Jadi pengen membahas dia-yang-kemarin-ngajak-masuk-goa.
Gue kenal dia pertama kali sekitar 8 tahun lalu. Kalau diurutin sih, dia itu adik kelas gue di SMA. Tp kami nggak pernah ketemu di sekolah. Waktu di masuk, gue sudah pindah ke sekolah lain. Atau gue sudah lulus ya? Kami dikenalin sama sesama alumni. Tp perkenalan pertama itu tidak terlalu gimana2. Krn satu dan lain hal. Yg terutama sih krn dia itu rasanya kok masih "banyak main" waktu itu. Nggak gue banget. Dia pun merasa begitu kayaknya. Jadi menjauh.
Lama nggak berkabar yg serius, paling ucapan selamat lebaran - selamat ulang tahun... nggak terasa sdh lama banget nggak ketemu. Sampai kira2 bulan November lalu, out of the blue dia whatsapp. Gue pas di event di Gorontalo. Akhirnya saling halo2 kami bahas soal Gorontalo. Diakhiri dengan, "Maksi bareng, yuk!"
Dan ketemulah kami lagi, setelah sekian lama. Menurut gue sih dia nggak berubah. Tetap dengan semangat "yuk main" yg luar biasa besar. Gue beneran ingat Aria deh kalau lagi sama dia. Termasuk segala clumsy attitude yg bisa bikin nada suara gue jadi tinggi. Herannya, gue kok betah. Dalam arti, ya senang aja tuh jalan sama2. Persis spt gue senang jalan sama anak gue. Dan selama jalan itu kami sama sekali nggak romantis. Hahahaha... Jauh deh dari sayang2an. Lucunya, properti gue ya sama spt kalau jalan sm Aria: tisu basah, siap2 buat bersihin bajunya kalau kena noda makanan. Duh ampun.
Sampai dia lalu mencetuskan ide utk selusur goa krn mulai bosan sama kantor, dan tahu kalau gue juga lagi pengen liburan.
Rencana perjalanan adalah 4 hari. Gue sih iya2 aja. Dia urus semua perjalanan itu. Tp tentunya gue punya back up plan... yaitu kalau dia "nggak menarik", gue akan pulang di hari ke-2. Termasuk juga back up plan sewa mobil krn nyonya tak mau naik angkot. Hahahaha....
Ternyata... gue tidak perlu pulang di hari ke-2. Bahkan mungkin kalau extend sampai 6 hari, nggak pa pa juga deh... krn dia menyenangkan. Dia yg biasanya lurus kayak kayu tak berperasaan... ternyata kok cukup manis. Dia nggak komplen dgn gaya gue yg ratu. Dgn sabar nungguin gue yg kalau kena aura liburan akan melakukan semuanya dgn kecepatan jalan keong hamil. Termasuk waktu di goa, dia akan nungguin, jagain, dan sangat caring membiarkan gue jalan kaki pelan2 kayak sdh berumur 100 tahun. Ah, lemahlah hatiku kalau ada yg manis2 gini....
Dia hanya komentar, "Kita beda ya. Aku pencilakan gini, kamu teratur banget."
Komentar yg bikin gue ngakak krn merasa harus diayak 1000 kali sblm jadi halus teratur....
Anyway, setelah mengenal dia lebih dekat, memang dia kekanak2an. Tp bukan berarti dia nggak dewasa juga kok. Dia ya sewajarnya cowok yg sedang mendekati cewek. Dan itu cukup melegakan gue. Hahaha....
Hari ini rasanya berbunga2 banget waktu dia transfer uang ganti sewa mobil selama jalan2 kemarin. Bukan uangnya yg bikin bunga2.... Di notifikasi, di kolom berita transfer dia tulis: payment for the memory that stays in my heart forever.
Saya meleleh. Asli.
No comments:
Post a Comment