Wednesday, March 17, 2010

Tidak Ngomong Jorok

Gue tidak pernah memberitahu nama2 alias untuk anatomi tubuh orang ke Aria. Jd kalau menyebut alat vital laki2 ya penis. Sementara perempuan punya payudara dan vagina. Dengan menyebut begitu, jadi nggak menjijikkan dan biasa saja. Hanya memang gue sedang berusaha memperkenalkan bahwa ada bagian anatomi yang sifatnya intim, jd tidak bisa dikatakan dengan keras2 krn normanya mengajarkan begitu. Tp itu blm masuk betul ke kepala Aria. Buat dia, penis ya setara dengan tangan. Akibatnya, dia seringkali ngomong -tanpa maksud jorok- dengan terbuka dan gamblang.

A: Eh ibu, lihat deh adiknya nggak mau mimik payudara.
(katanya waktu lihat ada anak yg nangis2 kehausan tapi ngambek nggak mau menyusu. lha? sebel jg gue, itu ibu mau menyusui anak kok ya nggak pakai tudung sih? Atau ke ruang menyusui kek)

A: Ya ibu, celanaku basah, tadi waktu habis pipis, penisku disiram air sama bu guru.
(bu guru langsung melotot kaget, tp gue biasa aja. lha gimana? salahnya bu guru dong, kok Aria nggak disuruh lap dulu sblm pakai celana lagi.)

Tp kemarin terjadi lawakan yg paling dahsyat bulan ini:

Di kamar, waktu mau tidur, sudah pakai piyama, Aria gue suruh minggirin guling2 dia yg banyak sekali. Ada 2 guling yg dia suka: guling gambar monyet yang bentuknya bulat lonjong dan guling panjang yg ada kepala donald duck. Trus tiba2 dia diem, liatin guling monyet, dia tempel di kakinya.

A: Ibu, kalau penis sebesar ini, pasti susah ya kalau mau pipis?

Huahahahahahahahahahhahahaahahha.... Rasanya gue ngakak sejadi2nya lihat wajahnya yg nampak prihatin gitu. Sayang nggak bisa ketawa krn takut dia bingung dan jd missconception. Lucu banget krn nada ngomongnya sama seperti: kasian ya temanku ada yg telat dijemput mamanya. Gitu. Jadi memang sangat concern. Padahal ini ngomongin penis. Haduuuuuuuh.... tobaaaaaaaattttt....

1 comment:

antyo rentjoko said...

Hahahaha. Selalu ada yang lucu, baik pengalaman kita dulu sebagai bocah, maupun pengalaman sekarang bersama si kecil. That's life. :))