Barusan dengar lagunya Tulus "Pamit"... tiba2 pengen posting tulisan ini.
Jadi gue single sudah sejak 2004. Pernah punya pacar sejak kira2 tahun 2006, tapi LDR sepanjang masa pacaran. Data2 statistik ini perlu untuk menjelaskan bahwa gue hidup sendirian sudah cukup lama. Lalu? Gue lupa gimana caranya berdiskusi dengan benar sebagaimana pasangan laki2 dan perempuan.
Hahahaha....
Gue lupa caranya minta izin. Kalau pergi2... selama ini, entah itu pergi ke luar kota atau ke luar negeri, yang diberikan ke orang2 adalah sebatas pemberitahuan saja. Cuma ngasih tahu bahwa gue akan ke mana tanggal berapa. Pamit... konteksnya hanya untuk ke nyokap dan Aria. Yg ya pamit aja bye mama bye anak sayang see you later gitu. Minta izin? Hmm... yg hubungannya dgn boleh atau enggak sih udah lama banget nggak gue lakukan.... Mau ke Kendari, cek atm... masih ada duit buat tiket... cuuuusss sampai di Kendari. Mau ke Singapore over the weekend... Aria mau ikut... ya udah, beli tiket... trus langsung berangkat, sore2 udah di Marina Bay ngopi2 sambil ketawa2. Nggak ada yg dimintain izin... wong tiket juga bayar sendiri....
Nggak hanya untuk yg bentuknya pergi2... beli2 barang yg besar juga nggak pernah tanya siapa2. Beli rumah. Beli mobil. Beli berlian. Semua dilihat, dikalkulasi, dipertimbangkan, lalu dibayar sendiri kalau duitnya cukup. Kalau duitnya nggak cukup... bikin masa hitam dulu bbrp bulan... Hehe. Intinya sih semua tergantung diri sendiri. Pernah sih tanya2 ini itu sama OmD... tp ya sekadar tanya saja . He knew for sure he has no right to say anything in terms of giving any permission. Siapa eluuuuu.... hahahaha.... (cium jauh utk OmD).
Kenapa ini jadi pikiran? Karena bbrp hari lalu ada diskusi soal pembagian harta gono gini yg skrg sedang dilewati seorang teman. Oooh... iya baru sadar kalau selama ini temen gue dan suaminya mengumpulkan aset itu berdua, jadi sekarang pusing urusan bagi2 ini itu. Hmm... trus teman yg lain juga barusan mengeluh krn dilarang sama suaminya pergi ke Pulau Ora. Mahal, kata suaminya. Pdh dia bayar sendiri sih pakai gajinya sendiri... tp ya kalau suami nggak kasih izin kan nggak berani juga mau melawan... nggak boleh pula secara agama ye kaaaan....
Lucunya, akhir dari pembicaraan tadi kok intinya sama: "Enak kamu, mbak... nggak ada suami... "
Apa iya memang begitu?
No comments:
Post a Comment