Monday, March 14, 2011

Di Mana Bumi Dipijak....

Sejak akhir tahun lalu, ada anggota baru di kantor. Yg tiba2 datang dan menduduki posisi penting. Eh, nggak tahu ya penting apa nggak, yg jelas posisi ini tiba2 ada krn dia datang. Atau dia di-hire krn mau ada department ini? Nggak jelas. Yg pasti, kehadiran si mbakyu ini membuat heboh.

Pertama, krn banyak org tahu di 'negara' tempat dia dulu kerja, dia termasuk 'yg dibuang.' Dr yg awalnya pejabat, trus digeser... digeser... digeser... sampai minggir banget. Trus akhirnya dia keluar deh. Tp itu pun bertahan sekian belas tahun. Ciri2 org nggak tahu diri kali ya. Hahahaha....

Kedua, org ini krn di sini punya jabatan tinggi, jd tiba2 diciptakanlah ruang khusus utk dia. Yg artinya menggeser semua yg sdh mapan di wilayah yg sempit. Sampai ada satu divisi yg pindah gedung spy ada tempat untuk dia dan (calon) anak buahnya.

Makin ga jelas krn pekerjaannya nggak diperjelas. Hanya ada 'instruksi' bhw dia akan menjadi 'tukang yg menambal genting bocor' dan mencari kemungkinan buat memperluas rumah. Utk tahu ada genting bocor atau nggak, dia lalu bikin jumpa fans bersama kami para pemangku adat di rumah2 yg sdh ada. Begonya, dia berasumsi bahwa rumah2 ini spt di negara dia dulu, dibuat dari scratch, yg dibikin dgn konsep dan filosofi yang dibikin oleh para pemangku adat. Dia lupa. Negara ini adalah negara pengimpor, yg pondasi bangunannya pun dikirim dari luar negeri. Artinya? Kami di sini tinggal bikin rumah sesuai desain yg ada dan menatanya dgn aturan yg sama dgn principal. Ada sih penyesuaian dgn karakter lokal, tentu saja, tp itu kan nggak perlu spesifikasi yg detail. Lucunya, dia baru sadar ini setelah bbrp bulan dia di sini. Jadi kalau gue bilang sih dia beneran nggak jelas tuh.

Misalnya, dia tanya gue: ada genting bocor?
Trus gue jawab: nggak.
Dia akan tanya lagi: dari mana tahu kalau nggak bocor?
Gue: Krn kita semua di dalamnya kering.
Dia: tapi harus bersiap2 kalau suatu saat ada badai.
Gue: Sudah, kan ada SOP dr kantor pusat.
Dia: Oh.

Daaaaan... makan waktu lama lah yaaaa utk tahu hal yg sama ttg semua rumah di sini.

Stlh ternyata sebagai penambal genting bocor dia nggak berguna (krn nggak ada yg dikerjakan), tiba2 muncul job desc baru lagi sebagai 'penyetrika baju yg sdh di dry clean'. Sebuah pekerjaan sia2? Betul sekali. Tapi itulah, posisi dia memang ajaib. Jd pekerjaannya pun ajaib2. Dia aja yg nggak merasa ajaib.... hahaha....

Gue sdh sering mendengar org2 di luar mempertanyakan posisi dia di negara ini. Dan gue tdk pernah bermaksud menjelekkan negara sendiri, selalu punya jawaban yg bisa mengalihkan perhatian. Sejujurnya sih krn gue jg nggak tahu fungsi dia apa. Yg jelas, gue tidak peduli dia mau kerja apa, ngapain, di mana, sbg apa, mau jabatan setinggi langit jg gue ga peduli. Kadang gue sirik sih kok dia tiba2 dpt mobil bagus aja, sementara gue hrs nunggu setahun. Tp what the heck, itu urusan dia.

Tp akhir2 ini gue nggak bisa nggak peduli, krn sbg penyetrika ini dia mulai mengganggu wilayah kerja gue di rumah ini.

Ibaratnya, gue ini adalah penenun, penjahit, lalu menampilkan baju yg sdh bersih kinclong pd para pelanggan. Nah, yg menurut gue sdh kinclong ini, kadang buat dia blm halus, jd perlu disetrika lagi.

Fine. Kalau mmg pekerjaan gue blm halus. Tp kadang2 yg dia lakukan (menurut gue) malah bikin kusut. Dan tentu saja sbg pemangku ada gue protes kok begini kok begitu. Kadang2 dia sdh setrika, gue hrs balikin lagi ke sebelumnya krn jd nggak lebih halus malah nambahin noda (!!!).

Pernah sekali waktu gue email, gue bilang gue tdk menggunakan saran dia dalam hal mesin penyetrika. Jawaban dia: saya sekadar menjalankan tugas. PRET. Nggak ada jawaban yg lbh pinter, mbak?

Kemarin ini gue jengkel sekali. Jadi, gue pikir, daripada setelah tampil jadi trus dia kusutin. Boleh nggak gue kasih ke dia masih blm finishing, spy kalau mau diganti, di-fitting, lbh enak jd nggak kerja dua kali. Semua file yg berhubungan dgn ini sdh gue kirim.

Dia menjawab dlm sebuah email ttg tugas gue sbg pemangku adat dan dia HANYA sbg penyetrika. Yg nyebelin, dia menambahkan kalimat yg intinya mengindikasikan gue bukan pemangku adat yg tepat. He? Gue cek lagi email gue ke dia, dan semua materi ada di situ, semua bahan sdh ada. Dia tinggal menyetrika kalau dia mau. Lalu kenapa dia sinis begitu ya?

Gue balikin: Saya tidak pernah meminta Anda menyetrika apa pun. Pls recheck the email, I sent you everything. Pls note that for the file you asked, I used different term than used by members of other country.

Dan dia tidak menjawab. Mungkin dia malu. Tp gue makin mempertanyakan utk apa negara ini punya org2 semacam dia. Nggak berguna sama sekali.

Gue berdoa dia segera dibuang saja ke laut. Amin.

1 comment:

Pipit said...

hahahaaaaa.. sadis. aku gak ngaminin mbak. duso.. hahaha. eneg banget tapi ada orang sejenis itu sekantor ya.