Wednesday, September 30, 2009

I Hope to See You Again

This is my last dance with you
This is my only chance to do all I can do
To let you know that what I feel for you is real

This is the last chance for us

This is the moment that I just cannot let end
Before I know that there's a chance we're more than friends

So don't let go, don't let go
Make it last all night
This is my last chance to make you mine

I kept my feelings so deep
I kept my dreams of you and me somewhere inside
Although I prayed that you would see it in my eyes

But this is my last chance to say
What's in my heart before you stay out of my life
And then you'll understand the way I feel inside

So hold me close cause it feels so right
This is my last chance to make it mine
Make this dream reality
So close and yet so far
Gotta find a way into your heart
Gotta speak my mind
Gotta open up to you this time
I can't let you slip away tonight

This is my last dance with you
This is my only chance to do all I can do
To let you know that what I feel for you is so real
So don't let go
Just make it last all night long
This is my last chance to make you mine

To make you mine

(Last Chance, Mariah Carey)

Thursday, September 17, 2009

2004-2009-forever...

It has been 4 years now.
Yes, you were here since the beginning. And I hope you will always be here until the end. I love you so much.

Tuesday, September 15, 2009

Tarawih (bersama Pangeran)

Sejak Aria lahir... gue blm pernah tarawih di mesjid. Banyak sekali pertimbangannya -entah bener atau nggak... Pokoknya intinya ga tega ninggalin Aria di rumah, trus jg blm sampai hati buat bawa dia ke mesjid.

Dua tahun terakhir, sejak masuk sekolah, Aria mulai belajar sholat. Trus waktu sholat Ied, Aria diajak. Dan dia jg setahun terakhir suka ikut Papap sholat Jumat. Kesimpulannya, Aria sdh ngerti kalau diajak ke mesjid.

Hari Minggu kemarin, gue seperti kangeeeeen sekali mau tarawih di mesjid. Dr hari Jumat gue sdh bilang ke Aria kalau hari Minggu mau tarawih. Dan dia jg semangat. Gue happy.

Setelah nonton Meraih Mimpi (dan foto bersama Gita Gutawa) hari Minggu siang, minggu malam habis buka gue & Aria (plus mbak-nya) siap2 tarawih. Aria sibuk bgt siapin sajadah mini. Nggak mau pakai sarung jd pakai celana panjang. Lucu lah pokoknya. Gue bawa tas yg selain diisi mukena jg gue isi buku cerita dan mobil2an. Siapa tahu Aria bosen?

Sampai di masjid ternyata msh agak sepi. Dan blm Isya jd ya nunggu. Aria mulai mencari kegiatan. Dia bongkar2 tas mukena. Nemu buku.

"Kok, ibu bawa buku tick tock buat apa?"
"Buat dibaca adik kalau bosen."
"Ooh."

Dia bongkar lagi, nemu mobil.

"Wah, ada pemadam kebakaran!"

Trus dia mulai sibuk main mobil2an. Sholat Isya pun dia nggak mau ikut krn main terus. Ya udah, yg penting dia nggak rewel.

Waktu gue raka'at terakhir, ada yg narik2 sarung gue, "Ibu... aku bosen." Tentu saja gue diam. Trus setelah salam, Aria bilang lagi, "Ibu, aku bosen." "Ya sudah, baca buku saja." Gue keluarin semua buku(ada 4) dan semua mobil (ada 3). "Atau Aria mau main?" "Aku main saja."

Pas tarawih raka'at kedua.
"Ibu... pipis nih... pipis nih."
Jadi sholat gue batal krn hrs nganterin dia ke toilet. Daripada dia pipis di karpet? Note to self: sebelum sholat hrs kasih tahu Aria tempat pipis supaya dia bisa pergi sendiri.

Pas raka'at keenam.
"Ibu, aku main di luar ya. Banyak teman tuh." Trus dia lari aja ngilang. Gue cemas tp tetep lanjutin sholat. Nggak lama, ada yg narik2 sarung gue lagi. "Ibu, sandalku hilang."

Pdh sandal itu dibungkus sama mbaknya, spy nggak ketuker dan keinjek2 org. Eh... anakku nyari2... kasian deh. Habis salam, mbak-nya Aria bantu nyariin sandal. Trus sejak itu Aria entah deh main apa. Kadang suaranya gue denger di teras mesjid, kadang ga kedengeran, kadang kedengeran lewat di depan gue. Ho oh. Sholat gue ga khusu sama sekali krn sibuk mencari suara anak gue.... hehehehe... maaf ya. Ampun Tuhan.

Ternyata bukan cuma gue yg ga khusu, mbak-nya Aria pun nggak tenang. Sebelum witir, dia pindah sholat di teras. "Soalnya kalau di dalam nggak kedengeran si ade." Hahahaha....

Pas pulangnya Aria cerewet sekali cerita ini itu, ada temannya main ini itu... seolah2 nggak ada apa2 yg salah.

Padahal malam itu nggak jelas deh sholat kami berdua ini sah atau nggak. Maaf ya Allah....

Wednesday, September 09, 2009

Dua Ibu

Pertama kali gue baca buku Dua Ibu Arswendo, thn 1984. Masih di SD kelas 4 atau 5 gitu. Dulu beli buku itu karena baca di koran buku itu menang salah satu penghargaan sastra. Waktu itu bacanya ya sekadar baca saja. Nggak pake mikirin macem2. Baca terus, meskipun kadang nggak ngerti isinya. Apalagi kalau sdh ngomongin soal seksualitas, mana ngerti?

Trus setelah pindah ke Jkt, buku itu dipinjem tante gue. Dan tidak kembali. Nyebelin sih. Tp ya mau ngomong apa... sdh hilang aja tuh bukunya. Habis gitu, Indonesia gonjang ganjing. Arswendo kisruh. Jd banyak buku2 dia yg hilang dari pasaran, termasuk Dua Ibu ini. Pdh, seiring dgn makin gedenya gue, makin ngertilah gue dgn segala pernak pernik seksualitas... gue pengen baca lagi buku itu. Nggak ada alasan khusus sih, selain ingin membaca dgn lebih gembira.

Lamaaaa sekali gue nyari nggak pernah nemu, sampai kemarin liat di inibuku.com kalau Dua Ibu ada lagi! Tentu lgs order dong.

Buku itu datang nggak berapa lama dr hari gue pesen. Trus lgs gue baca tuntas semalam saja. Heran, gue masih ingat sekali plot buku itu, bahkan lengkap dgn dialognya adegan per adegan. Dan skrg tentunya gue baca dgn lebih senang krn sudah tahu maksudnya kalau pas sampai di bagian2 yang ngomongin hubungan suami istri :D

Dua Ibu betul2 jadi buku favorit gue. Menurut gue, ini adalah karya Arswendo yg paling bagus.


**next 'project' adalah mencari buku Tono dan Tini. Hmmm...

Tuesday, September 08, 2009

Belum Siap

Menjelang rumah baru nyaris jadi... sering banget malam2 gitu gue ngobrol sama Aria soal aturan tidur dan main di rumah baru. Biasanya, ujung2nya sampai ke masalah: "Aria berani tidur sendiri?"

Jadi di rumah baru itu, kamar Aria di lt.2, kamar gue di lt.1. Membaca efek bagus tidur sendiri, gue sdh lama pengen bgt Aria tidur di kamarnya sendiri. Waktu di Kalimalang, gue dan Aria pisah tempat tidur walaupun masih sekamar. Di kontrakan yg skrg, krn kecil bgt, aturannya bubar, Aria tidur sama gue. Nah, di rumah BSD nanti, dia punya kamar sendiri.

"Aku nanti tidur di kamarku sendiri ya Bu?"
"Iya dong, kan sudah besar."
"Trus kalau main2, di mana?"
"Di kamar sendiri juga dong."
"Tidak iwi2?"
"Tidak iwi2."
"Kalau mau bobok di ibu?"
"Ya kalau tidur sendiri nggak bisa bobok di ibu."
"Ooooh."

Trus kemarin malam, setelah obrolan yg berulang ini, tiba2 dia bangun dan ambil bantalnya.

"Aku mau bobok sama eyang saja ya. Kan aku harus latihan nggak bobok di ibu."

Trus dia pindah ke kamar depan.

Gue bengong. Trus tiba2 kasur gue jadi berasa luaaaaaaaass banget. Jam 9. Jam 10. Lama2 gue kok rasanya sepi.

Jam 11, gue ke kamar depan. Aria yg sdh nyenyak gue angkat (25kg lho!), gue pindahin lagi ke kamar gue.

Hati gue lgs tenang. Rasanya enak banget tidur sambil nyium2 bau asem rambut anak gue. Hmmm....