Friday, August 19, 2005

Sebuah Surat

Kemarin gue menerima sepucuk surat. Sebuah surat yang sifatnya antara ditunggu dan diharapkan tapi waktu akhirnya diterima malah bikin sedih dan jengkel. Because that is something I have to do, not the thing I want to do. Mudah2an gue tidak menyesal di kemudian hari. Sebetulnya, gue memang bukan tipe orang yg menengok ke belakang dan menyesali apa2 yg pernah gue lakukan atau yang tidak pernah gue lakukan. Tapi untuk sekarang ini gue nggak tahu apa yang gue rasa... karena semua bercampur jadi satu menjadi perasaan yang tidak gue kenali sama sekali.

That's why I tried to call you. Your call from the top of the hill really boost my energy up. Thank you. I mean it.

No comments: