Thursday, March 16, 2017

The Missing Piece Meets the Big O

Ceritanya ada sebuah segitiga yg pengen sekali menggelinding. Dia mencari teman yg kira2 perlu kepingan segitiga, supaya bisa menyatu, jadi bola sempurna, lalu mereka menggelinding bersama. Setelah gagal beberapa kali, ada satu bola yg salah satu sisinya koyak. Pas dengan bentuk segitiga. Klop. Menyatulah mereka, lalu menggelindinglah bersama.

Dalam perjalanan, si segitiga ternyata berkembang. Ia membesar, hingga celah di bola menjadi sesak. Akhirnya mereka berpisah. Si segitiga sedih sekali. Ia putus asa, sudut2nya membuat dia merasa nggak bisa menggelinding. Dia kangen bola.

Tapi lalu, dia mencoba menyemangati diri. Ia coba berguling. Satu kali. Dua kali. Tiga kali. Bisa. Tapi tentu tidak mulus karena bentuknya segitiga. Dia nggak putus asa. Terus berguling... berguling... berguling... sampai akhirnya tubuhnya berubah, sudut2nya jadi tumpul... lama2 membulat. Dia bisa lancar menggelinding. Dalam perjalanan, dia bertemu bola2 lain. Dan menggelindinglah mereka bersama. Tapi, ketika tiba di persimpangan, kadang ada bola yang memisahkan diri, ada juga yang tetap di sampingnya.

Itu cerita yg nulis Shel Silverstein. Jenius, karena itulah yg terjadi dalam kehidupan. Sometimes we think we cannot function because we need other people to help us. And when we found someone, we stick to him or her, thingking about not moving nowhere had we weren't with him or her. Do we really?

Kita masing2 bertumbuh. Ketika menyatu dengan orang lain, seharusnyalah kita tetap bertumbuh menjadi lebih baik. Ketika orang lain tidak bisa menerima perkembangan kita, ya... mungkin sudah saatnya kita tidak bersama dia lagi. Tugasnya sudah selesai. Silakan melanjutkan perjalanan sendiri2. Dalam perjalanan, pasti kita akan menemukan orang2 lain lagi. Yg akan bersama kita dalam suatu waktu. Untuk kemudian mencari jalan sendiri2.

Itu pula kayaknya yg terjadi dalam dunia pekerjaan sekarang ini. Media cetak sudah seperti barang mewah. Mahal sekali, hanya sedikit orang yg mampu memiliki dan mengerjakannya. Lalu bagaimana? Harus apa? Bergerak. Bertumbuh. Berkembang. Harus terus melangkah, jangan berhenti. Kalau memang hrs berpindah ke digital. Kenapa tidak? Awalnya mungkin sulit beradaptasi dengan trend media sekarang yang sangat cepat. Tapi, perjalanan akan membuat kita menemukan fleksibilitas.

So, let's go.

No comments: