Thursday, January 30, 2020

Mari Berbahagia

Bagaimana bisa bahagia, kalau sedih aja nggak tahu rasanya?

Kira2 begitulah kesimpulan (dan ada sih dialognya) dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini yg kemarin gue tonton sm Aria. Film yg bagus, adaptasi dari buku yg juga bagus. Sutradara juara banget. Angle kamera jempolan. Nonton di premiere. Puas.

Film ini akhirnya membuka diskusi yg lumayan serius (tp kocak) dgn anak gue. Terutama tentang cara keluarga handling things.

"What if someday your dad comes and says he is sorry for all the mess?"
"Hmmm... if he ever comes, I'll ask about my right."
"What is that?"
"You know, my right. I am entitled of certain amount of money he should provide. So that will be my first question."
"Matre, kamu."
"Itu hakku, mamiiiiiii...."
"But do you think it is a mess? This situation?"
"Hmm... it will be a mess when you can't provide me with things. I am okay, so far."

Alhamdulillah kalau Aria baik2 saja. Memang kata seorang teman, kalau anak satu, standardnya akan beda. Ya juga sih. Toh semua resource tersedia buat dia seorang saja. Tujuan utamanya: dia bahagia.

Intinya, seringkali memang orang mengabaikan perasaan. Sedih. Marah. Luka. Bahagia. Semua diperlakukan sama saja. Ketika sedih, bukannya dirasakan lalu dikenali perasaannya, tapi dipendam. Ketika marah, bukan dicarikan solusi, tapi diabaikan. Ketika luka, bukan dicari sumbernya lalu diberesin, tapi ditutupi. Bahkan ketika bahagia, tidak dirasakan dengan sukacita, tapi dibiarkan berlalu seolah itu hal biasa. Jadinya hidup terasa datar saja. Kayak nggak ngapa2in.

Padahal, semestinya hidup itu dirayakan.

Mungkin gue memang harus mempelajari lagi perasaan2 gue. Sama ketika dulu ngajarin Aria tentang emosi. Sedih itu gimana? Harus diapain? Gembira itu apa? Harus ngapain? Karena skrg ini gue mulai merasa hidup yg datar saja. Lurus tanpa ekspresi.

Beberapa hari lalu, Aria selesai internship nggak pulang ke rumah, tapi ke kantor Palmerah. Dia cerita nggak dapat TransJ dan cari jalan ke stasiun Kebayoran. Tp lalu commuter line penuh sekali, jadi dia naik yg ke Palmerah. Oh how I was so proud he could find his way commuting by himself. Pilihan ke Palmerah memang nyenengin sih... wifi kenceng dan banyak ransum. Cocok buat ABG yg dalam masa pertumbuhan hahaha.... Yg juga menyenangkan adalah di jalan pulang kami bisa bercerita macam2. Dari mulai Korean wave sampai curhat percintaan yawlaaaaa.... "Ibu, jangan lupa bahwa peraturan masih sama, ibu punya pacar, atau menikah lagi, berarti aku ganti handphone." Tobat.

But I was beyond happy to find time to talk to him. Pulang bareng Aria itu meyakinkan gue bahwa bahagia itu nggak harus dicari di mana2. Cukup bisa bareng sama yg disayang aja, juga sudah bahagia. Semua kesempatan hrs disyukuri. Lalu segala kemudahan dan kegembiraan juga hrs diterima dengan syukur. Semoga bisa lebih mudah berbahagia. Alhamdulillah.



Wednesday, January 29, 2020

Is There Any Left for Me?

Find someone who wants to invest in you, learn from you, see you win, support your vision and fall in love with you daily.

I stumbled upon those words and suddenly my heart itches. I know someone who will tick all the boxes with happy face. And yes, once I thought I already found the one, but had to let him go.

If love is a once-in-a-lifetime chance, I think I used mine already.

Tuesday, January 28, 2020

Ujian Mental & Iman

Hey you... thanks for giving me the idea for this post (and the title is exactly your word).

Ngobrol2 soal pengalaman ada di dating site. Pernah ketemu yg aneh2? Gue sih pernah. Banget.

Ada yg mengaku tinggal dan bekerja di Bali. Krn kami sama2 berdarah Jawa Timur, jadi akhirnya ngobrol pakai bahasa ibu. Mungkin itu suatu "keuntungan" krn dalam bahasa itu, omongan2 yg kesannya jorok dan porno bisa jadi biasa aja. Tp lalu dia merasa sudah begitu dekat dgn gue dan tiba2 seminggu setelah kenalan dia bilang dia sdh di Jkt trus mau melamar. Eh! Edan tenan. Unmatch lah. Gila.

Lalu... ada lagi yg sejak day one ngomongnya kesulitan keuangan melulu. Masak ngomongin menu makanan bisa tiba2 belok ke tagihan kartu kredit. Ngomongin iklan kecap bisa berakhir dengan rekening tabungan dia yg ga ada isinya. Lah iya kalau ngomong sama akuntan sih gapapa ya. Ini selalu berakhir dengan, "duh aku ini ga punya apa2." Yo wis lah mas... nek ra duwe opo2... golek dhisik yo. Mengko balik maneh. Bhay sblm dia minta bantuan bayarin sekolah anaknya.

Yang ngajakin one night stand juga banyak. Banget. Dan ini sih biasanya langsung gue unmatch tanpa ampun. Tp memang kebanyakan yg ngajak itu gaya bahasanya jg sdh nggak bener sih dr awal. I should know better.

Herannya, yg ngajakin ONS ini banyak banget yg berpenampilan santun dan agamis. Ya... you know. Bahkan beberapa mencantumkan ayat2 di bio. Hmm... kok gue yg sakit hati kalau mereka nggak sesuai dgn penampilannya ya?

Gue pikir, match aneh2 ini tidak berlaku untuk cowok. Ternyata tidaaaakkk.... Sama saja sih. Katanya. Bbrp cowok (single) yg mencoba dating site sharing pengalaman yg gemblung menjurus horor.

Satu yg ngeri banget waktu dia merasa nyaris diperkosa sm perempuan yg dia ajak dating. Rencana awal mau ngopi2 sambil ngobrol di apartemen si perempuan. Sesampai di sana, baru ngobrol sebentar tiba2 si perempuan ini sdh duduk di pangkuan dia. Gesture tubuhnya sangat menjurus dan mengundang, menyampaikan kebutuhan. Eh eh eh.... Temen gue cemas. Dan menolak krn merasa tidak pada tempatnya. Ceweknya gimana? Ambil vibrator dan beraktivitas sendirian. Sementara si cowok milih nonton tv.... "It ended awkwardly." Awkward dan ngeri sih kalau buat gue....

Trus ada juga yg setelah kenal selalu diajak ketemu dan jelas2 diminta untuk meniduri. Segala rayuan dan bujukan dilancarkan di jendela chat untuk mengajak si cowok datang. Daaan... dari chat yg dikasih lihat ke gue, nggak cuma satu perempuan yg melakukannya. Ada beberapa. Dan ada yg cantik manis berkerudung rapat. Hmm.... "Dia pun ternyata bersuami," kata si cowok. What?

Gue yg terlalu kuno apa gimana sih? Nggak ngerti lagi. Apa gue salah ya kalau susah buat buka baju? Tp bukankah seharusnya begitu? Gue bisa aja ceplas ceplos... tp untuk hal2 privat yg intimate, itu hanya utk gue dan my special one. Dan jadi special one itu pun jalannya panjang dan terjal deh ah. Ya kalau gampang kan nanti hadiahnya kipas angin, bukan tambatan hati. Gue setuju dgn kata2 bahwa masuk dating site ini adalah ujian mental dan iman. Yg nggak kuat iman ya dadah aja... rentan kecemplung yg ga bener.

Intinya, budi pekerti dan sopan santun sudah mulai menipis. Jadi yaaaa... masing2 orang hrs pasang pagar yg lebih kokoh. PR banget.



Friday, January 17, 2020

Beautiful Love Journey

Our love.

We cannot be together. How can it be beautiful?

We still love each other, no matter how many times we were arguing. No matter how far we were apart. No matter how we felt we were so incompatible to one another. No matter how mad you were to me (or vice versa).

We do still love each other, even though we know we cannot be together. And we know, the love is getting stronger each passing day. Not many people are lucky enough, to be given the chance to love, unconditional love. And that exact fact made this love journey so very beautiful.

Don't you think?

Friday, January 10, 2020

Kamu Itu....

Bagaimana rasanya jatuh cinta berkali-kali, pada orang yang sama? Rasanya indah sekali. Bahkan ketika tahu bahwa cinta itu hanya bisa dari jauh saja, tetap indah. Mencintaimu, dari jauh atau dekat, sama saja. Tetap indah. Tetap megah.

Mengagumi. Selalu. Apa pun yang kamu buat. Bagaimana rasanya terpesona setiap saat? Setiap menit? Setiap detik?

Mencintaimu akan tetap menjadi bagian dari hidupku. Sampai kapan pun.

Tuesday, January 07, 2020

The Findings

Salah satu "hasil" dari dolanan dating site sepanjang tahun lalu adalah menemukan orang2 yg dikenal di dalamnya. Ada yg suaminya temen, temen kantor lama, tetangga, suaminya klien....

Ada apa dgn orang2 itu?

Mereka mestinya cukup dewasa untuk paham fungsi dan kegunaan dating site. Da-ting. Apa yg mereka harapkan? Bhw mereka akan menemukan teman2 baru? Perempuan? Untuk apa?

Pertanyaan sama jg untuk laki2 beristri yg masang foto di dating site dan berdalih hanya ingin mencari hiburan. Apakah dunia sudah sesakit itu?

Apa yg ada di pikiran para suami2 ngawuran itu ya? Nggak ingat istrinya? Okay, bisa lupa itu gimana? Amnesia?

Kalau sdh begitu, gue kok rasanya beruntung nggak punya suami. Plg nggak, satu drama bisa dicoret dari kehidupan gue.

Saturday, January 04, 2020

How Are You?

I know you are just okay. I know. And we will be okay. I know. I just miss you. I do.

Friday, January 03, 2020

It Has Been A While

I miss discussing a lot of things with you. Talking until we lost track of time. And then we argue, stop talking for a while... but then we continue to find another interesting topic to be shared or you just throw one of your collection from gombal mukiyo album that never fail to make me smile. How I miss you so much.