Ini WFH... diperpanjang terus... dan lagi... dan lagi.... Seketika krisis ekonomi membayangi di ujung belokan.... Denger2 bbrp kantor mulai "efisiensi" yg seringkali artinya potong gaji. Yaaa... yg dipotong duluan gaji bos-nya pastinya....
Ok... masih bersyukur Alhamdulillah punya gaji. Berapa pun jumlahnya, ada yg bisa diharapkan hadir secara kontinyu. Berempati sm para pebisnis yg terpaksa mengurangi karyawan, krn kurang pemasukan. Semoga badai segera berlalu. Aamiiinnn....
Spt biasa, membiasakan diskusi, hal ini juga dibicarakan sm si ganteng Aria. Krn dia pun sdh mulai paham belanja, jadi hrs ada konsensus bhw tahun ini nggak beli2 tas/sepatu/baju lagi. Kok ya ibu dan anak kesukaannya sama....
Jadi gue jelaskan efek pandemi korona ini pada perekonomian global. Lalu apa pengaruhnya ke ekonomi Indonesia, dan gimana kondisi dompet ibu. Gue tenangkan bahwa dia nggak perlu cemas, krn ibu masih punya gaji, dan juga ada tabungan yg Insya Allah cukup untuk kebutuhan primer. Apa saja yg primer? Sekolah dia, kebutuhan bulanan, makan dan transport... Insya Allah aman. Rumah ini pun baru saja lunas, jadi nggak perlu jadi pikiran lagi. Hanya mungkin rencana renovasi besar perlu dipertimbangkan lagi urgensinya. Gue bilang juga bhw uang saku dia jumlahnya akan tetap, tp sebaiknya dia hemat krn we never know how long this rainy days going to be.
Aria diam aja. Angguk2. Krn memang selama ini kebutuhan dia jg nggak banyak sih (selain belanja sepatu yg aduhai deh...).
Trus tiba2 setelah diam cukup lama, dia bilang, "Ayah gimana ya, Bu?"
Hmm... selain hanya bisa menjawab "I don't know" ... tiba2 seperti ada yg mencubit hatiku. Anak gue yg tampaknya cuek dan ga peduli... ternyata tetap memikirkan ayahnya. Dan itu menyadarkan gue soal perbedaan dlm hal ini. Buat gue, masalah dgn ayahnya anak gue mungkin sdh (gue anggap) selesai. Gue jg nggak mau lagi berurusan ttg apa pun sm dia. Tapi buat anak gue, ayahnya akan selalu ada, entah dia mau atau tidak. Buat anak gue, masalah ayahnya akan menjadi hal yg tidak pernah usai, bahkan mungkin meskipun urusan duniawi sudah selesai. Dan gue merasa berkewajiban mendampingi dia, membantunya saat dibutuhkan, tetap support.... Yah... akhirnya urusan gue sama mansu ga boleh kelar juga dong. Sigh.
No comments:
Post a Comment