Thursday, September 28, 2017

Hujan

Di luar hujan. Untung aku ada di dalam ruangan. Untung? Iya... karena jadi tidak kehujanan. Tapi... sayangnya, ruangan ini berpendingin udara. AC ditambah hujan... jadinya dingin yang menggigit sampai ke tulang. Semriwing. Kayaknya bisa masuk angin deh ini.

Di luar masih hujan. Kelihatan orang-orang yang baru turun dari kendaraan mengembangkan payung. Yang berpindah dari satu toko ke toko lain juga berpayung. Payung mengembang. Warna warni segera memenuhi jalan. Merah, biru, kuning... tapi kenapa kebanyakan payung berwarna hitam?

Hujan ini sepertinya akan sering datang. Karena sekarang sudah bulan September. Kata ibuku, nama bulan yang berakhiran -ber seperti pertanda akan datangnya hujan. Siap-siap untuk kehabisan baju, karena yang dijemur tidak kunjung kering.

Kamu suka tidak kalau hujan? Aku sebenarnya suka. Hawa jadi sejuk. Lalu, debu jalanan juga berkurang. Sayangnya, hujan sering membuat lalu lintas tersendat. Entah untuk alasan apa. Mungkin karena pengendara mobil berjalan lebih lambat? Atau karena pemotor banyak yang berhenti sembarangan untuk berteduh sementara? Yang jelas... akibatnya... macet. Nah, kalau begitu, aku jadi tidak senang hujan. Macet bikin sakit kepala.

Yang paling aku suka ketika hujan adalah mencium bau tanah basah. Baunya membawaku pada kenangan keluar masuk hutan belantara, yang basah berembun, bersama kamu.


(ditulis untuk pelatihan BI Blogger & Vlogger, Yogyakarta September 2017)

No comments: