"Jadi Pras kenal sama Asti di mana sih?" Pertanyaan itu seperti menarik perhatian semua yang ada di dalam ruangan. Entah siapa yang menanyakan, arahnya dari sisi belakangku. Spontan mataku membesar. Untung kudengar Pras yang duduk santai di sebelahku bersuara, "Dikenalkan sama teman."
Ah Pras... lagi-lagi menyelamatkanku dari situasi aneh. Kan tidak mungkin kami jujur, setidaknya saat ini, bahwa kami berjumpa dengan perantara situs jodoh online.
Kakak sulung Pras mengedarkan piring berisi jeruk manis yang sudah dipotong. "Ibu harus cicip. Jeruk dari Asti ini juara banget rasanya!"
Ibu Pras tersenyum kecil. Diberikannya piring kepada anak tertuanya. "Nanti saja, ibu masih kenyang," katanya.
"Ini jeruk dibawa dari Kopeng, ya, Asti? Wah, memang kalau tanah masih subur, hasil tanamnya juga bagus-bagus ya!"
Ternyata kemudian semua orang tertarik membicarakan tentang Kopeng. Ada yang mengingat tempat wisata dengan kolam renang berair sedingin es. Kakak sulung Pras rupanya sering ke sana. Dengan kocak, dia ceritakan situasi liburan terakhir, saat anaknya masuk ke dalam kolam renang lalu keluar lagi dengan segera. "Baru satu detik di dalam kolam, Andika keluar lagi dan jalan berjinjit-jinjit. Beku katanya!" Yang lain terbahak membayangkan anak lucu itu bergerak seperti pinguin yang kedinginan.
Daerah liburan di sekitar Salatiga, Jawa Tengah, itu berhasil menyelamatkan aku dari wawancara dengan topik utama tentang aku dan Pras. Untuk sesaat, aku merasa lega.
***
No comments:
Post a Comment