Lalu? Kamu pikir aku ini apa?
Aku ini istrinya. Istrinya!
Ya! Aku belum mati....
Apa? Dia pernah bilang bahwa aku sekarat?
Apa? Setelah aku mati, kau akan dia kawini?
Tahukah kamu kalau selama ini kamu hanya dia tipu.
Dia bilang dia cinta kau? Cih! Dan kamu percaya?
Hahaha... dia itu penipu....
Dia itu penipu ulung, yg siap menerkam semua perempuan yg mengaguminya
Ya... ya... dia memang berotak cemerlang
Senjata ampuh untuk menjerat perempuan kesepian
Kamu bilang, kamu tidak termasuk?
Coba pikir lagi. Ingat-ingatlah... jangan pura-pura lupa begitu.
Sejak kapan kamu mengenal dia?
Dengan cara apa dia mendekatimu?
Puisi yang dia kirim setiap pagi?
Kata-kata manis di kartu yang dikirimnya dalam jangka waktu tertentu?
Ya...ya... dia masih bersahabat dengan kartu pos dan perangko
Di masa kini, itu pun bisa jadi amunisi untuk melumpuhkan perempuan melankolis.
Apa katamu? Dia cinta kau?
Ah, cinta lagi yang kau sebut-sebut.
Ini tidak ada urusannya dengan cinta. Dia itu penipu, sadar tidak kau?
Dulu juga dia bilang dia cinta aku.
Hanya aku, katanya waktu itu.
Cuma aku, selamanya....
Buktinya?
Sudahlah... sebelum kau, sudah ada yang lain.
Banyak.
Hingga aku lupa.
Apa? Dia berjanji menikahimu?
Hahaha... dan kamu mau?
Setelah aku mati... ya?
Percayalah, dia itu penipu!
Ya... ya... aku ini istrinya. Istrinya!
Aku belum mati.
No comments:
Post a Comment