Alhamdulillah ya Allah....
Seiring dgn keluarnya buku keroyokan The Single Moms, ada juga permintaan wawancara. Yg di Detikcom sudah tayang, menyebabkan bbrp orang yg sudah lama nggak ketemu jadi tiba2 contact lagi. Yg satu lagi akan tayang minggu depan, Diary Dave di Cosmopolitan FM.
Soal wawancaranya ya standard disko lah.... Hanya memang ternyata lucu ya, selama ini biasa mewawancara, skrg jadi narasumber. Kadang gemes juga sih sama pertanyaan. Hehehehe.... Tp tentu nggak boleh menyusahkan orang lain. Kalau ditanya, ya jawab. Kalau pertanyaan kurang oke, ada kan caranya spy bisa tetep dijawab dgn oke. Hihihi....
Beberapa pertanyaan mau nggak mau mengulik masa silam. Dan untungnya baik2 aja bisa dijawab kok. Yg justru tertahan lama di otak karena perlu diproses adalah pertanyaan: Apa yg berubah, dari dulu berdua, sekarang sendiri?
Terus terang, pertanyaan itu cukup membuat gue terdiam cukup lama. Iya ya. Apa bedanya?
Selain bahwa dulu bersuami dan sekarang tidak, rasanya kok nggak banyak yang berubah. Gue tetep bekerja di kantor (dan tetep di media), ke mana2 ya tetep nyetir sendiri (pake supir malah bikin darah tinggi, kudu ngeplaki), liburan tetep sering, tetep tinggal serumah sama Mama (meskipun secara de jure 'tetangga' tapi ya de facto rumahnya jadi satu kok... sharing kitchen... hehehe).
Jadi orangtua tunggal? Ya memang dari dulu juga tunggal. Aria lahir waktu gue sudah sendiri (meski secara resmi, surat cerai baru hadir setahun kemudian). Jadi otomatis gue nggak pernah merasakan mengurus anak berdua suami. Semua diputuskan sendiri dari awal. Soal dokter, sekolah, les ini itu... semua dikerjakan sendiri. Nggak pernah ada campur tangan ayahnya Aria. Bahkan seingat gue sudah 2 tahun terakhir ayah-anak itu nggak bertemu muka. Jadi orangtua tunggal adalah role gue sejak awal.
Secara finansial? Awal bercerai memang ada tunjangan ini itu yang (setelah dikejar macam debt collector) akan masuk ke rekening gue. Tapi sejak sekitar 3 tahun terakhir, kirim uang hanya setahun sekali waktu tahun ajaran baru (itu pun hrs minta dulu pakai emosi jiwa). Konsepnya: kalau nggak minta, nggak akan ada. Dan gue sering males minta. Memang, itu sebetulnya hak Aria yang seharusnya gue perjuangkan. Tp karena menurut gue emotional cost-nya akan sangat besar, ya sudah gue diam saja. Meskipun sama sekali tidak ikhlas, dan berencana suatu saat akan tetap datang bawa hitungan tahunan yg detail dan minta jatah (semoga angkatnya menarik, bisa buat travelling keliling dunia berdua sama si ganteng :D). Intinya, secara finansial ya cari sendiri. Persis seperti dulu. Mau ditabung mau dibelanjain mau dikasih ke orang... ya itu duit gue sendiri.
Kesepian? Harus diakui bahwa kesepian ini cukup jarang hadir. Selain krn ada keluarga yg selalu ceria, OmD was there since the beginning. Ke dokter, ambil rapot, liburan... beberapa kali dilakukan sama OmD. Kalau ada apa2, misalnya gue perlu diskusi soal Aria atau soal kantor atau soal rumah atau kredit mobil atau hanya mau ngoceh aja, he is just a phone call away. Jadi alhamdulillah ya nggak kesepian tuh.
Kesimpulannya, bisa dibilang tidak ada perubahan yang signifikan yg gue rasa, dari dulu menikah dan skrg tidak menikah. It is really just a status. So, overall, I am so lucky.