Hey you... thanks for giving me the idea for this post (and the title is exactly your word).
Ngobrol2 soal pengalaman ada di dating site. Pernah ketemu yg aneh2? Gue sih pernah. Banget.
Ada yg mengaku tinggal dan bekerja di Bali. Krn kami sama2 berdarah Jawa Timur, jadi akhirnya ngobrol pakai bahasa ibu. Mungkin itu suatu "keuntungan" krn dalam bahasa itu, omongan2 yg kesannya jorok dan porno bisa jadi biasa aja. Tp lalu dia merasa sudah begitu dekat dgn gue dan tiba2 seminggu setelah kenalan dia bilang dia sdh di Jkt trus mau melamar. Eh! Edan tenan. Unmatch lah. Gila.
Lalu... ada lagi yg sejak day one ngomongnya kesulitan keuangan melulu. Masak ngomongin menu makanan bisa tiba2 belok ke tagihan kartu kredit. Ngomongin iklan kecap bisa berakhir dengan rekening tabungan dia yg ga ada isinya. Lah iya kalau ngomong sama akuntan sih gapapa ya. Ini selalu berakhir dengan, "duh aku ini ga punya apa2." Yo wis lah mas... nek ra duwe opo2... golek dhisik yo. Mengko balik maneh. Bhay sblm dia minta bantuan bayarin sekolah anaknya.
Yang ngajakin one night stand juga banyak. Banget. Dan ini sih biasanya langsung gue unmatch tanpa ampun. Tp memang kebanyakan yg ngajak itu gaya bahasanya jg sdh nggak bener sih dr awal. I should know better.
Herannya, yg ngajakin ONS ini banyak banget yg berpenampilan santun dan agamis. Ya... you know. Bahkan beberapa mencantumkan ayat2 di bio. Hmm... kok gue yg sakit hati kalau mereka nggak sesuai dgn penampilannya ya?
Gue pikir, match aneh2 ini tidak berlaku untuk cowok. Ternyata tidaaaakkk.... Sama saja sih. Katanya. Bbrp cowok (single) yg mencoba dating site sharing pengalaman yg gemblung menjurus horor.
Satu yg ngeri banget waktu dia merasa nyaris diperkosa sm perempuan yg dia ajak dating. Rencana awal mau ngopi2 sambil ngobrol di apartemen si perempuan. Sesampai di sana, baru ngobrol sebentar tiba2 si perempuan ini sdh duduk di pangkuan dia. Gesture tubuhnya sangat menjurus dan mengundang, menyampaikan kebutuhan. Eh eh eh.... Temen gue cemas. Dan menolak krn merasa tidak pada tempatnya. Ceweknya gimana? Ambil vibrator dan beraktivitas sendirian. Sementara si cowok milih nonton tv.... "It ended awkwardly." Awkward dan ngeri sih kalau buat gue....
Trus ada juga yg setelah kenal selalu diajak ketemu dan jelas2 diminta untuk meniduri. Segala rayuan dan bujukan dilancarkan di jendela chat untuk mengajak si cowok datang. Daaan... dari chat yg dikasih lihat ke gue, nggak cuma satu perempuan yg melakukannya. Ada beberapa. Dan ada yg cantik manis berkerudung rapat. Hmm.... "Dia pun ternyata bersuami," kata si cowok. What?
Gue yg terlalu kuno apa gimana sih? Nggak ngerti lagi. Apa gue salah ya kalau susah buat buka baju? Tp bukankah seharusnya begitu? Gue bisa aja ceplas ceplos... tp untuk hal2 privat yg intimate, itu hanya utk gue dan my special one. Dan jadi special one itu pun jalannya panjang dan terjal deh ah. Ya kalau gampang kan nanti hadiahnya kipas angin, bukan tambatan hati. Gue setuju dgn kata2 bahwa masuk dating site ini adalah ujian mental dan iman. Yg nggak kuat iman ya dadah aja... rentan kecemplung yg ga bener.
Intinya, budi pekerti dan sopan santun sudah mulai menipis. Jadi yaaaa... masing2 orang hrs pasang pagar yg lebih kokoh. PR banget.
No comments:
Post a Comment