Seorang teman yg bbrp saat lalu mencoba mendekat (ealah ini keterangan kok panjang amat), minggu lalu mengirim pesan lewat wa. Dia menulis sederetan kalimat bahasa Arab yg gue tidak paham. Pakai emoticon salaman. Belum sempat cari di google, dan krn menurut gue moment saat itu adalah Idul Fitri, gue balas: Selamat Lebaran. Maaf lahir batin ya.
Krn kesibukan maha dahsyat sbg bibik inem, gue ga pegang hp lagi sampai kira2 jam 10 malamnya. Dan saat itu gue temukan sebuah balasan panjang kali lebar kali tinggi yang intinya "menuduh" gue tidak mengaminkan doa, dan tidak mendoakan dia.
Hmm... hmm... (kalau di film2 anak2 brandal, instead of "hmm" they would say "wtf").
Gue heran banget sama orang itu. Dia kirim kalimat bahasa asing yg gue nggak ngerti. Trus dia nggak kirim terjemahannya. Trus dia mengharapkan gue tahu bahwa isinya doa? Mengaminkan dan mendoakan dia kembali. Oh Tuhan ampuni saya.
Satu, gue nggak suka dengan caranya yg bilang gue nggak mengaminkan doa. Trus? Memang dia pikir dia itu siapa ya. Lalu, dua, dia kok pamrih amat ya. Bahkan doa aja, yg tinggal ngomong, dia mengharap balasannya. Ada ya orang yg begitu.... Oh Tuham ampuni saya lagi.
Akhirnya, krn gue nggak mau tidur dgn perasaan sebal dan kesal, gue balas pesan itu dgn panjang kali lebar kali tinggi juga. I gave him my two cents. Oh maybe it wasn't only two cents, it was 10 thousands. Hahaha.... Entah kenapa gue kok jadi nyolot. Oh Tuhan ampuni saya beribu kali.
Anyway, selamat lebaran, maaf lahir batin bila ada kesalahan dalam tulisan. Semoga Allah SWT selalu meridhoi semua langkah kita. Amin.
No comments:
Post a Comment