Wednesday, January 03, 2018

2018

Ini postingan pertama di 2018....

Mau nulis apa ya? Tentang 2017? Ya begitulah.... 2017 berlalu dengan semangat "life should be like shoes, would be more interesting when they were not flat." Gonjang ganjing ini itu di segala lini... hahaha.... Yg paling nendang memang hidup percintaan. Krn setelah sekian lama... akhirnya... tidak ada apa2 yg terjadi, dalam arti, status gue belum berubah juga di 2017. Masih single.

Aria sbg fokus utama hidup gue cukup oke di 2017. Sehat dan gembira. Alhamdulillah. Tetep konsisten memberikan ibunya pelajaran2 parenting yg seru2. Hahaha... I love him nonetheless. Selalu mensyukuri adanya dia dalam hidup. The star that guide me home and  the anchor that always keep my feet on the ground.

Kesehatan... oke juga. Alhamdulillah. Hanya perlu perhatiin sinyal tubuh lbh teliti. Krn kadang badan sdh hrs merem, tp ga nurut. Hahaha.... Sempat "kebablasan" diare bbrp hari. Yg ternyata karena stres (disinyalir karena kisah cinta yg berakhir tragis hahahaha). Herannya, sudah diare bbrp hari kok ya perutgendut tetap teguh kokoh hadir di antara kita. Nggak ada penghargaan sama sekali utk frequent trips to the loo. Weleh weleh. 

Tahun 2017, lumayan banyak jalan2. Dan merasa bahwa jalan2 itu mendekatkan sama keluarga. Waktu serumah pergi ke Semarang-Salatiga di awal tahun, terasa banget bhw kami semua belajar bertoleransi. No complaints at all. Semua berupaya menyenangkan yg lain dgn selalu tenang. Wonderful.

Waktu Aria outing sm sekolahnya, sengaja gue ajak nyokap jalan juga ke Madiun & Yogya. Nggak ada agenda khusus, nemenin nyokap aja napak tilas masa dulunya di kota itu. Nengok rumah (hotel), makam mbah (sampai ke Nganjuk), trus sekolahnya.... Di Yogya juga gitu. Banyak leyeh2 aja. Seneng. Seneng karena lihat nyokap seneng.

Ada rencana perjalanan yg bubar sebubar-bubarnya. Krn partner jalannya ngaco dan ngawur. Sempat kecewa bbrp hari. Dan kalau skrg diinget yaaaa masih nyesel juga. Lbh karena perjalanannya batal. Di sisi lain, bersyukur juga karena jadi tahu kalau partner yg baik punya sisi brengsek juga. Jadi waspadalah waspadalah di masa depan.  

Trus akhir tahun ditutup dgn liburan ke Danau Toba. Melihat pemandangan yg mahal harganya. Iri banget sama penduduk sekitar danau yg tiap hari bangun tidur melihat million dollar view. Merasakan bedanya aura hidup di Jawa dan Sumatera. Dan akhirnya bisa melihat Medan (serta memutuskan untuk tidak menyukainya.... hahaha). Lagi2 senang. Senang bisa mengenalkan Aria ke budaya lain yg kadang bikin dia kaget (krn ada orang ngomong kayak berantem).

Tahun 2017, ada harapan2 yang dipupuk, tapi lalu ambyar. Karena satu dan lain hal. Pacaran yg gue pikir akan berbeda akhirannya... ternyata nggak juga tuh. Berakhir dgn tidak terlalu menyenangkan. Dgn alasan2 yg konyol dan bodoh. Tapi tetap bersyukur merasakan mencintai (dan dicintai) begitu dalamnya. Meski semarah apa pun, nggak bisa berbuat apa2 begitu teringat cinta itu. Haha... Basi? Biar aja.... I wish him a very good life ahead. More prosperous and happy one. Hopefully we can still be friend. A very good friend.

Kantor... biasa aja. Semakin merasa bhw ini masa2 gawat. Masuk ke comfort zone yg gawat bentuknya. Project masih ada (banyak) dan sebetulnya lumayan seru. Tp akhirnya kok merasa gitu2 aja.... hohohoho.... Harus ada tindakan nih.... Ada beberapa projects kecil di luar kantor yg datang. Semua bentuknya roro jonggrang krn yg minta tolong sdh kepepet.... semua tiba2 urgent urgent urgent sampai nyaris gue suruh masuk UGD aja deh ah. Hahaha... untunglah semua bisa selesai dgn baik.

Semua yg terjadi di 2017, baik atau buruk, tetap harus diingat sebagai bentuk perhatian Tuhan YME. Gue percaya bhw Allah SWT Maha Baik & Maha Penyayang. Apa pun yg terjadi, itulah bentuk rasa sayang dan kebaikanNya. Alhamdulillah. 

So, 2018... bring it on!

No comments: