Wednesday, May 17, 2017

Ternyata....

Pernah nggak, merasa sudah melakukan sesuatu, sudah menyelesaikannya... ternyata belum? Rasanya konyol. Gue kemarin merasa begitu.

Setelah hampir 13 tahun berpisah, dan secara legal 12 tahun bercerai... gue pikir gue sudah berdamai dgn keadaan. Ya... maksudnya... gue pikir gue sudah bisa menerima apalah konsekuensi dari perceraian itu. Apa pun. Termasuk menghadapi orang2 yg nggak sepaham, teman2 yg kaget, atau lingkungan yg kepo. Dan yg utama tentu menerima kalau bapaknya anak gue memang sdh selayaknya dicoret dari daftar hadir.

Gue pikir gue sudah kelar dalam urusan itu.

Ternyata belum lho. Dan mungkin memang nggak akan bisa.

Sekian lama, kami hanya ketemu setahun sekali di acara Idul Fitri. Kalau Aria ultah, dia akan langsung telepon anaknya. Kalau Aria nggak cerita, ya gue nggak tahu. Kado... Aria sdh nggak mengharap. Kunjungan? Halah... sudah lupa kayaknya anak gue dgn kunjungan2 bapaknya. Sama seperti gue sudah melupakan kewajiban dia soal tunjangan anak yg nggak pernah dipenuhi. Uang sekolah yg dulu pernah dijanjikan (sampai setinggi apa pun), nggak hadir2 juga hahahaha....

Lalu tiba2 bbrp hari lalu dia kirim uang. Jumlahnya nggak banyak (apalagi dibanding "utang" kewajiban dia selama ini). Dan itu nggak penting buat gue. Yg ternyata penting, kiriman itu mengejutkan (selain perlu disyukuri). Reaksi Aria pun lucu sekali. Dia senang banget waktu gue bilang ada kiriman uang. Meskipun seperti biasa... dia nggak terlalu merasa uang itu penting banget dalam hidupnya... jd dia seneng aja. Tp nggak lalu minta atau gimana2. Gue suruh dia sms bapaknya, bilang terima kasih. Dan kata Aria, "Ayah janji mau kirim lagi."

Alhamdulillah.

Mungkin gara2 kiriman itu, gue jadi kepikiran lagi sama bapaknya anak gue. Bukan mikir yg gimana2 sih. Cinta? Sdh habis. Nggak pengen balik juga lah. Entah apa yg gue pikir ya... sampai kemarin, di jalan pulang dari kantor... radio tiba2 muter lagu jadul. And that is when the sweet memories kicked in. Gue tiba2 mewek. Nangis sejadi2nya. Sampai tersedu2 kyk waktu patah hati dulu. Halaaaahhh... kenapa ini....

Nggak tahu ada apa ya? Tiba2 nangis aja. Kayaknya gue nggak pernah nangis sampai segitunya.

Setelahnya gue baru mikir... jangan2 ada unfinished business.... Apa iya?

Hmmm....

Nggak tahu apa. Nggak tahu juga harus benerinnya dari mana. Ya ampun... setelah sekian lama... harus beres2 lagi. Artinya kan harus buka2 "kotak ajaib" lagi. Kebayang lelah hatiku.... Wedew. Pelik amat sih. Tapi gimana dong? Apa dibiarin aja ya?

Embuh wis.     

No comments: