Thursday, July 30, 2020

Run for Your (My) Life

Beneran jadi inget film Spongebob yg waktu kecil sering diulang2 sm Aria... run for your life.... Trus Aria ketawa2 sampai matanya hilang.... 

Kok tumben ke kantor hari Kamis? Iya memang seharusnya jadwal ngantor itu hanya selasa-rabu-jumat.... tp bbrp hari ini kayaknya perlu ke kantor tiap hari. Karena... hrs keluar rumah aja.... 

Hahaha.... 

Sebenernya karena merasa sdh sangat perlu liburan. Kyknya kok semua jadi serba salah di rumah. Apalagi dengan Mama yg semakin lucu dari hari ke hari. Ya biasa kan, ibu ke anak itu kayaknya di mana2 akan gitu sih. Kadang gue jg ga bisa menahan diri memperlakukan Aria kyk bayi.... 

Tp lama2 ternyata lelah juga. Perlu istirahat. 

Plus, rasanya makin macem2 krn gue mikirnya, ini kan rumah gue... dibeli pakai duit gue... kenapa aturan2 gue jadi suka nggak jalan di sini? Dududududu.... 

Don't get me wrong. I love my mom dearly. Surga gue di kakinya. 

Tapi tetep boleh kan gue break dulu dari interaksi yg melelahkan... demi kesehatan jiwa. Hahaha.... 

Jadi skrg gue di kantor. Kerja kerja kerja. Kabur kabur kabur. 


Wednesday, July 29, 2020

Jatuh Cinta

15 tahun bukan waktu yg singkat. Jika memang saatnya tiba untuk memutuskan sesuatu, pertimbangkan baik2. Katamu, dan aku setuju. 

Seorang teman bilang, ketika kita jatuh cinta, kita menjatuhkan diri ke dalam sebuah ketidakpastian, karena kita nggak pernah tahu apa yg terjadi dengan cinta kita di masa depan. Bener juga. 

Dan ketika ketidakpastian itu mulai menjelma kejelasan, yg tidak sesuai dgn mau kita, apakah kita lalu menyesal pernah jatuh cinta? Untungnya, aku tidak pernah menyesal jatuh cinta padamu. 15 tahun lalu, atau kemarin, tidak ada satu pun yg aku sesali. 

Bahkan jika nantinya yg terjadi tidak sesuai dengan rencana kita, jatuh cinta padamu tetap menjadi sesuatu yg membahagiakan aku.

Cinta, dalam hidup, adalah sesuatu yg indah. Padamu, keindahan itu menjadi berlipat ganda. Tidak perlu ada penyesalan untuk itu. 





Tuesday, July 28, 2020

Jangan Sakit Saat Pandemi

Entah kenapa... kemarin pagi jam 9 tiba2 suhu tubuh gue naik tinggi banget smp 38. Padahal paginya masih olah raga biasa... masih masak ini itu sajen pangeran.... kok tahu2 badan anget, lalu kepala rasanya berat.

Semua orang langsung parno krn tiga hari sebelumnya gue ke supermarket....

Gue pun parno. Aduh ampun. Memang bener, jgn sakit saat pandemi... bikin kecil hati.

Minum obat penurun panas, pereda sakit kepala, seduhan jahe... lalu membaluri sekujur tubuh dgn minyak kayu putih. Nyalain diffuser lavender dan lemon. Siap tidur seharian.

Oh ya, sebelumnya tentu ngabarin kantor kalau akan sangat slow respon tp tetep boleh dicolek utk hal2 urgent. Dan sempat ngobrol dulu agak lama di telepon sambil rebahan... sm yg sedang berjarak 439km itu...  sungguh sedih tak bisa nyender secara langsung.... #dangdut

Setelah tidur dari jam 11-17... bangun dengan baju basah keringetan. Badan terasa lbh ringan... demam berlalu sudah. Alhamdulillah. Habis mandi lalu makan yg hangat, minum banyak, and I felt myself again. Alhamdulillah.... Sumpah parno banget ya kalau demam2 di kala wabah begini. Susah banget nggak cemas.

Malamnya bisa gelar laptop lagi meskipun membatasi diri hanya smp jam 9. Habis itu minum obat lagi dan tidur.

Pagi ini sdh gembira. Meskipun ttp blm berani ke kantor, gelar lapak di rumah aja.

Happy Tuesday, y'all.

 

Friday, July 24, 2020

You....

Ten years ago today....

Sebuah reminder popped up tadi pagi. Kalau umurnya 10 tahunan... reminder ini suka bikin cenut2... hahaha... .

Dan bener. Yg pagi ini nongol adalah tentang Aria ikut ke event, tapi ada babysitter istimewanya. Yes, that was you. Thank you for taking my son with you while I was hosting the event.

I am always happy when having Aria and you in one place :)

Wednesday, July 22, 2020

He's Waking Up

Alhamdulillah setelah 10 hari di ICU, Adit bangun kembali. Seorang teman baik mengirim foto dr ICU, Adit yg menatap kamera. Tetap bukan foto yg nyaman dilihat krn masih ada alat bantu di sekitar bapaknya anak gue itu. Tp Alhamdulillah, dia akhirnya kembali sadar.

Perjuangan menuju full recovery masih perlu usaha yg tidak mudah, tp bahwa dia bangun, cukup melegakan. Semoga tidur panjang kemarin memberinya kesempatan berkontemplasi, yg akan membuat dia jadi manusia yg lbh baik dari sebelumnya. SehatNya semoga jadi milikmu, Dit. Aamiiin....

Tuesday, July 21, 2020

Where are You?

Been waiting for your morning call.... Have you walked the dogs?

Monday, July 20, 2020

I am Sorry I Forgot

I wrote this long time ago. How can I forget? No wonder my son does not care at all....

Sunday, July 19, 2020

Today

This is one of the day when I feel lonely. None seems to care and nobody understand. Mom doesn't have any intention to make it easier either. So yes... it is a bit chaos here at my end.

But still if anyone ever ask whether I am okay, my answer would still be yes. I know I'll manage eventually.


Saturday, July 18, 2020

You are 100% in Charge

Cara Aria menghadapi situasi ayahnya saat ini mengajarkan ke gue bahwa: kita bertanggung jawab dan berkuasa pada reaksi kita terhadap semua kejadian di sekitar kita.

Apa yg akan kita pilih? Terbawa arus kesedihan? Mencari kegembiraan? Biasa saja dan terus berjalan? Semua itu pilihan yg kita buat sendiri. Norma sosial dan norma agama memang akan menjadi pagar saat kita memilih apa pun, namun tetap, keputusan terakhir ada di tangan kita.

Thursday, July 16, 2020

Yours or Mine or His?

Sakitnya Adit, ternyata membuka jalur komunikasi kepada istrinya. Beberapa hari lalu kami ngobrol di whatsapp. Belum terbayang apakah akan bisa ngobrol begini terus, tp yaaa... obrolan kami kemarin cukup bermartabat lah.... Nggak pakai tegangan tinggi, nggak ada rusuh2. Layaknya obrolan dua perempuan (berpendidikan dan santun) yg normal saja. Ngobrol antara dua ibu yang peduli pada anak2nya.

Dari obrolan itu, terkuak banyak cerita yang kalau buat gue sih seperti konfirmasi saja. Bahwa iya bapaknya anak gue itu peduli sama Aria tapi nggak tahu cara menunjukkan dan memilih hanya mengamati dari jauh. Iya bahwa keluarga barunya juga menunggu kesempatan ketemu dengan Aria, yg sampai hari blm disediakan oleh ybs. Termasuk alasan2 tidak ada kiriman uang selama belasan tahun... semuanya kok rasanya sdh gue ketahui meski hanya dari kemampuan aplikasi ilmu tebak2 buah manggis... hahaha.....

Entah kenapa gue yakin akan banyak orang yang mempertanyakan komunikasi gue dengan salah satu keluarga baru ini (iya, ada lagi yg lain hehe, kapan2 aja ceritanya, kalau gue mau). Yg tentunya semua akan berputar di sekitar hak Aria yg tidak dipenuhi, dan kewajiban ayahnya yg tdk ditunaikan.

Tapi ya, coba dipikir ulang. Sebenernya kenapa kita merepotkan apakah yg terjadi selama ini fair atau tidak untuk Aria? Kenapa tidak dilihat dari apakah dia bahagia atau tidak?

Aria tidak mendapatkan kasih sayang ayahnya secara utuh. Iya. Nggak pernah ditengokin. Betul. Nggak dibiayain. Iya banget. Nggak pernah disekolahin. Bener. Tapi apakah dia bahagia? SANGAT. Dia sangat bahagia dengan hidup yg dia jalani. Tanya aja sendiri. Percaya deh, dia bahagia, sehat, dan ganteng. Kalau nggak bahagia, nggak akan sesehat itu anak ganteng gue....

Jadi, apakah yg dilakukan si ayah adil atau tidak pd Aria, jadinya nggak relevan. Aria nggak butuh kok semua itu. Insya Allah semua akan selalu cukup untuk Aria. Dan tidak perlu dipikirkan lebih jauh apakah ayahnya terlibat atau tidak dalam kebahagiaan di hidup dia itu. Karena pada kenyataannya, Arianya sendiri tidak peduli ayahnya mau berperan atau tidak. That is my practical and realistic son. I am a proud mom.

Monday, July 13, 2020

Expiration Date

I should be fair. I know.

I cannot fathom how Aria feels at the moment. What appears to me right now, he looks okay. This is just a usual first school day for him. And yesterday was just another Sunday. So far, what I can comprehend, for my son, Adit is just an ex husband of ibu. Nothing more and nothing less. Father? The concept is rather blur, since he didn't know him at all.

So yes, I need to be fair. I promise not to bug him to do anything in this situation. It is completely his call, if he wants to pray or not. There may not be an ex son or ex dad or whatever, but there is still an expiration date for any love connection to develop. And once it is expired, the love is likely to be out of your heart. It's gone... and that means you lost your chance to take it back. You lost your chance to reconnect.


Sunday, July 12, 2020

Surat untuk Adit

Dear Adit,

Aku nggak tahu surat ini akan sampai ke kamu atau tidak, tapi aku harap kamu akan membacanya.

Tgl 10 Juli kemarin, kamu ulang tahun. 47 tahun. What did you do all these years? Semoga kamu cukup gembira dengan apa yg sudah kamu capai. Memuaskan atau tidak, tentu kamu yg merasakan, dan bukan didasarkan pada penilaian orang lain.

Kamu ingat kan, hari Jumat itu kamu balas ucapan ultah dariku. Kamu cerita kalau sedang demam, tp hasil swab negatif. Jadi kita berdua berpikir positif bahwa kamu hanya kena flu biasa. Dan ternyata kamu hampir tidak pernah WFH selama PSBB? Astaga. Mungkin kamu kecapekan ya kan.... Trus aku kirim foto Aria yg gondrong. Rambut kriwil (persis rambutmu... dulu... haha). Yg kamu komentarin dengan "keren."

Little did I know that you were in hospital bed while replying my whatsapps messages. So it was indeed a shocking news to hear that you were now in ICU... battling against Covid-19.

Tadi, Sari, istrimu (yes I finally contacted her), mentioned about your latest condition. The doc already put on the ventilator and you are unconscious now. "Maafin mas Adit, mbak."

Sejak saat itu (sampai sekarang) aku menangis. Semprul kamu ya, masih bisa bikin aku nangis setelah kita cerai belasan tahun. Hmm...

Aku sedih banget dengar kamu nggak sadar. Iya deh... ternyata, aku masih peduli....

Aku makin sedih waktu ngasih tahu Aria, dan reaksi dia hanya, "Trus?" I suddenly know I taught him well on being practical. Tp reaksi itu makin menyadarkan aku bahwa dia memang nggak kenal kamu. You are in his blood but never in his mind (not to mention in his heart). And I am so sorry for that. I am deeply sorry. I feel so sorry for all the things you missed on raising him.

Deep in my heart I wish you will get better, Adit. I really wish you'll be okay and come home to your family. I do. Semoga Allah SWT beri kamu kesempatan untuk bisa menjadi ayah yg baik bagi Aria. Semoga kamu bisa menunaikan kewajiban kamu sebagai ayah buat anak laki-laki kamu. Semoga masih ada kesempatan buat kamu melakukan semua hal yg pernah kamu janjikan. Amiin ya rabbal alamiiinn.....

When was the last time you both meet? Saking lamanya... aku sampai sudah lupa. Tapi percaya nggak, beberapa bulan terakhir ini, aku sering bilang ke Aria, "Kayaknya kamu perlu deh, tinggal sm Ayah." Ide yg sampai skrg blm bisa dia terima, tp aku selalu berpikir bahwa hal itu penting. Atau mungkin aku aja yg merasa kamu perlu berperan dalam hidup dia? Semoga nggak ya. I know you love him too, even if you never really said that....

Aku merasa bhw selama ini kita sudah selesai. Tp ternyata belum ya. Atau nggak bisa? Karena bagaimana pun, kita punya Aria. So I really hope you can see him again, sometimes soon. Be strong, and win the battle, please. Fight hard, will you!







Thursday, July 09, 2020

Semoga Selamat dan Kaya Raya

Perempuan dan barang branded... gue pikir mmg ada cantelannya... haha... karena kok barang2 itu selalu manggil2 buat diraba dan dibungkus....  Tp kadang2 nggak waras jg sih hubungannya kalau landasannya status. Haha.... Jadiiii... tnyt ada orang2 yg beli sesuatu spy diterima di pergaulan. Dgn kata lain, kalau mau ada di lingkungan tertentu, barang2 itulah "tiket masuknya". Eh ladalah...  barang yg dibeli supaya naikin status itu nggak masuk akal buat gue yg sangat praktis ini.

Pilihan tas gue yg US brand dan bukan European pernah "dipertanyakan" sama seorang teman. Udah gitu kalaupun beli tas merek Eropa, model yg gue pilih pun bukan yg populer. Hmm... pertanyaan dia, "Ngapain pilih model itu? Nggak ada yg tahu kalau itu T**s."

Du... du... du....

Sementara gue pilih tas itu ya krn gue suka. Seperti jg pilih sepatu. Krn suka modelnya, enak dipakai. Kalau tas, sesuai kebutuhan dan memang bagus. Knp US brand, krn harganya lbh miring jadi kalau gue lagi teledor dan kena2 noda ... gue ga akan terlalu sakit hati.... Hahaha....

Ternyata, menurut si teman, pola pikir seperti itu nggak tepat nih. Hahaha.... dia bilang, kalau pilih barang branded, hrs yg populer "Supaya gampang dijual lagi." Waduh. Ngapain ya kok dijual lagi....  Eh tp kalau LV atau Chanel... dijual lagi ya masih bisa sih.... Hanya tujuan belinya apa kok smp mikir hrs dijual?

Lebih kacau lagi, pilihan model juga harus yg populer supaya orang langsung kenal sm barang itu dan paham kalau "Kita juga bisa lhooooo punya barang bermerk yg sama spt jij punyaaaa...."

Kan... status lagi, kan....

Eh buset.

"Kayaknya orang mestinya tahu sih, gue mampu kok beli tas kyk apa juga....  Gue aja yg nggak mau belinya. Buat apa? Gue sih nggak segitunya insecure smp hrs berlindung di balik barang branded."

Dan berhentilah diskusi kami soal tas branded sbg lambang status.

Wednesday, July 08, 2020

Start New

How hard is it to clear your mind and start over? Can we agree that what came before doesn't matter anymore?

Only you and I that count. Now.

Tuesday, July 07, 2020

Can Be....

Something's telling me it might be you... all of my life.

Monday, July 06, 2020

The Rank

For all these years, I wonder what I did wrong. Why wouldn't anyone stay? I tried to pinpoint where I misunderstood. Until today.

A dear friend stopped by and we had a cute chat over a box of fresh lychee when he casually mentioned about the rank my rational mind has made all this time. "Your son is first, no question about that. And it is also clear that the work comes second. Others can be on the third or fourth place, if you want and if they agree. And as far as I know, only limited man willing to be considered number 3, voluntarily. No exception. Nor for me. "

Suddenly I miss the one that will be there all the way. You know who you are.