Monday, February 20, 2017

Tuhan Maha Baik

Tuhan yang baik, terima kasih ya, sudah memberi warna cemerlang dalam hidup saya,. Alhamdulillah.

Weekend kemarin ditutup dgn keharusan "berpikir-pikir lama" gara2 curhat teman sehari sebelumnya. Jadi dia dan suaminya sedang bermasalah. Spt juga banyak pasangan yg sedang diuji cinta kasihnya, ada perempuan lain dalam hidup pernikahan mereka. Sayangnya, perempuannya nggak cuma satu. Alias banyak. Dan nggak oke. Entah dari mana asalnya atau gimana bentuknya jadi nggak penting, yang penting perempuan itu menularkan penyakit. Tuhanku, maafkan maafkan maafkan semua manusia yg ngawur2 ya.

Nah, organ tubuh perempuan yang bentuknya menadah tentu mudah tertular penyakit. Meskipun selama ini teman gue cukup bersetia pada suaminya, begitu ada penyakit kelamin yg dibawa suaminya entah dari mana... istri yg kebetulan teman gue, terkena. Nggak kebayang sakitnya. Fisik dan batin. Sudahlah diselingkuhi dan dikasih oleh2 penyakit pula. Bayangan hrs menutup hari dgn tatapn mata (nista) dokter SPKK sungguh nggak menarik buat dipikirin.

Oke, teman gue itu dari keluarga mapan. Menikah dgn anak keluarga yg  sangat berada, saat ini mereka tinggal di kawasan elit ibukota. Tinggal dalam cluster yang isinya beberapa rumah2 yang semua milik keluarga. Selain tanah cluster tersebut, keluarga mereka punya juga beberapa bidang tanah lain. Semua di kawasan utama ibukota. Seperti umumnya keluarga berada, ada lebih dari dua mobil di garasi rumah mereka. Selain penampakan yg tajirudin itu, teman gue ini juga terlihat bahagia, dgn dua anak yg sdh gede2. Menikah bertahun2, di usia yang mau 50, pasti yg diharapkan ya hidup tenang2 sajalah. Gonjang ganjing hura2 sdh lama banget (harusnya) masuk kotak kenangan. Harusnya skrg hanya tinggal ngantor biasa, sambil nemenin anak nerusin sekolah yg nggak akan lama lagi selesai. Sambil liburan sesekali. Belanja2 secukupnya. Senang2 sama keluarga. Mau apa lagi?

Tapi ternyata itu hanya tampak luar. Di dalamnya ya tadi itu, ada api dalam sekam berbentuk perempuan lain. Dari cerita curhat kemarin, perempuannya kayaknya nggak bener, dalam arti bukan yg serius mau mencintai. Tapi model yg mau duit laki2 saja. Ya.... kalau lihat sampai ada penyakit, mestinya sih bukan perempuan beres ya.

Nggak urusan sama perempuan lainnya itu, yg gue bayangkan adalah kehidupan teman gue. Apa yg dia lakukan dalam keseharian? Di mana dia terlewat, sampai suaminya bisa ucul mabur ngawur2an? Adakah andil dia yg membuat suaminya jd nggak bener? Sebetulnya, apa yg dicari pasangan itu dalam hidup pernikahan? Kenapa materi yg banyak itu nggak dipakai utk bergembira sama keluarga saja, timbang dihambur2kan buat perempuan yg ga jelas? Ada apa dalam pikiran laki2? Dan banyaaaaak banget pertanyaan2 lain. 

Ketika gue harus menyudahi masa berpikir2 lama... krn sdh waktunya tidur.... nggak ada satu pun pertanyaan itu yg bisa gue jawab. Akhirnya gue pun hanya bisa bersyukur. Berterima kasih pada Tuhan atas apa pun yg Dia berikan pada gue. Jika memang Dia tidak mengizinkan gue bersuami pun, itu pasti rencanaNya yg paling baik. Alhamdulillah. Terima kasih Tuhan, atas segala karuniaMu.

Friday, February 17, 2017

Pilkada(L) & Cinta

Riuh rendah pilkada paling terasa di medsos. Asli panas. Dan semua kok seperti mengarah ke DKI. Ya ampun... padahal pilkada itu di seluruh Indonesia!! Bahkan Banten aja, yg tetanggaan sm DKI, spt nggak tersentuh. Paslon jadi enak2an nggak bikin kampanye program. Duileh.

Yg paling hot tentu topik cagub yg didakwa sebagai penista agama. Entah kenapa topik itu nggak habis2. Dan lalu dikait-kaitkan dgn ayat dalam Al Quran soal memilih pemimpin muslim. Hmm... tapi masak ayat itu hanya berlaku buat pilkada DKI?

Dari semua orang yg ada di timeline gue, ada satu yg sangat "garing" dalam arti selalu berusaha ikut menista cagub DKI, tapi kalau dikonfrontasi selalu berkata seolah tidak membela siapa2. Alias cari aman aja terus. Tp cari aman dgn aneh dan sibuk ngeles sana sini. Yaaa... mirip junjungannya sih. Hahahaha...

Terserah sih, dia mau ngomong apa juga di medsos dia. Yg gue sayangkan adalah... krn dulu gue pernah punya perasaan khusus padanya. Hah! Memang Tuhan selalu menolong gue. Terima kasih ya Allah. Alhamdulillah selalu dijauhkan dari orang2 yg aneh. 

Tuesday, February 14, 2017

Orang Jakarta

Salah satu dari banyak hal yang menyenangkan dari perjalanan Semarang minggu lalu adalah kenyataan kalau waktu seakan berhenti setelah kita keluar dari Jakarta :D

Terbiasa dgn kemacetan dan jarak yang astaganaga di Jakarta, sejak kecil banget kami di rumah diajarin untuk sediakan waktu sela. Selalu on time. Keluarga tentara bener....Didikan bokap yg begitu, bikin kami semua agak lucu sama jadwal2. Apalagi Jakarta makin hari makin macet... makin luculah kami serumah. Pesawat jam 5.40. Jam 3 akan sudah berangkat dari rumah. Kereta jam 7.00, jam 5 akan sudah ada di jalan. Mendingan nunggu lama di airport atau stasiun, timbang ketinggalan.

Nah, sering banget hal2 begini nggak dipahami sama saudara2 yg tidak tinggal di Jakarta.Mereka mungkin nggak paham deg2an takut ketinggalan pesawat karena macet... krn nggak pernah mengalami. Hahaha.... Kyk di Lombok, pesawat jam 12.20, check in jam 12 jg masih bisa. Trus ke airport nggak macet.

Di Semarang, saat waktu terasa berhenti, kebiasaan on time dan spare time ini jadi lucu banget. Karena kami keluarga Jakarta selalu jadi yg pertama siap. Hahaha.... Hari pertama, ada acara seserahan yang katanya jam 4. Jam 3 kami sdh ada di venue. Ternyata calon pengantin malah belum mandi....

Perhitungan waktu, bikin kaget banget waktu ada di luar Jakarta. Di Salatiga, pagi2 whatsapp-an sm temen SD, dia cuma bilang, "Tunggu, aku ke situ." Trus nggak sampai 5 menit dia sdh hadir. Padahal rumahnya sekitar 12 km dari hotel.

Di Salatiga juga, jam 7 kami keluarga Jakarta sdh keluar dr kamar dan rapi berbusana. Nggak ada jadwal apa2 sih.... cuma biasanya kalau di Jkt kan jam 6 sdh berangkat dari rumah.... hahaha.... Ternyata, Salatiga jam 7 belum ada aktivitas kecuali warung2 yang buka untuk sarapan.

Enaaaak banget rasanya nggak dikejar waktu. Nggak ada macet. Nggak grusa grusu. Kayaknya kalau lama2 tinggal di luar Jakarta... kita semua bisa awet muda dan waras.

Hmm... tapi krn waktu kyk nggak ada harganya, orang2 yg di sektor servis jg kayak lambaaaaat banget. Panggil bellboy, 30 menit. Check in counter, petugasnya bisa alon alon waton suwi masukin data stroller dan carseat buat bagasi.

Jadi gimana ya, enaknya? Hahahaha....

 

 

Thursday, February 09, 2017

Asik Asik Aja....

So we did a little vacation last week.

Kami di sini adalah 7 anggota keluarga nDalem Prosotan. Tujuh? Iya... sejak Oktober 2016, ada tambahan anggota baru: Jawa Malaika.

Minggu lalu, ada kawinan sepupu di Semarang. Para ortu langsung ambisius ambil cuti Jumat dan Senin, manjangin weekend. Hehehe....

Ternyata oh ternyata, bepergian sama satu bayi dan satu eyang sungguh menantang ya! Hahaha.... Mau nggak mau, hrs meng-cater kebutuhan semua orang. Supaya semua senang, karena ini kan liburan.... Diusahakan agar semua bahagia. Ini sekaligus latihan memanjangkan usus, juga latihan untuk cuek tapi tetap peduli. Dan tantangannya adalah agar setelah ini tetap saling menyayangi.... Ahaha....

Misalnya, sdh ditetapkan mau ke sini ke sini ke situ. Tapi harus berubah karena tiba2 ada yg berubah mood. Hehehe... ya nggak pa pa juga sih. Kan nggak ada deadline :p

Atau pengen banget makan sesuatu, tapi ternyata yg lain nggak mau... ya udah, ngalah berhenti sebentar untuk beli makanan yg disuka. Atau stop 2x. Nggak apa2, ada mobil dan lagi2 karena nggak ada yg dikejar. Jadwal mau molor kayak apa juga bebas kok.

Di situlah latihan kesabarannya. Hahaha... Tapi untungnya semua orang kayaknya punya pikiran yg sama. Hrs sabar dan berusus panjang. Jadi minim konflik. Bahkan waktu ke tempat wisata, ternyata nggak asyik, nggak ada yg komplen. Eyang tadinya sdh menunjukkan tanda2 mau komplen, tp lihat yg lain seru, batal komplen. Di tempat wisata, supaya nggak kecewa, cari kesenangan lain. Aria dengan balon2, gue pesta kelengkeng, Galuh cari lekker, Cay cari bakso. Pap mainan sama Jawa. Hahaha... tetap seru dan bergembira.
 
Jadi memang kuncinya pergi sama2: lemesin aja saaaayyyy.... :D