Friday, February 08, 2019

What If....

So... my son is facing a crucial phase on his life at the moment. Or so I thought.... And when it comes to my son... not in a good circumstances... I cannot help but to blame myself. How can I let that happen?

Kemarin2 ini pikiran rasanya penuh banget. Selain pekerjaan yg memang sedang lucu2nya (plus laptop ngadat. Lalu file yg hilang di komputer backup....), ada sesuatu yg menghantui. Gue nggak tahu apa... dan sambil menjalani hari, berusaha mencari jawaban atas sosok hantu itu.

Semalam lagi seru2nya di kantor, tiba2 ingat kalau sudah janji mau jemput Aria di tempat les. Les selesai 20.30, gue sadar jam 19.25. Gue baru berangkat dr parkiran kantor jam 19.45 Ok... unless I am the flash... there is no way I can drive through Jakarta traffic... straight to BSD... in less than 1 hour. So, it will be impossible to pick him up on time. Pikiran sehat mengutus Wahid the gardener untuk jemput anak gue. Apa boleh buat.... Akhirnya si pangeran negosiasi bhw ibu gapapa batal jemput asal pulangnya bawain mentaiko salmon dr Aeon. Oh... okay... as you wish, my love.

Setelah selesai beli titipan, on the way home... spt biasa di dalam si kentang suka cari inspirasi. Mikir2... gimana cara benerin ini itu... sampai tiba pada pikiran soal masalah anak gue. Hmm... tiba2 gue sadar kesalahan terbesar gue adalah membiarkan Aria bertumbuh dgn sendirinya. Okay, gue ada di sebelahnya. Secara fisik atau secara apa pun deh... kapan saja dia perlu, gue akan ada. Bbrp kali gue sengaja cuti, untuk dia. Tapiiii... apakah itu cukup? Bahwa gue nggak berhasil menahan ayahnya untuk tdk pergi dr rumah, itu sdh salah. Lalu... gue ternyata jg tidak cukup intens mendampingi, jadi dia terpaksa membereskan masalah2nya sendiri. Gue... terlalu asyik dgn diri gue sendiri. Di kantor berlama2... pacaran nggak pulang2.... hiks....

I cannot help but to blame myself. I feel like an egoistic mom.  Rasanya belum lama gue merasa I raised him right... ketika dia berhasil melewati tes masuk SMA. Ternyata oh ternyata... bukan cuma itu ukuran raising a son.... I (almost) failed.

"Growing up is uninteresting."
"Yes, sometimes. But most of the time it is wonderful. For me, having you... since the day you were born, and now, with  you here, is the best part of being a grown up."

Well... I hope I can mend this up. I really do hope it can be fixed. Somehow. Please help me God. Aamiin.




No comments: