Percayalah bahwa bahagia adalah tanggung jawabmu sendiri.
Ada satu hal yang saya sesali karena tidak saya lakukan, soal ayahnya Aria. Waktu itu, kami sedang makan malam yang (seharusnya) romantis di sebuah restoran mahal. Dia menyampaikan ide berpoligami. Saya sungguh marah, dan ingin segera pulang. Saya bisa pulang. Saya tahu jalan. Saya bisa nyetir mobil. Okay, kalau kunci mobil dia pegang, saya bisa naik taksi. Saya berani. Dan saya mampu membayar ongkos taksinya.
Tapi, saat itu saya tidak pulang. Saya urung karena dia bilang, "Please stay. Let me finish my part."
Dan saya patuh. Mematuhi kata-kata suami (saat itu). Berusaha (tetap) menghormatinya. Mendengarkan semua yg dia mau. Yg dia harap. Yg dia ingin. Tapi tidak saya dukung. Saya dengarkan dengan rasa sakit hati yg terasa tidak nyaman bahkan hingga hari ini.
Di kemudian hari, ketika rencana poligami itu dia lakukan, saya sudah tidak di sebelahnya. Jadi, saya nggak ikutan....
Kami masing-masing sudah move on.
Tapi, ternyata saya tidak lupa kejadian itu. Dan masih sering menyesali, kenapa waktu itu saya tidak pergi saja. Supaya tidak perlu mendengar detail rencananya yang saya benci. Sampai saat ini, 17 tahun setelahnya, saya masih ingat perasaan sakit hati saya ketika itu. Dan karena rasa itu tersimpan di bawah sadar, sering muncul tanpa permisi. Bikin saya nggak tahu mau apa, selain menyesal kenapa dulu nggak mengikuti kata hati untuk pulang duluan.
Pelajaran berharga yg saya ambil: you have all the right to leave anytime. Saya tidak perlu tinggal hanya untuk menjaga perasaan orang lain. Siapa pun dia.
Saat ini, jika ada hal yg tidak berkenan di hati, sudah pasti saya akan pergi. Nggak perlu pikir-pikir lagi. Bahkan jika itu mengecewakan orang yg saya suka atau juga yg pernah saya sayang. Ya tidak apa-apa. Saya akan tetap pergi kalau saya pikir dia melakukan hal yang tidak menyenangkan saya. Bukan kewajiban saya membahagiakan dia. Bahagia itu tanggung jawab masing-masing.
Karena bahagia saya adalah tanggung jawab saya sendiri, saya akan mencarinya. Dan saya yakin bisa menemukannya. Sendiri. Meskipun artinya saya harus meninggalkan orang yg (pernah) mengisi hati dan hari saya.
Kamu, juga bisa begitu. Dan boleh.
No comments:
Post a Comment