketawa nggak teriak. Karena rasanya ngeliat dia di rumah sakit yg nggak ngapa2in... duuuuh... sedih kan. Jadi sering banget kalau dia lagi diem gue langsung ribut... "Kok diem aja?" Padahal kan mungkin aja dia lagi istirahat ya? Hehehe....

Aria tuh sekarang udah jago merayap. Dia mungkin maunya merangkak tapi susah banget ngangkat pantatnya. Jadi ya melata kayak tentara lagi halang rintang.... Melatanya cepet banget. Awal2 sih bikin gue latah krn gue takut jidat nonongnya kejedut... tp ternyata dia cukup jago bermanuver... hahaha.... Alhamdulillah aman2 aja.

Sampai suatu hari Aria ikutan PIN di posyandu. Dianter eyang Titik & suster krn gue ngantor. Habis imunisasi Aria biasa2 aja. Dia skrg disuntik juga udah biasa. Yg nggak biasa adalah sehari sesudah PIN badan Aria anget! Dari pagi udah anget, tapi dia tetep lincah jenaka melata ke mana2. Waktu diukur badannya 37.5. Gue telpon ke RS, dan kata susternya sih panas segitu masih normal. Jadi nggak perlu khawatir, asal Aria mau makan minum normal, nggak pa pa. Suster RS juga bilang kalau imunisasi polio nggak akan bikin badan anget. Ok deh.

Memang sih badannya nggak jadi makin panas. Tapi kok juga nggak dingin? Gue udah mulai cemas tapi melihat Aria yg santai2 aja, gue biasa lagi. Hanya waktu udah 2 hari masih tetep anget terus, gue mulai kasak kusuk. Hari ketiga Aria mulai nggak mau makan. Nah! Pulang kantor gue langsung bawa ke RS. Dokternya Aria ternyata sama traumatisnya kayak gue. Begitu dia liat Aria dan dipegang badannya anget, dia langsung suruh test bintik buat cek demam berdarah. Aman. Dokter curiga radang tenggorokan lagi. Diperiksalah ke THT, bener. Dan kali ini radang tenggorokanplus sariawan di langit2. Aduuuuh.. kan sakit ya. Pantesan nggak mau makan. Dikasih resep antibiotik dan jadwal inhalasi, ya udah pulang deh. Aria agak rewel karena dia mungkin haus dan laper tapi mau makan sakit. Kasihaaaaan deh. Gue udah mulai mewek tuh.

Lewat semalem, paginya pipi & telinga Aria merah2. Duh, apa lagi nih.... Gue udah sedih aja karena Aria makin rewel, gatel kali ya. Gue takut juga kalau itu alergi antibiotik. Apalagi karena gue sendiri alergi ampicilin jadi siapa tahu anak gue ikutan? Jadi hari itu sekalian inhalasi gue bikin janji dokter anak. Gue agak ngeyel nggak mau nunggu sampe sore, jadi ya terpaksa janjian di UGD. Kata dokter itu bukan reaksi alergi, tp kalau dibilang insect bite kok ya banyak.... Akhirnya konsultasi sama dokter kulit segala. Dokternya bilang itu gigitan serangga. Gue sih nggak yakin, tp dokternya ngasih resep, ya udah coba dulu. Tp setelah gue pikir lagi, ngapain juga gue beli obat? Kalau insect bite ya udah kasih minyak tawon aja dong....
Akhirnya resep gue kantongin.

Pulang ke rumah. Aria masih anget, masih rewel susah makan susah minum.... Bintik2 makin banyak. Gue agak panik, tapi nyokap mulai curiga kalau Aria kena campak. Mungkin banget! Aria kan memang belum sempat imunisasi campak, jadwalnya tanggal 25 Juni. Langsung gue googling cari2 info soal campak. Dari balita-anda.com banyak yg ngasih saran diobatin pake kunyit+madu. Gue sempet ragu tp kata nyokap kunyit nggak bahaya dan memang menghilangkan racun di perut. Ya udah, akhirnya diminumin sesendok. Dan bener lho... bintik2 keluar makin banyak. Tp Aria jadi tenang nggak rewel lagi. Wah, semangat nih gue. Trus ada yg ngasih info air kelapa ijo. Gue beli, dan ternyata Aria suka. Ya udah jadi sore itu minumnya air kelapa muda ijo campur madu. Hm, enak ya.... Tenang deh.

Selama gue googling, gue dapat juga info kalau sakit campak nggak bahaya, hanya hrs tetep waspada sama penyakit penyerta... bisa radang tenggorokan, radang mata atau radang paru2. Oh tolong. Gue panik lagi. Huhuhuhu... gimana nih?

Akhirnya diputusin kita tunggu semalem dulu. Krn Aria juga nggak rewel jadi moga2 nggak pa pa. Senin pagi baru dibawa ke dokter. Tp gue inget kalau hr Senin gue harus ke pengadilan agama. Lah? Jadi gimana dong? Akhirnya ya nyokap yg ke RS. Karena mobil gue pake, terpaksa sewa mobil.

Seninnya, seperti rencana, gue ke sidang. Biasanya ditemenin nyokap, tp krn nyokap nganter Aria jd gue sendiri. Di jalan, gue denger radio.... Ternyata gara2 PIN itu, banyak yg kena campak. Sampe ada yg meninggal. Amit2 jabang bayi!!! Gue langsung nangis sejadi2nya karena takut banget Aria kenapa2. Sepanjang jalan sms-an sama nyokap. Tapi tetep aja air mata nggak bisa distop. Gila aja... padahal nyetir bo. Duuuuh.... Tadinya pulang sidang mau pulang aja. Tp ada meeting di kantor yg nggak bisa dibatalin. Aaaaah. Tobat. Ya udah, gue telp nyokap, kata nyokap Aria nggak pa pa. Ya udah, gue ke kantor. Meskipun dengan kecemasan tinggi.

Siang baru gue agak tenang. Krn nyokap cerita dpt konfirmasi dari dokter kalau Aria memang kena morbili. Trus komplikasinya radang tenggorokan, not too bad. Bisa diatasi. Alhamdulillah. Ternyata belum sempat diimunisasi sama dokter, udah diimunisasi oleh alam. Oalah....

Image hosted by Photobucket.comDi kantor gue sempetin googling lagi, liat2 lagi. Dan ternyata morbili gila ini menular lewat air liur. Jadi kesimpulan gue, waktu PIN itu banyak anak2 yg nggak sengaja bertukar liur lewat pipet vaksin. Siapa yg tau kalau dari sekian banyak anak itu masih ada yg nyimpen morbili di badannya? Jadi dari situ deh my baby dan bayi2 lain yg kena campak kemasukan virus kampret itu. HUH. Gimana ya caranya biar PIN itu bisa lebih steril? Vaksinnya sih gratis, tapi biaya dokternya juga udah nggak karuan. Sekali lagi HUH. Kasihan my baby, kasihan juga my kantong. Lihat dong, wajahnya jadi totol2, polkadot. Huhuhuhu.....

Alhamdulillah sekarang Aria udah gembira lagi. Totol2 sudah sirna. Dan dia udah bisa ketawa2 lagi. Kelucuan sudah kembali. Hehehe.... Setiap hari udah bisa bikin gue telat ngantor, habis macet di ruang tamu.... hahaha.... Aria tiap pagi siang sore selalu mondar mandir, kadang2 sambil 'nyanyi'. Lucu banget. Lumayan lah buat hiburan. Biarpun badan gue rasanya bubar banget. Capek....

Rasanya juga mimpi kali ye mau leyeh2 istirahat, karena kemarin sore pengasuhnya Aria gue cutikan sementara waktu. Habis kayaknya dia kemasukan virus Aria... either demam berdarah atau morbili... karena badannya selalu nggak enak katanya. Dibawa ke dokter, malah alergi obat, diperiksa lab sih nggak ada yg salah, tp kok dia nggak bener. Tadinya dia ngeyel nggak mau pulang karena ya kalau pulang kan nggak dpt duit. Tp setengah gue paksa karena kalau dia masih di rumah kan malah ngerepotin. Ngasuh Aria nggak bisa, malah harus kita asuh.... Tp dibilangin juga nggak nurut. Misalnya gue bilang jgn deket2 Aria dulu, dia cuek aja gendong2. Krn mrk emang berteman sih. Tp kan Aria jadinya nggak sehat2 juga... virusnya muter2 aja gitu kan. Duuuuh. Waktu pulang dia jadinya nangis. Kasian sih. Skrg nyokap gue deh tahanan rumah, di rumah berdua sama my baby. Wah, culun deh. Betul2 lelah tiada tara.....

Tuesday, June 14, 2005

Satu Kali

Dalam hidup saya, kamu punya satu kesempatan untuk menyakiti hati saya.

Saturday, June 11, 2005

Lelah Tiada Tara part II

Episode Akikah dan Turun Tanah plus Ibu Sakit Gigi

Sebelum Aria kena DB, sdh ada rencana buat bikin acara turun tanah. Ini sih bisa2nya gue krn gue kan memang suka rame2 bau2 jawa begitu. Dari waktu hamil dulu kan sebetulnya udah pengeeeeen banget bikin acara2 begitu, tp selalu akhirnya batal. Ooooo... makanya skrg Aria ngeces... ibunya pengen diupacarain.... haha.... Jadi waktu skrg punya kesempatan bikin sesuatu buat Aria, gue semangat banget. Apalagi Papap & PapaCay juga setuju, girang dan siap2 mau pulang.

Tapi kok Aria habis demam berdarah gitu? Waktu DB kan dia lemes banget. Jadi gue udah ragu2. Tapi setelah demam berlalu dia kok malah gesit dan makin lincah, as if nothing had happened. Wah, pertanda bagus nih. Dan memang sih semua udah dipesan. Tenda, catering, dan yg plg top kan tiket pp org2 Sing.... hmmm.... Ya udah, akhirnya rencana jalan terus, tgl. 29 Mei tetep akan ada acara turun tanah. Trus gue diingetin punya 'utang' potong kambing 2 ekor. Ya sudah sekalian aja.

Ternyata, sekecil apa pun acara yg mau dibuat, kalau udah judulnya ngundang2 orang kok ya ribet yaaaaa... ooooo.... Padahal yg diundang cuma tetangga & saudara, tp kalau nggak bagus kan ya nggak enak. Jadilah gue mondar mandir gonjang ganjing lagi. Belum juga tarik napas abis kemarin disetrap di rumah sakit, gue udah ke sana ke mari ngurus macem. Pilih2 menu yg simpel tapi enak aja ribet banget. Belum org tenda yg cancel2 melulu pas jadwal ngukur... bikin deg2an aja. Oh ya, di mana beli kambing? Gue cap cip cup kembang kuncup... pas di jalan 'nemu' papan kecil ada tulisan 'catering service hj.sukilah, sedia kambing akekah.' Sumpah nggak tau enak apa nggak bagus apa nggak, sambil jalan ke kantor gue telp itu ibu hajah dan pesen kambing guling 2 ekor. Trus juga beli pernak pernik bangsa kurungan ayam, perlengkapan yg di dalamnya, dan lain lain dan lain lain.

Serunya, waktu di tengah hiruk pikuk itu gue sakit gigi! Aaaaaah... toloooooong.... jd gue mau nggak mau nyempatin diri ke dokter gigi buat perawatan root canal 2 gigi! Wadow!

Alhamdulillah, tgl. 29 semua lancar. Acara rencananya mulai jam 10.30. Pas jam 10.15 Aria merem di pundak gue! Hahahaha... dan nggak bisa dibangunin. Hahahaha... kocak banget. Udah gue apa2in nggak bangun juga. Dari mulai dicium-cium sampe dikitik-kitik... nggak mempan. Akhirnya salah seorang teman ibu yang berprofesi sebagai dukling alias dukun keliling merangkap pawang hujan *Halo Om Nano* turun tangan dan dgn jampi2nya Aria berhasil dibangunkan. Berhasil... berhasil... hore *a la Dora*

Seperti juga jutaan upacara turun tanah lainnya, Aria dituntun menginjak jadah 7 warna (warnanya tetep putih sih, efek warna warni itu krn ditempeli kertas berwarna), trus naik tangga tebu 7 step, trus dimandiin, dipakein baju baru, trus dimasukin ke kurungan ayam yang diisi ayam, mainan, dan benda2 yg berguna. Aria lucu banget pake topi janur, trus ketawa2 naik turun tangga tebu, dan bingung milih2 apa waktu di dalam kurungan ayam. Akhirnya dia milih gitar. Will he become the next Balawan? Hahahaha....

Acara selebihnya, makan2, berjalan mulus. Alhamdulillah makanan nggak kurang, dan enak.... Kambing yg cap cip cup itu ternyata endang gurindang bambang... sedaaaaap.... Alhamdulillah.

Setelah acara Aria yg seneng. Krn jadi punya mainan banyaaaak... baju baru banyaaaak.... Gue baru tau kalau turun tanah juga dapet kado. Trus jg rumah bbrp hari kan rame banyak saudara, Aria bener2 asyik banget. Seneng kamu ya Nak!

Habis itu gue rasanya pengen tiduran 3 hari. Tapi ya ternyata nggak bisa tuh. Selain hr Senin gue hrs datang ke pengadilan agama, masih ada 'keramaian' lain. Kenapa? Masih bersambung nih....

Monday, June 06, 2005

Lelah Tiada Tara

Jadi... ke mana aja?

Di sini aja. Tapi capeknya kayak habis lari-lari keliling Jakarta 243 kali.

Pertama gara-gara Aria masuk rumah sakit pertengahan Mei kemarin, kok ya pas gue lagi deadline kerjaan di kantor edan2an. F**k the deadline, my baby is the most important thing in my life.

Awalnya badannya anget gitu, sempet 39 derajat. Naik turun naik turun. Akhirnya gue bawa ke IGD Hermina Bekasi. Pas berangkat udah panaaaaas banget. Aria dieeeeem aja. Lemes kali ya. Tapi begitu sampe parkiran, dia udah ngoceh2 lagi, sambil ketawa2. Hiiiii... gemes. Sempet kepikiran mau pulang lagi, trus inget kalau panas badannya memang 'berpola' naik turun. Tunggu aja sebentar. Bener. Tahu2 dia lemes lagi, dan panas lagi. Ya ampun. Masuklah ke IGD. Aria mulai resah karena banyak orang mondar mandir. Ngambek berat. Dan makin parah nangisnya waktu ditelanjangin. Ternyata kalau nurunin panas badan anak2 itu, caranya: buka bajunya, semprot2 pake air mineral, trus dikipasin. Duh. Kok malah dianginin gitu ya. Ternyata memang turun juga sih panasnya.

Dokter bilang kalau dalam 2 hr masih panas langsung test lab. Ya udah. Pulang.

Besoknya masih panas, tapi udah mau main2, dan makan sedikit. Besoknya lagi kayak nggak ada apa2. Ketawa2 biasa. Ya udah dong. Gue lega banget berarti nggak usah test lab. Berarti panas kemarin ya memang panas2 bayi aja.

Tapiiiiii.... Minggu pagi2 buta Aria gelisah banget di baby box. Ah uh ah uh... nggak nangis tapi kayaknya sedih banget. Jam 3 pagi gue angkat ke tempat tidur gue, gue kelonin. Masih gelisah, meskipun nggak bangun. Jam 5 pagi temperaturnya naik lagi... trus... jam 7 sampe 39 derajat lagi. Ya udah, gue bawa lagi ke rumah sakit. Telpon kantor, bilang mau datang telat krn hrs ke rumah sakit.

Dokternya Aria baru praktek jam 10, ok, kita tungguin aja. Begitu dateng, si dokter langsung buka baju Aria dan langsung keluar perintah: Periksa Lab. Komplit. Ok. Periksa THT juga, sepertinya radang tenggorokan. Dianter Eyang, Aria masuk ke lab ambil darah (Ibu di luar, takut). Tunggu 30 menit. Selama itu kita ke ruang inhalasi krn kata dokter THT ada radang. Habis itu, hasil lab keluar, masuk ruang praktek dokter lagi. Diagnosa awal: "Wah ini seperti demam berdarah, opname aja ya, supaya lebih mudah observasi." Ok. Gonjang ganjing cari kamar. Tinggal sisa 1 tempat lagi, di kelas 1 yg sekamar berdua. Ok, I took it. And you know what, itu kamar terakhir yg ada. Pasien sesudah Aria terpaksa dirawat di Mitra Keluarga.

Sebelum masuk kamar perawatan, Aria diinfus dulu. Saking lemesnya, dia sampe udah nggak berontak. Diem aja. Masih ah uh ah uh tapi nggak nangis. Ya udah, masuk kamar. Oh ya, paginya sebelum pergi, susternya Aria nggak ikut krn badannya anget juga. Duuuuh... ada apa siiiih....

Setelah ada di kamar, Aria langsung tidur. Pulas banget. Setelah diskusi berdua, akhirnya diputusin nyokap pulang ke rumah, ambil baju2 kita, gue di RS aja nungguin Aria. Ya udah, gue tungguin my baby tidur. Sambil gue telpon kanan kiri beresin 'utang2' di kantor. Ya gue kepikiran juga kalau gara2 gue majalah gak terbit kan kocak juga ya.

Malemnya, ada suster bilang satu kamar VIP kosong. Sip. Kita pindah ke sana. Lebih enaklah, jelas, tempat tidur Aria lebih besar, dan gue juga bisa tiduran di sofa ngelurusin kaki. Alhamdulillah. Ayahnya Aria dateng. Dan kita berdua nungguin semaleman. Selama itu my sweet baby nggak rewel. Diem aja. Setiap 6 jam cek darah.

Besoknya, setelah ambil darah yang ke-4, baru ada tanda positif demam berdarah. Trombosit Aria 72.000. Duh. Tp gue masih tenang karena udah di rumah sakit. Kalau ada apa2 kan gampang. Hanya aja siang sampe sore Aria kok nggak mau minum/makan? Kalau disuapin mulutnya rapet. Mulai panik. Trus gue rasa kok diaper dia yang ukuran M nggak muat? Waduh, anakku bengkak. Kepanikan berlanjut. Dan makin panik waktu dokter dan perawat keluar masuk kamar Aria nggak ada berhenti. Wah, ini gawat nih. Anak gue itu juga makin lama makin lemes. Sama sekali nggak mau apa2, meskipun sempat protes kalau ditaruh di kasur, jd digendong terus. Hopeless banget. Gue mulai nangis liat my baby yg nggak berdaya. Akhirnya gue bilang sama suster: "Do whatever you can do. Help my baby!" Jadilah.

"Ibu, supaya infus lebih tepat masuknya ke tubuh, sebaiknya dipasang alat ini, sewa alat sehari sekian."
"Pasang!"
"Ibu, apa perlu dipanggil dokter ahli demam berdarah?"
"Pangil!"
"Ibu, untuk menaikkan trombosit dengan cepat ada cairan anu harganya sebotol sekian."
"Beli!"

Gue bener2 hopeless. Terlebih waktu itu laporan lab terakhir nulis kalau trombosit Aria tinggal 44.000! Berat badannya yang waktu masuk 8 kg, udah jadi 9,2 kg!

Akhirnya dokternya Aria memutuskan buat memantau Aria 24 jam sehari. Aria lalu dipindahin ke Intermediate Care. Kamar IMCU penuh. "He has to get the best you have here!" Jadilah Aria masuk ICU, yg artinya ada suster mengawasi dia 24 jam, intensif.

Pemeriksaan ini itu menghasilkan tangan kanan Aria dipasang 2 infus, tangan kiri dipasang 2 infus. Monitor jantung dipasang di kaki kanan, tensi meter di kaki kiri.

Gue cuma bisa nangis.

Di tengah kepanikan ini HP bunyi. Ternyata suster pengasuh Aria di rumah juga makin parah sakit kepalanya. Badan panas tinggi. Sempet gue curiga di DB. Makanya lgs gue suruh anter ke RS, test darah. Ternyata tifus. Hhhh... Ya udah, gue cuma bisa mengorder ini itu lewat telpon aja. Nyokap yg mondar mandir RS-rumah. Kasian banget.

Balik ke Aria yg masih lemes di ICU. Kasiaaaaaan banget. Matanya sayu. Nggak mau ketawa. Dua tangan diinfus jadi nggak bisa main sama kuda. Akhirnya kuda dia pegang pake dua tangan yg diganjel kayu itu, trus kudanya dijilat. Huhuhuhu... gue nangis lagi liatnya.

Alhamdulillah ada pencerahan. Memang ada gunanya gue panggil dokter ahli DB (kalau nggak, awassss!!!!). Instruksi2 dokter itu pas bener. Jd hari pertama dia visit udah menghasilkan kenaikan trombosit yg lumayan. Memang, naiknya trombosit penderita DB pelaaaaaaaaaaaaaan banget. Beda sama waktu turun yg kayaknya mak jleg mak jleg gitu. Dokter itu bilang kalau DB nggak bisa diobati, hanya bisa dilawan. Kalau kanak2 atau org dewasa yg kena tinggal disuruh minum yg banyak. Berhubung anak gue masih bayi, jadi ya hrs diinfus ini itu krn disuruh minum nggak mau, dan belum bisa dipaksa kan.... And all I can do was wait, wait, and wait. And pray. Nggak bisa ngapa2in lagi. Ya sudah. Gue menunggu my baby sambil berdoa. Kalau dia tidur, gue diusir dari ruang ICU, jadi nunggu di ruang tunggu. Karena capek duduk terus, gue nyolong kasur (Hehe). Jd di ruang tunggu ICU ada kasur. Waktu itu yg di ICU cuma my baby, jadi ruang tunggu juga jd kayak kamar gue aja. Hari seperti berhenti berganti. Bener. Rasanya lamaaaaa banget. Tapi gue lebih tenang krn dokter & perawatnya semua baik dan keliatan nggak tanggung2 merawat my baby. 24 jam HP dokter nyala buat Aria.

Hari ke-4, Aria udah agak seger. Tapi masih bengkak. Infus tinggal di satu tangan. Jadi tangan kanan dia bebas. Mulai gembira deh dia. Apalagi waktu gue bolehin dia main2 (tepatnya mukul2) communicator gue. Waaa... senangnya. Kasiannya dia agak trauma sama suster baju putih, krn kan mrk yg ambil darah tiap 6 jam sehari. Belum apa2 pasti nangis, dan baru berhenti kalau gue gendong. Kalau sama suster ICU yg seragamnya hijau Aria nggak takut.

Gue seneng banget waktu hari ke-5 Aria udah segar kembali, badannya mulai menciut lagi back to his normal size. Udah bisa melet2 lagi sambil ketawa2. Langsung gue kasak kusuk sama susternya buat mindahin Aria ke ruang perawatan biasa. Soalnya pas itu ICU tiba2 aja penuh. Takut malah ada bakteri2 lain. Susternya setuju. Telp dokter. Ternyata boleh. Asyik. Jadi deh balik lagi ke kamar biasa. Aria gembira. Biarpun masih ada infus satu jarum, dia cuek. Tetep aja maunya loncat2. Apalagi waktu sampai di kamar perawatan ada jendela. Dia seneng banget berdiri di sofa depan jendela, lihat burung, lihat layang2. Waaaah... kayaknya habis terisolasi di ICU, Aria seneng banget liat matahari. Kasiannya....

Hari ke-6, Aria kayak lupa masih sakit. Dia udah aktif banget. In a way, gue seneng liat dia loncat2. Tapi infusnya itu lho! Dan memang akhirnya copot! Bukan cuma selangnya, jarumnya juga. Oh no. Terpaksa dipasang lagi.... huhuhu... kan sakit ya....

Hari ke-7, infus dicopot. Waaaa... seneng banget karena Aria jadi bisa guling2 di kasur. Dia kan lagi belajar merangkak. Senengnya minta ampun. Mulai ngoceh2 lagi. Waktu suster cek, dibilang kalau sepertinya udah boleh pulang. Tapi harus nunggu dokter dulu yg mau ngasih obat buat rawat jalan. Ya udah. Gue udah excited banget. Nggak sabar. Aria kayaknya tau gue nggak sabar, ikut2an nggak sabar. Hahahaha....

Senengnya waktu udah di rumah lagi. Aria langsung melata lagi di lantai. Dia kan mau merangkak susah, jadinya merayap kayak latihan tentara. Dan suster pengasuh juga udah sembuh lagi. Pas bener ya.

"Jangan sakit lagi ya, De. Ibu sedih banget."
"Weeee... brrr...brr... Hahahaha."

Wednesday, May 25, 2005

Thursday, April 28, 2005

I'll Be Back (Hopefully) Soon

Gue perlu istirahat. Dadah.

Saturday, April 23, 2005

The Love of My Life

Of course I fell in love with this guy from the very first moment I saw him.


Image hosted by Photobucket.com

Kisskiss Aria

Image hosted by Photobucket.com

Tuesday, April 19, 2005

Yes

Things happen for a reason.

Monday, April 18, 2005

Duh Mak!

Ya ampun sibuk bener ya mengejar kebutuhan duniawi... dlm hal ini uang! Ampun deh kerjaan kok nggak pernah beres. Adaaaa aja.... Coba ya, ini skrg kan bulan April, masak di meja udah ada daftar list edisi November. NOVEMBER! Situ oke, pak editor? Gue rasanya lgs pengen ngasih kartu lebaran aja sama dia. Tobat. Huh! Pengen pulang aja ah. Enakan main sama Aria.

Thursday, April 07, 2005

Bad News, Sad News

I just closed a deal that I knew eventually will change my life. The process has not done yet but I know I already lost half of my dream and half of my heart. I understand that I can -as a matter of fact: I have to- build another dream and mend my heart. But it is easier said then done, as always. Now I am too sad to think of how and where to start.

I decided to go for a retail therapy and make use of my new credit card to cheer myself up. Stop thinking about who will pay the bill next month.

Tuesday, April 05, 2005

Gaya Baru

I cannot wait to go home everyday!

Sekarang Aria punya gaya baru... Dia udah bisa ngangkat tangan tanda minta digendong kalau gue lewat di dekat tempat main dia. Kalau dicuekin pasti langsung jerit2. Hahahaha... Padahal tadinya gue nggak pengen dia sering2 digendong. Sampai skrg berhasil, kalau minum&makan duduk di kursi sendiri bukan digendong. Tapi belakangan gue sendiri yg 'melanggar peraturan' maunya nggendong dia terus. Kayaknya memang menggendong Aria udah jadi kebutuhan, bukan kewajiban lagi.

Friday, April 01, 2005

Eyang 'Yut

Eyang -ibunya alm. bokap- meninggal tadi pagi, dlm usia 91 thn.
Gue nggak akan pernah lupa kata2 beliau:
Aku durung arep mati nek durung dhuwe buyut saka kowe.
Gue memang blm sempat bawa Aria -sang buyut pertama- ketemu eyang buyutnya. Sayang memang, perkenalan mereka hanya lewat foto dan cerita. Ya sudah, mungkin memang harus begitu.
Good bye, Eyang 'Yut. Kisses from baby Aria.

Thursday, March 31, 2005

Jengkel Banget Nggak Ketulungan

G (Gue) : Kok judul acaranya diganti sih?
EC (EDITOR CULUN!!!!): Lho, judulnya bukannya itu?
G : Bukan. Judul di press release bukan itu.
EC: Panjang amat.
G : Ya memang mereka buat acaranya gitu.
EC: Potong aja judulnya.
G : Udah gila? Ntar kita disangka goblok gak bener nulisnya....
EC: Di kompas juga dipotong kok judulnya.
G : Ya berarti gak bener dong! Judul acara kok diganti.
EC: Kan nggak apa2, kompas aja gitu.
G : Ya udah lo suruh aja wartawan kompas yg nulis artikel.
EC: Lho kok gitu??
G : Pokoknya kalo loe potong judulnya, hapus nama gue dari artikel itu.
EC: Loe gitu aja marah.
G : Awas kalo seluruh Indonesia nyangka gue tolol gara2 loe main potong.

Tuesday, March 29, 2005

Aria dan Singapura

Duh, tadi udah nulis panjang2, cerita soal jalan2 bareng Aria di Singapore... cerita di jalan yg seru... lho kok ndak bisa??? Ya sudahlah.

Pendek kata, jalan2 ke Sing berlangsung sukses dan menggembirakan. Aria dgn mata sipitnya fit in bgt deh di sana.

And it was nice to meet you.


PS: Thanks for the b'day wish ya Bu Syl & Tante Atta.

Thursday, March 24, 2005

Asyiiiiiik....

Ga sabar menanti hari esok.

Wednesday, March 23, 2005

If Only You Were There

I was at Julian Opie opening party last night.
The percussion, pit stop movie, and all that.
And Julian himself was filming us.
The ambience was so you. You might like it a lot.

Monday, March 21, 2005

Ngamplok Simbok

Ok. Gue mungkin memang patut 'dihukum'. Setelah senin-jumat pulang malem melulu, hr minggu kemarin Aria unjuk gigi.

Pas waktu dia tidur siang jam 12-an gitu, dia mulai rewel dan nangis njempling2. Aria nangis keras? Duh ampun ini memang kejadian jarang banget. Nyokap dan susternya aja sampe bingung. Tangisnya baru brenti setelah gue gendong. Kepalanya di bahu gue, lengannya melingkar di leher gue. Aria memang udah lama banget nggak mau digendong a la bayi dgn kepala di lengan gue.... Dah. Diem deh dia. Mulai ketawa2 lagi. Aman? Belum. Setiap mau ditaruh dia pasti langsung mewek dan nangis lagi. Gue pikir dia haus atau lapar. Tp dikasih minum juga nggak mau. Ya udah, jadi kesimpulannya posisi gendong bahu harus dipertahankan. Akhirnya Aria tidur. Gue dah girang aja krn pas dia merem itu bahu gue dah puegeeeeeeelll banget, jd maunya segera gue pindahin ke baby box. Apa daya, begitu ditaruh dia langsung nangis -biarpun masih merem. Memilukan gitu lho. Jangankan ditaruh, dipindah ke bahu kanan aja nggak mau. Digendong suster juga nggak mau, gendongan eyang nggak laku. Padahal selama ini Aria nggak hobi gendong. Minum susu aja biasanya duduk di ayunan atau bouncer. Nggak tau ya, kemarin itu dia kenapa ya. Yg penting sesiang kemarin itu Aria puas deh ngamplok simbok.

Untung setelah itu Aria tenang lagi. Lumayan deh hampir 2 jam-an mbopong bayi 7 kg ke mana2. Sorenya sih Aria dah ketawa2 lagi biasa. Duh nak....

Tuesday, March 15, 2005

Aku dan Malaikat Kecilku

Kumatikan mesin mobil, kututup garasi dan pagar. Setelah melepas sepatu aku masuk rumah. Pengasuh anakku tampak di depan televisi. Sudah pukul sembilan.

"Dia sudah tidur?"
"Sudah."
"Hari ini minumnya banyak?"
"Cukup banyak. Dan tidak muntah."

Aku segera mandi. Melepaskan penat setelah seharian bekerja dengan kucuran air hangat dan buih sabun lembut. Entah mengapa situasi kantor akhir-akhir ini sangat tidak bersahabat. Nampaknya ada saja yang harus aku bereskan. Makan waktu hingga senja makin pekat, membuatku harus berlama-lama meninggalkan permataku di rumah. Belum lagi kemacetan lalu lintas yang seringkali tak tertahankan, nyaris membuatku putus asa.

Mandi membuatku merasa lebih segar. Sekaligus juga merasa ingin segera beristirahat. Kuambil buku yang sedang kubaca. Rasanya sudah berminggu-minggu aku tak menyentuhnya. Hmm... aku mulai agak lupa jalan ceritanya. Kusambar segelas air, lalu masuk ke kamar yang kutempati berdua bayiku. Perlahan-lahan kurebahkan tubuh, takut mengganggu buah hatiku yang terlelap sambil telungkup. Sejujurnya aku ingin memeluk dan menciumnya. Setelah seharian berpisah, rasanya aku ingin mendekapnya dan tak melepasnya lagi. Tapi aku tak ingin mengganggu mimpi indahnya.

Kunyalakan lampu baca. Namun sebuah gerakan halus menuntun mataku melihat ke tempat tidur bayiku. Ternyata dia sedang melihat ke arahku. Matanya yang kecil bulat menatap tak berkedip. Kepalanya disangga dua tangannya yang gemuk. Aku merasa bersalah karena ternyata gerakan pelanku tetap membuatnya terjaga. Namun rupanya ia bangun bukan karena itu. Perlahan-lahan bibir mungilnya merekah, membentuk senyum manis. Menampilkan gusi tanpa gigi. Wajahnya segar, tidak mengantuk. Menularkan kesegaran kepadaku. Kantukku menguap. Penatku mendadak lenyap. "Uh... uh...," terdengar suaranya yang lembut.

Segera kuhampiri dia, kuangkat tubuh mungilnya. Kupeluk sepenuh hati. Tangan montoknya melingkar di leherku. Pipinya melekat di pipiku. "Uh...," gumamnya lagi.

"Halo, sayang."
"Huh huh huh."
"Kok bangun?"
"Huh huh huh."
"Maaf ya Ibu pulang malam."
"Huh huh huh."
"Mau bobok lagi?"
"Huh huh huh."
"Bobok di kasur Ibu atau di kasurmu sendiri?"
"Huh huh huh."

Kucoba mengembalikan dia ke tempat tidurnya. Tapi pelukannya makin erat. Akhirnya kubiarkan ia tetap rebah di bahuku. Kugumamkan lagu -entah apa- sambil mengayun perlahan, sekedar menimangnya. Masih sempat kudengar gumamnya untuk beberapa saat, sebelum akhirnya ia terlelap lagi. Tangannya tetap melingkar erat di leherku, seolah khawatir kutinggalkan. "Ibu sayang Aria," bisikku. Seolah mendengar, reaksinya adalah makin erat memeluk. Kepalanya makin lena.

Tak berapa lama, nafas anakku mulai terdengar teratur. Memompakan oksigen ke paru-parunya, juga meniupkan semangat ke tubuhku. Membuatku percaya diri menyambut hari esok, yang kutahu bakal melelahkan. Pekerjaan yang menguras tenaga, tapi sedikit pun aku tak keberatan melakukannya demi malaikat kecilku. "Sleep tight, my angel. I love you."

Monday, March 14, 2005

He?

Tulisan gue di dunia dian zaman dahulu kala ternyata dimuat di buku Umar Kayam Luar Dalam, yang terbit dalam rangka 1000 hari meninggalnya beliau. Seorang dosen UGM menemukannya dan put it in his writing for the book. Gue malah tahunya dari Bu Kayam yang ngirim buku itu ke gue kemarin. Hmm.... culun juga ya, yang nulis gak cantumin source-nya... padahal di-copy habis2an gitu lho. Dia cuma bilang dia ambil dari internet, dari sebuah situs pribadi penggemar UK. Ya sutralah.

Wednesday, March 02, 2005

Haha in the Morning

Dia (d): Tumben pake coklat-coklat. Ada apa sih?
Gue (d): Pengen aja.
D: Loe kayak coklat susu, jadi pengen minum
G: Kalau gue pake kuning-kuning?
D: Kayak sunkist, pengen jilat.
G: Ijo-ijo?
D: Kelebihan chlorophyl.
G: Kayak uler keket?
D: Kita ni ga penting banget ya?
G: Bukannya karena itu kita saling menyayangi?

Friday, February 18, 2005

GILAAAA!!!

Someone cut the jacket of my NY book into 3 pieces!!!!! Buku ini memang dipinjam sama bagian produksi buat contoh layout. Tapi edan, biadab bgt, ngapain sih sampulnya dipotong 3, trus dibalikin lagi ke meja gue dlm keadaan diselotip. Awas kalo ketemu orgnya yg bikin buku gue jd begini, mau gue goreng!


Update on 21 Feb:

I found a note in my desk, written by my boss:
Di, maaf ya soal bukumu. Aku sdh order buku baru buatmu via Borders. Hope we can receive it by 5 March. Again, sorry.

Goooooooood boss.... :D

Thursday, February 17, 2005

Batas

Antara harapan dan fantasi, ternyata hanya ada batas yang tipis sekali.

Wednesday, February 16, 2005

The Most Precious Thing

Yesterday I bumped into an old friend. We haven't met for about 14yrs!

What was the 1st question he asked?

"Anakmu sekarang berapa?"

He didn't ask where I live now, where I go to work, where I studied, how many degree I got, if I collect diamond, if my shoes were fake one, or if I drive my own car. He asked how many children I have.

And the 2nd sentence was:

"Anakku sudah 2, cantik semua."

He didn't say where he works, how many house he owned, how many car he has, or where he had been travelling. He simply said he has 2 beautiful daughters.

Yes, my friend, having children is priceless.

I do have one kid. And I thank God for the most precious thing I have in this world.

Ibu sayang Aria.

Tuesday, February 15, 2005

Last Night

I ended up spent the night at Nikko Hotel with a circle of new friends. We talk a lot, laugh a lot, until the clock hit 12, some of them were tipsy (already?), and suddenly we remembered that our kids were waiting at home. Silly. I got home by the time Aria asked for his night milk. Lucky me.

Monday, February 14, 2005

Do You?

An sms reminds me of V-day today. Do you remember Batavia Cafe? I do.

Ilfil

Tadi malem nonton Reza di TransTv. Baru bbrp lagu, pas habis iklan langsung gak mau nonton lagi. Gara2nya? Ada flash gitu ngutip puisinya Sapardi Djoko Damono Aku Ingin:...aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti kata yang tak sempat diucapkan awan kepada hujan yang membuatnya tiada.... Bukan puisinya yg bikin gue ilfil, tp gara2 Trans nulis itu sbg karya Kahlil Gibran. What???? Sbg penggemar Sapardi, gue sakit hati.

Wednesday, February 09, 2005

Gong Xi Fa Cai

Aria & Ibu zu ni xin nian kuaile!

Tuesday, February 08, 2005

Smiley Baby

When I see you smile, I know I can have the whole world.

Thursday, February 03, 2005

Anakku

Aria udah bisa telungkup. Tapi belum bisa balik lagi. Kocak.

Wednesday, February 02, 2005

Obrolan Nggak Penting Pagi Ini

"How's si kecil?"
"Baik, udah bisa tengkurap."
"Bener? Hebat!!!"
"Hehehe...."
"Masih ASI?"
"Udah nggak. Dari awal juga susah."
"Susah?"
"Iya, seret."
"Lah, yg loe wadahin pake cup D itu nggak ada fungsinya dong?"
"Ada. Fungsi dekoratif."
"!!?!?!?!!"

Monday, January 31, 2005

Memang

Ada yang bilang berkata-kata itu seperti menuang cairan ke tanah. Apakah itu susu, atau air, atau racun, semua akan terserap dan nggak gampang diambil kembali. Jadi kalau sesorang mengeluarkan pujian sudah pasti akan disimpan di hati lawan bicaranya. Sayangnya, jika yang dikeluarkan makian atau hujatan pun, persis racun yang dituang ke tanah... tetap tersimpan juga di hati, dan sangat sulit dihapus lagi.

Bener banget.

Friday, January 28, 2005

Kangen

I miss you so much.

Thursday, January 27, 2005

Screw You!

I don't need people telling me what to do. Who do you think you are?

Monday, January 24, 2005

1st Day

Hari pertama ngantor lagi setelah cuti melahirkan.

Lucu juga... seru ngantor lagi. Gabung lagi sama gank bawel. Haha.... Hal pertama yg wajib hukumnya dilakukan pd hari pertama adalah... update gosip! Dan beneran deh, anything can happen in 3 month yaaaaa... hehehehe....

Kenyataan bahwa I can fit (easily) into my old outfits juga menyenangkan sekali... hehehe... puaaaaassss.... Kan tadinya sempat khawatir gak punya baju buat ngantor. Ternyata kecemasan tidak terbukti. Alhamdulillah.

Saying goodbye to Aria wasn't as hard as I thought. Mungkin krn udah agak lama dia nggak minum ASI lagi, jd ya dia biasa aja waktu gue dadah2. Malah cenderung cuek. Guenya juga jd bisa cuek. Hehe.... Tp skrg ini kangeeeeen, untung udah berbekal foto2 dan rekaman suara ketawa dia. Lumayan deh....

Ya dah, kayaknya hrs beresin meja nih. Gila, kok meja gue jd tempat sampah gini sih. Tau2 ada sepasang anting, patung gajah kecil, foto2 fashion show ga jelas sama tumpukan majalah jaman baheula. Duh.

Friday, January 21, 2005

Alhamdulillah

Harusnya memang kita nggak boleh merasa diri yang paling merana. Kita mesti melihat kesedihan orang lain. Dengan begitu mudah2an kita bisa mensyukuri kemalangan kita. Apa pun itu, tetap anugerah Tuhan untuk kita.

Thank you.

Friday, January 14, 2005

Dilema....

Masuk kantor bawa bayi boleh nggak sih?

Tuesday, January 11, 2005

Just a Simple Thing

Apa senengnya ngetik 1 tangan? Senengnya krn tangan yg satu lagi hrs megangin bayi 6kg yg tidur di pundak -entah kenapa kalau ditaruh di babybox langsung melek lagi. Aria baunya enak.

Sunday, January 09, 2005

His Daddy

Just don't want to write anything about Aceh. It's too sad.

Ini tentang kakak gue. Cowok. Yg udah pernah ketemu dia pasti langsung tau kalau dia itu kakak gue karena (katanya) wajah kita berdua mirip banget. Meskipun gue gak ngeliat kemiripannya di mana... tp udah sering bgt org bilang gue itu dia berambut panjang, atau dia itu gue tapi botak. Uuuuh.... Tapi ini bukan tentang siapa mirip siapa. Gue pengen cerita aja soal kakak gue ini karena gue pikir dia cukup unik.

Di usianya sekarang, dia (kayaknya) belum berpikir buat settle down. You know... like find someone and get married. Yg ada di kepalanya kayaknya cuma kerja dan seneng2 dengan hasil kerjanya itu. Gue sih gembira aja liat dia girang... and be more content if he buys something for me by the time he returns to Jkt. Hehehe.... Meskipun belum menikah, jadi belum punya anak (at least legally *Dzigh!*), dia itu seneng banget sama anak kecil. Dan anak kecil kok ya gampang lengket sama dia. Padahal dengan badannya yg gede dan kepalanya yg nir rambut, tampangnya lumayan galak (hey... emang gue mirip dia tapi gue gak sangar lho!!!). Tapi kok ya anak kecil suka? Nggak tau lah, ada jimatnya kali. Nah, kalau belum punya anak sendiri, anak siapa dong yg dia buat mainan? Ya anak siapa aja yg dia mau ajak main. Pernah ada org kantornya yg bawa anak, trus di kantor rewel terus... akhirnya sama dia diajak jalan2 ke Orchard... dan anak itu langsung girang. Trus pernah juga ada bayinya siapa gitu yg diajak berenang. Ampun, padahal ibunya sendiri mandiin aja masih takut.... Pokoknya model yg gitu2 deh.

Dengan kecintaannya pada anak orang, kebayang dong, betapa hebohnya dia nyuruh2 gue cepetan hamil habis gue menikah. Tapi setelah 4 thn tanpa hasil kayaknya dia pegel juga, trus jd cuek. Nah, pas gue kasih kabar kalau gue hamil kemarin itu... dia termasuk yg semangat banget. Nggak tau deh apa yg di bayangan dia. Dia langsung mendapuk dirinya menjadi papa, dan menyebut anak gue sebagai anaknya. 'Anakku dah nendang perutmu?' itu antara lain sms dari dia.

Waktu gue melahirkan kemarin, dia juga terbang dari Singapore, dan nungguin gue operasi. Trus pas gue & Aria di RS dia berusaha gimana caranya supaya bisa ketemu Aria sebelum balik lagi ke Singapore, soalnya dia gak ngambil cuti jd hr Senin pagi dah harus balik lagi (gue melahirkan Sabtu). Tempat gue dirawat nggak mengijinkan tamu pegang2 bayi. Sebelum bayi dianter ke ibunya pasti tamu2 diusir dulu. Nah, kakak gue sengaja ngumpet pas tukang usir ini dateng, trus begitu Aria dianter ke gue, keluarlah dia dari tempat persembunyiannya... hahaha.... Padahal gak lama kemudian ketauan sih kalau ada 'penghuni gelap' dan langsung digusah sama suster. Tapi yg jelas gue bisa liat wajahnya puas banget bisa liat 'anaknya' walaupun cuma sebentar.

Lebaran dia sengaja cuti agak lama supaya bisa banyak main sama Aria. Dengan cepat dia belajar gendong dan ganti popok. Gape banget deh. Memang sih dia kabur kalau Aria pup, 'Ibuuuu... tolong nih anakmu pup, gila baunya mematikan!' Tapi selebihnya keberadaan dia lumayan menyenangkan gue krn Aria ada yg 'megang'. Selama dia di Jkt gue liat sendiri kalau dia itu sayang banget sama anaknya. Pagi bangun tidur yg dicari pasti Aria. Kalau gue lagi nyusuin dan kunci kamar pasti diketok2 biar cepet selesai. Trus kalau dia pulang dari dugem, sepagi apa pun, pasti masuk kamar bayi (sambil gue teriakin 'Cuci tangan dulu!!!!'). Kalau Aria pas bangun pasti dia lgs siap2 bawa botol susunya Aria. Kalau Aria tidur ya cuma ngelus pipinya aja. Jangan tanya berapa banyak foto Aria yg dia buat. Kadang2 dia sengaja gendong Aria di depan jendela trus ngajak ngobrol, entah ngomongin apa. Arianya sendiri seperti juga anak2 kecil yg lain tenang aja kalau dibawa kakak gue. Bahkan kadang2 kalau pas nangis begitu liat kakak gue langsung diem. Sebetulnya dia semangat ngajakin Aria ke mall, tp gue larang keras. Gilingan padi... anak masih lembut begitu kok diajak jalan2.

Pernah sekali waktu dia nemenin Aria & gue kontrol dokter. Trus pas itu Aria sekalian imunisasi. Aduuuh... kakak gue itu liat anaknya nangis disuntik langsung mukanya menunjukkan ekspresi 'boleh nggak sih tangan saya aja yg disuntik?' Isn't that sweet? Padahal Aria kalau nangis kan gak pernah lama, tp tetep wajah kakak gue itu keliatan prihatin gitu lho. Trus setelah itu dia gendong Aria sampai tenang lagi.

Seinget gue Aria pertama kali senyum ya sama kakak gue itu. Reaksi kakak gue waktu liat Aria senyum mamerin gusi ompong... nggak bisa digambarkan dengan kata2. Gue yg liat adegan itu sampe terharu banget.

Libur Natal kemarin dia pulang lagi. Trus kali ini dia nggak mau tahu... Aria dibawa ke Plasa Senayan. Itu gara2 dia beli gendongan bayi yg nempel di dada itu lho. Duh. Tp Aria juga seneng2 aja sih, senyum2 dibawa jalan2 liat orang banyak. Meski sempet ada 'tragedi' 'Ibuuuu... anakmu mambuuuuu... pup!', tapi over all perjalanan pertama gaul baby Aria cukup sukses karena Aria gak nangis. Sebagai hadiah karena berlaku manis, Aria dapet baju & sepatu. Asyiiiik....

Buat gue, keberadaan kakak gue ini membuktikan kalau "Everyone can be a father but only a real man can be a daddy" (Lupa, baca di mana yaaaa...). I found it so true. And for all the gals out there... my son's daddy is single and available lhooooo.... Hahahaha....

Saturday, January 01, 2005

New Year

Aria & Ibu wish you a happy new year!