Friday, January 07, 2022

Tersembunyi

"Kenapa orang itu hubungi kita kalau ada keperluan saja?"

Teman saya gusar. Ia bercerita bahwa beberapa hari terakhir, teman dan kerabat bergantian menghubungi. Sungguh tiba-tiba, setelah sekian lama diam saja. Dan dia sudah menduga, ada saus kinca di balik serabi. Setelah basa-basi, lalu minta bantuan dana. 

"Sudahlah. Bosan saya," gerutunya. "Kenapa nggak ada yang peduli tanya kabar? Kok nggak ada yang memang pengen tahu saya bagaimana? Saya sakit juga nggak ada yang tengok."

"Aku peduli. Aku cemas kalau kamu sakit. Dan sekarang aku kangen kamu," jawab saya cepat, lebih cepat dari menarik napas. 

Yang di sana diam. Jeda sesaat. Saya bayangkan dia nggak tahu harus bereaksi bagaimana. Hahaha... rasain. 

"Kalau saya mati, mungkin nggak ada yang gubris." 

"Kata siapa?"

"Kata saya." Keluar lagi edisi keras kepala. 

"Aku peduli."

"Ya sekarang."

"Aku nggak ngerepotin kan? Nggak pernah nelepon cuma buat pinjam uang, kan?"

"Ya sekarang. Bisa berubah. Bisa berbeda. Nanti. Siapa tahu." Makin kepala batu. 

"Aku nggak gitu, lho."

"Ya... semoga.... "

"Ya sudah. Yang penting, kamu jangan mati dulu. Jangan sekarang. Nanti aku sedih," kata saya. 

"Ya ya... baiklah. Kebetulan saya bukan PLN, jadi memang nggak nyala mati, kok." 

Intinya, kamu nggak tahu ada yang kangen, bukan berarti nggak ada yang merindukan kamu. 





No comments: