Keluhan Jumat

Kami semua baru selesai photoshooting untuk edisi ulang tahun. Lokasinya di Burgundy Grand Hyatt. Habis foto2, buka puasa sama2 di Chopstix Pl. Indonesia. Dari sana, sebagian orang langsung pulang, sebagian lagi balik ke kantor. Termasuk gue. Tadi siang my boss suruh gue masuk besok. Buat apa? Finishing what you have to do, katanya. Eh... maaf ya boss... gue blm telat. Semua tugas gue blm sampe ke garis mati jd gue nggak punya hutang. Gue tidak akan masuk hari Sabtu kecuali ada hutang. Sorry ya, my saturday is definitely for my son. Dia cuma bengong aja denger gue ngeyel nggak mau masuk hari Sabtu. Tapi toh dari Grand Hyatt gue balik juga ke kantor, dan berusaha supaya tidak berhutang beneran biar nantinya dia nggak balikin lagi ke gue kalau gue nggak mau lembur Sabtu.

Kamu kemarin tanya kenapa akhir2 ini aku pulang malam terus. Beda banget sama dulu2, waktu aku bisa pulang jam 5 atau bahkan jam 4 (!). Kalaupun pulang malem, jarang banget krn kerja di kantor, lebih sering karena ada undangan. Apa karena di sini memang lagi nggak ada orang atau karena aku skrg sudah jadi senior editor? Mungkin karena dua2nya ya, aku jadi senior editor pas lagi nggak ada orang di sini. Jadinya ya kisruh gini deh.